Bermula Dari Musholla Kecil, Kini Berubah Jadi Tampungan Ribuan Santri
Tidak ada yang menyangka, bermula dari sebuah bangunan musholla kecil, tepatnya di Dusun Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah. Kini sudah berubah jadi kota santri yang melahirkan Qori’ Qori’ah, Hafiz Hafizah dan sarjana pilihan dan malah sekarang memiliki santri sebanyak 1239, terkumpul belajar di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Qur’an.
Seperti apa sih metode pendidikan yang diterapkan Ponpes ini. Sehingga mampu menyedot perhatian para santri menimba ilmu di tempat ini.
SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH
NQ atau nama lengkapnya Ponpes Nurul Qur’an Dusun Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah, salah satu Pondok pesantren, berdiri tahun 2004.
Ponpes ini terbilang sangat belia, jika dibandingkan dengan sejumlah Pondok Pesantren, khususnya di Kecamatan Praya atau Kecamatan jantungnya Kabupaten Lombok Tengah NTB.
Kendati masih belia, bukan berarti tertinggal dari Pondok Pesantren yang berdiri jauh sebelum Pondok Pesantren ini berdiri.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya prestasi para santrinya, baik di kancah Kabupaten, Provinsi hingga Nasional, khususnya dalam bidang penguasaan Kitab Suci Al Qur’an, utamanya dalam hal seni tilawah Termasuk para penghapalnya.
Bukan hanya itu saja, prestasi di bidang akademik, juga tidak kalah dengan santri santriwati dan sekolah lain. Atas beberapa prestasi yang telah di ukir, diam diam Pondok Pesantren Nurul Qur’an, yang dulunya berasal dari Musholla kecil, kini malah jadi rebutan, dan sekarang saja jumlah santrinya sebanyak 1239 orang.
“Selang beberapa bulan pulang dari New Delhi India mengikuti Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), tingkat Internasional dan alhamdulillah juara satu, akhir tahun 2001 silam, di rumah para tokoh agama sering berkumpul dan membahas untuk mendirikan Pondok Pesantren, sebagai lembaga menampung cikal bakal pecinta Al Qur’an, dan tahun 2004 di Lendang Simbe Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah, sepakat membangun lembaga pendidikan yang diberikan nama langsung Pondok Pesantren Nurul Qur’an,” kata pimpinan Pondok Pesantren Nurul Qur’an Dr. H. Sabarudin Abdurrahman M. Pd, Selasa (28/10).
Saat membangun, para sesepuh dan masyarakat bergotong royong mengumpulkan dana dan perdana waktu itu, yang terkumpul Rp 17 juta dan membebaskan lahan sekitar 6 are.
Dilokasi ini, pihaknya mencoba membangun gedung madrasah secara gotong royong dan alhamdulillah dari 6 are, sekarang sudah berkembang jadi 1 Hektar lebih. Di tempat ini sekarang berdiri lembaga pendidikan mulai dari RA, SMP Islam MA Nurul Qur’an dan Ma’had/ Tahassus Addiny.
Diawal berdiri, jumlah santri santriwati hanya segelintir orang dan itupun dari Dusun Lendang Simbe saja yang tertarik belajar, seiring waktu, pondok pesantren ini berkembang dan menarik santri santriwati dari desa desa di Lombok Tengah, luar Kabupaten hingga luar provinsi, dan jumlah santri santriwati Ponpes Nurul Qur’an sudah tembus di angka 1239 santri dengan Tenaga pengajar sebanyak 151 orang dan pembimbing, masing masing Kamar, ketua MPO dan pengawas MPO sejumlah 53 orang.
Dikatakan, berdirinya Pondok Pesantren Nurul Qur’an ini, dilatarbelakangi adanya keinginan dan kebanggaan para tokoh dan pemuka agama. Atas keberhasilan Putra Lendang Simbe, sebagai juara pertama pada MTQ tingkat Internasional tahun 2001 silam. Sebagai bentuk kebanggaan dan mengembangkan keberhasilan tersebut, masyarakat Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah.
Sepakat di tahun 2003, pihaknya diminta membuka jadwal belajar tilawah, dan di sepakati setiap malam untuk masyarakat sekitar dan setiap Ahad sore untuk masyarakat umum termasuk Lombok Tengah dan Luar LombokTengah, jadi setiap malam rutin belajar Al Qur’an, untuk semua golongan.
Mulai dari Musholla kecil, hanya butuh satu tahun, berkembang begitu pesat hingga banyak yang mondok di rumah rumah masyarakat. Seiring berjalannya waktu, dan pecinta Al Qur’an semakin banyak yang datang.
Akhirnya tahun 2004, masyarakat dan para tokoh sepakat membangun Pondok Pesantren yang langsung diberikan nama, Yayasan Pondok Pesantren Nurul Qur’an. Nama tersebut sejalan dengan awal mulanya dimulainya belajar tilawah setiap Magrib.
Adapun MISI dan VISI Ponpes Nurul Qur’an, yaitu membumikan Al-Qur’an Dengan Logika Qur’ani, Etika Qur’ani dan Estetika Qur’ani.
MISI, menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas berdasarkan Al-Qur’an. Memberikan pendidikan Al-Qur’ani kepada peserta didik dalam setiap prilaku, sikap, polapikir dan kebiasaan keseharian.
Membina karakteristik insan qur’ani menuju masyarakat madani. Menciptakan keindahan Qur’ani melalui pembelajaran seni Al-Qur’an. Serta memasyarakatkan budaya baca tulis Al-Qur’an dan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan bermasyarakat melalui penyelenggaraan Pendidikan di Bumi Tatas Tuhu Trasna. (Bersambung).

