Lombok Tengah (ntbupdate.com)- Salah satu Kepala Sekolah (Kasek), penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) Gerantung Kelurahan Gerantung Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng) mengaku,
terpaksa mengambil langkah inisiatif sendiri mengumpulkan wadah makanan (Ompreng) MBG, dengan melibatkan guru dan siswa.
Pasalnya, jika tidak berinisiatif untuk dikumpulkan melibatkan guru dan siswa ketika sudah habis, itu bisa membuat siswa tidak nyaman belajar. Di karenakan, ompreng tersebut masih di kelas, sedangkan petugas MBG Gerantung tidak kunjung datang untuk mengambil.
“Kita yang punya inisiatif mengumpulkan ompreng MBG, bersama guru dan siswa, ketika sudah habis, kalau kita tidak segera rapikan, anak anak merasa terganggu aktifitas belajarnya,” kata kepala sekolah yang enggan di sebutkan namanya. Kamis (2/10).
Mestinya lanjutnya, pihaknya MBG jangan hanya mengambil enaknya saja, sebab soal MBG itu tanggung jawabnya semua, mulai dari pengantaran, pembagian hingga pengumpulan.
“Kadang kita juga risih melihat siswa kita yang ngumpulin, tapi mau apa lagi petugas MBG tidak kunjung datang,” ungkapnya.
Terpisah kepala SPPI MBG Gerantung Sumarjan mengatakan, semua apa yang jadi masukan dan keluhan di masing-masing penerima MBG, khususnya di bawah MBG Gerantung Kecamatan Praya Tengah Loteng, itu semua jadi bahan evaluasi kedepan, untuk lebih baik.
“Terimakasih atas semua masukan, ini tentunya jadi bahan untuk melakukan evaluasi lebih baik,” katanya.
Dikatakan, sebelumnya pihak pengelola MBG dengan pihak sekolah, sudah membuat MoU, untuk dibuatkan penanggung jawab di masing-masing sekolah. Dimana soal pengumpulan ompreng, sudah di serahkan sepenuhnya ke sekolah.
“Kita juga berharap, ke depan ada petugas khusus yang digaji langsung, cuman belum ada aturan yang mengarah ke sana,” harapnya.
Sumarjan menambahkan, MBG Gerantung melayani 3584 siswa, dengan total sekolah yang dilayani sebanyak 18 sekolah. Mulai dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP/ MTs dan SMK/MA, yang ada di Kecamatan Praya Timur Loteng. (Nu-01).