Lebih Dekat Dengan Ponpes Nurul Qur’an Mertak Tombok Praya Lombok Tengah (3)

Sejalan Dengan Nama dan Visi, Puluhan Santrinya Teruji dan Terbukti Sampai Ke Nasional

Dalam hidup tidak ada yang kebetulan, contohnya Ponpes Nurul Qur’an Dusun Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah, dengan mengangkat Visi membumikan Al-Qur’an Dengan Logika Qur’ani, Etika Qur’ani dan Estetika Qur’ani, tidak sedikit Santrinya manggung sampai ke Nasional

Seperti apa sih metode pendidikan yang diterapkan di Ponpes ini…..?.

SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH

NQ atau lengkapnya Ponpes Nurul Qur’an yang beralamatkan di Dusun Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah. Ponpes ini lahir atas dasar keinginan dan kebahagiaan masyarakat, atas suksesnya pendiri Ponpes Nurul Qur’an, sebagai juara satu dalam lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Internasional atau tingkat dunia di India tahun 2002 silam.

Atas kebanggaan tersebut masyarakat setempat ramai ramai bergotong royong dan mengeluarkan dana untuk mendukung pembangunan yang eksis bergerak dibidang pendidikan al Qur’an.

Tahun 2004, diatas tanah seluas 6 are, berdirilah ponpes yang dinamakan Ponpes Nurul Qur’an Lendang Simbe Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah.

Ponpes yang berdiri diatas 6 are, kini jadi magnet baru dan rebutan para santri dan tidak sedikit dari para santri dan alumni, jadi juara dalam lomba MTQ ataupun STQH, baik tingkat Kabuptaen, Provinsi hingga Nasional.

Menariknya, santri ataupun alumni ponpes ini, sering kali bertemu dalam satu lomba dengan teman satu Ponpes atau satu guru, mewakili Kabupaten kota sesuai tempat tinggal mereka masing-masing.

“Kadang saya tersenyum dan bangga ketika di arena lomba, pesertanya adalah santrinya sendiri yang mewakili lomba, baik di tingkat Kecamatan ataupun di tingkat Kabupaten,” tutur putra terbaik NTB yang lolos jadi dewan hakam dalam MTQH tingkat Nasional di Kendari Sulawesi Tenggara baru baru ini, sekaligus pendiri Ponpes Nurul Qur’an Dr. TGH Sabaruddin Abdurrahman M.Pd, Ahad (2/11).

Kenapa demikian lanjut ASN Kanwil Kemenag NTB ini, sebab sebaran santri ataupun alumninya, bisa di katakan merata di masing-masing desa, kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten Kota se NTB, dan bahkan sampai ke luar daerah.

Sehingga ketika setiap ada lomba, selalu di daulat untuk pulang dan mewakili tempat lahir mereka. Makanya santrinya sering bertemu satu panggung mewakili kelahirannya sendiri dan bertanding dengan sesama santri.

Dikatakan, mengambil nama Ponpes Nurul Qur’an, bukan kebetulan, namun itu hasil kesepakatan dengan para tokoh, mengingat di Desa Mertak Tombok ada empat Ponpes.

Masing-masing Ponpes namanya berawalan Nurul, termasuk nurul Qur’an. “Dari Empat Ponpes yang awalannya nurul, semua pendiri alumninya dari Ponpes Nurul Iman Ujan Rintis, makanya ponpes ponpes yang ada di Mertak Tombok, semuanya berawalan Nurul, termasuk juga Ponpes Nurul Qur’an, yang kami Rintis bersama para sesepuh di Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Lombok Tengah,” paparnya panjang.

Masih soal nama Nurul Qur’an lanjut Qori internasional ini, tentunya MISI dan VISI, harus satu roh dengan namanya. Sehingga pihaknya telah melahirkan MISI dan VISI satu roh dengan namanya Ponpes Nurul Qur’an.

MISI, membumikan Al-Qur’an”, upaya mengaktualisasikan atau menerapkan nilai-nilai ideal Al-Qur’an (wahyu Tuhan) ke dalam realitas kehidupan manusia sehari-hari.

Sedangkan VISI Ponpes Nurul Qur’an, yaitu membumikan Al-Qur’an Dengan Logika Qur’ani, Etika Qur’ani dan Estetika Qur’ani.

Logika Qur’ani
1. Logika Qur’ani merujuk pada penggunaan akal dan pemikiran rasional yang diajarkan dan didorong oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an berulang kali menantang manusia untuk berpikir, merenung, dan menggunakan nalar mereka untuk memahami kebenaran, tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, dan petunjuk-Nya.

Implementasi: Mendorong umat Islam untuk tidak hanya menerima ajaran secara buta, tetapi untuk memahaminya secara mendalam, kritis, dan relevan dengan konteks zaman. Ini berarti mencari ilmu pengetahuan, berpikir logis dalam menyelesaikan masalah, dan mendasarkan keputusan pada bukti dan penalaran yang sehat, sesuai dengan prinsip-prinsip Al-Qur’an.

2. Etika Qur’ani
Etika Qur’ani berfokus pada moralitas dan perilaku baik (akhlak mulia) yang merupakan inti dari ajaran Islam. Al-Qur’an menyediakan panduan moral yang komprehensif, mencakup hubungan manusia dengan Tuhan (habluminallah) dan hubungan manusia dengan sesama manusia serta lingkungan (habluminannas).

Implementasi: Menerapkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, kesederhanaan, kerendahan hati, dan kemurahan hati dalam interaksi sosial sehari-hari. Ini melibatkan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam tindakan nyata, seperti menjadi teladan yang baik, membantu sesama, dan menunaikan amanah.

3. Estetika Qur’ani
Estetika Qur’ani berkaitan dengan keindahan (jamal) dalam segala aspek yang terkait dengan Al-Qur’an dan kehidupan. Ini mencakup keindahan bahasa dan sastra Al-Qur’an yang dianggap mukjizat, keindahan dalam pelaksanaan ibadah, serta keindahan dalam perilaku dan lingkungan.
Implementasi: Menghargai dan mempraktikkan keindahan dalam membaca Al-Qur’an (melalui tajwid yang benar dan suara yang indah/maqamat), menjaga kebersihan dan kerapian pribadi serta lingkungan, dan mengekspresikan keindahan dalam seni dan budaya yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Aspek ini juga mencakup merasakan ketenangan dan kedamaian jiwa (keindahan spiritual) yang didapat dari kedekatan dengan Al-Qur’an.
Secara keseluruhan, pendekatan terpadu ini bertujuan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang hidup dan relevan, di mana aspek rasional (logika), moral (etika), dan keindahan (estetika) saling melengkapi untuk membentuk pribadi dan masyarakat Muslim yang holistik. (Bersambung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *