MATARAM ntbupdate.com- Ketua DPRD Provinsi NTB, di sejumlah media keberatan atas pemberitaan terkait ada anggota DPRD Provinsi NTB, diduga disergap gunakan Narkoba dan mengancam akan melakukan somasi.
Terkait hal itu Direktur Logis M. Fihiruddin menegaskan adanya peristiwa dugaan penyergapan tiga oknum legislator Udayana terkait penyalah gunaan narkoba. Dia justru menantang pihak DPRD NTB untuk lebih terbuka dan jujur kepada masyarakat akan kasus itu.
“Semestinya pimpinan DPRD NTB merespone positif informasi itu. Bukan sebaliknya akan mengajukan somasi atau menantangnya membuka siapa oknum anggota DPRD NTB, ” Katanya dalam pres rilis yang dikirim ke Redaksi ntbupdate.com.
“Memang ada peristiwa dugaan penyergapan oknum anggota DPRD NTB terkait narkoba itu. Silakan pimpinan dewan terbuka kepada masyarakat dong,” Sambung putra Sepakat ini, Selasa (13/10)
Tokoh muda NTB itu berharap pimpinan DPRD NTB segera melibatkan BNN Provinsi NTB dan Kepolisian Daerah NTB untuk melakukan test narkoba kepada seluruh wakil rakyat di DPRD NTB. Tidak sekadar test urine, Fihir bahkan meminta agar dilakukan test rambut yang diyakini hasilnya lebih akurat.
Tidak saja tiga orang, Fihir juga menduga ada satu oknum anggota DPRD NTB yang menggunakan narkoba. Meski begitu, dia enggan menyebutkan siapa identitas keempat oknum wakil rakyat itu. Termasuk dari fraksi apa. “Saya ini memang anak desa tapi lulusan Universitas Mataram ya. Saya tahu prosedurnya dan tetap tidak akan membuka ke publik siapa para oknum wakil rakyat itu,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan ke publik melalui group WhatsApp merupakan bentuk tanggung jawab sebagai rakyat. Lagipula, persoalan narkoba ini merupakan kejahatan luar biasa yang harus diperangi.
Baginya, jangankan sekaliber wakil rakyat yang banyak uang, narkoba ini sudah diakses masyarakat kelas bawah.
Dia berharap kasus itu diusut tuntas dan menjadi pembelajaran bersama bahwa NTB harus memiliki wakil rakyat yang bebas narkoba.
Dia juga tidak mau meladeni para pimpinan DPRD NTB termasuk jika dihadirkan ke DPRD NTB. “Nggak perlu lah saya hadir ke sana. Kita sama-sama tahu lah. Namanya bangkai, lambat laun tercium juga baunya,” tegas Fihir. (nu-01)