Akhir Tahun, Sejumlah Pendidik Mulai Malas Kan Kemenag Atur Jadwal Sidak

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sejumlah pendidik di lembaga pendidikan di bawah binaan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng), jam masuknya turun drastis.

Hasil pantauan ntbupdate.com di sejumlah madrasah negeri ataupun swasta di Loteng yang di kunjungi. Tidak terlihat kepala madrasah di tempat. Saat dikonfirmasi sejumlah guru yang ada saat itu, jawaban mereka bervariasi,  ada yang menyebutkan kepala sakit, ada juga yang bilang vitamin kepala mulai redup, lantaran anggaran banyak yang di blokir pusat dan masih banyak lagi alasan para guru saat itu.

Terkait hal itu, Kepala Kanmenag Loteng H. Jaelani M. Pd mengaku berterimakasih atas informasi yang diberikan dan pihaknya berjanji, mulai besok pagi pihaknya akan turun ke sejumlah madrasah tersebut.

“Terimakasih dik atas informasinya, besok pagi saya akan turun dan bila perlu harus di liput,” pintanya, Rabu (26/10).

Dikatakan, andai nya kepala yang tidak masuk itu sakit seperti alasan para guru, pihaknya akan meminta bukti atau keterangan sakit dari dokter. “Jika alasannya sakit ia kita maklumi apalagi akhir akhir ini banyak yang sakit. Tapi tetap kita akan minta pembuktian atau keterangan dari dokter,” ujarnya

Selanjutnya jika mereka tidak masuk tanpa ada keterangan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan ijin. Sebab secara aturan, ketika mereka tidak hadir pasti mereka beritahu, terutama kepala madrasah negeri. “Tak ada laporan ijin tidak masuk yang saya terima, terutama kepala madrasah di madrasah negeri,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya besok pagi akan turun dan besok akan memeriksa tingkat kehadiran melalui sidik jari, terkait informasi ini.

Dikatakan, secara aturan ijin cuti itu boleh diajukan oleh asn minimal dalam setahun itu 12 hari. Akan tetapi beda ceritanya jika asn selama 10 hari berturut-turut tidak masuk tanpa ada keterangan, maka asn tersebut terancam di pecat.

Dan andai kata mereka malas tanpa ada alasan, itu berimbas terhadap uang laok poak, artinya laok paok yang mereka terima setiap bulannya akan terpotong sendirinya, disebabkan mereka malas.

“Kalau tidak salah untuk uang laok paok dihitung setiap hari dan jumlahnya ratusan jika mereka malas tanpa ada alasan, dia juga yang rugi,” bebernya. “Saya juga berharap semua asn jujur, sebab jika mereka lolos dari aturan dunia, maka nanti akan berhadapan dengan sang Khaliq,” sambungnya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *