LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)-
Di zaman digitalisasi saat ini, langkah yang diambil oleh Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT), salah satu organisasi kewartawanan tertua di bumi Tatas Tuhu Trasne, sangat tepat.
Yakni memberikan dan membekali perangkat desa tentang pemahaman jurnalistik dan pengelolaan website.
Sehingga pihaknya tidak salah, jika menyebutkan kalau anggota FWLT, berisikan sekelompok wartawan wartawan cerdas dan mampu menangkap momen tepat.
“Saat ini kita berada di zaman atau era serba digital, sehingga memahami ilmu website dan ilmu jurnalis saat ini sangat dibutuhkan. Atas hal itu, kami menilai langkah yang diambil oleh FWLT sangat tepat dan cerdas,” Kata Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya, saat membuka kegiatan Jurnalis Membangun Desa, yang di adakan oleh Organisasi FWLT di Illira lite Praya Loteng, Rabu (2/11).
Pemahaman tentang tekhnologi di era saat ini, dengan cara memberikan modal pemahaman tentang pengelolaan website, tentunya selepas kegiatan.
Para peserta yang berasal dari perangkat desa, bisa mempublikasikan seluruh potensi desanya masing masing.
“Saat ini zaman medsos, ada Facebook, ada WhatsApp, ada messenger dan yang lainnya, itu nanti bisa dimanfaatkan untuk mempublikasikan potensi desa masing masing, dan bekal pengenalan ilmu website ini salah satu langkah untuk bisa memanfaatkan pengoperasian kecanggihan tekhnologi ini,” sebutnya.
Dengan kemajuan ini lanjutnya, tidak sedikit orang yang memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan, termasuk semakin menjamurnya media on-line.
Oleh karenanya, perpaduan pengelolaan website dengan pelatihan ilmu jurnalis, sangat tepat. Artinya paling tidak perpaduan Dua ilmu ini diharapkan mampu menopang dan meminimalisir, mana informasi yang layak untuk dipublikasikan dan menepis isu isu hoax.
“Kecepatan tekhnologi harus dimanfaatkan oleh peserta, dalam mempublikasikan potensi di masing-masing desa. Pelatihan ini saya optimis para peserta mampu menguasai ilmu jurnalis, sehingga implementasi dari pelatihan ini juga, peserta bisa mengoperasikan tekhnologi dan bisa membedakan mana informasi hoax dan bisa membedakan mana wartawan abal abal,” ulangnya.
Dikatakan, implementasi dari pelatihan ini, Pemerintah daerah sudah menyiapkan website, tinggal rekan rekan peserta melalui perangkat desa meminta untuk di pemda untuk difasilitasi.
“Sistem informasi masuk desa, sudah kita adakan di Desa Mujur, dan insyaallah di desa yang lain kita juga sedang dikembangkan. Dengan pelatihan ini paling tidak Pemda juga sangat terbantu,” ujarnya.
Selanjutnya kepada panitia, pihaknya menyarankan agar semua peserta diajarkan bagaimana cara membuat website, termasuk diajarkan bagaimana cara mengisi Etalase atau
tempat mengisi informasi tentang desa, yang akan di publikasikan.
Tapi ingat lanjutnya, setiap informasi yang akan dipublikasikan, lakukan validasi, akurasi dan ketepatan waktu yang akan disajikan itu harus disesuaikan dengan kebutuhan jangan sampai sudah lewat. “Ke depan pelatihan ini harus dikembangkan lagi, sebab masih ada desa yang tidak ikut dalam pelatihan ini, yang jelas perangkat desa harus dilatih,” cetusnya.
Sekda Loteng menambahkan, ke depan dengan semakin majunya tekhnologi saat ini, pihaknya juga berharap ilmu ilmu yang lain juga harus dikuasai. Seperti anggota FWLT, ternyata sekarang pihaknya tau banyak memiliki beragam potensi, di samping mahir dalam menyajikan informasi setiap menit, ternyata memiliki keahlian lain.
“Saya berharap semua peserta, bisa seperti anggota FWLT, tidak hanya mahir dalam mengadopsi informasi, namun ahli dalam ilmu yang lain dan itu kita saksikan bersama sama di acara jurnalis membangun desa,” tutupnya.
Sementara itu ketua FWLT Ahmad Said mengatakan, kegiatan jurnalis membangun desa ini merupakan salah satu program FWLT jangka panjang. Sebab ke depan kegiatan ini akan terus dilakukan.
“Jurnalis membangun desa di akhir tahun 2022 ini adalah pembuka, insyaallah tahun depan kita juga adakan, sebab kami keluarga besar FWLT sudah memprogramkan semua perangkat desa se Loteng harus kita latih mahir website dan punya skill ilmu jurnalis dan tidak menutup kemungkinan program ini juga akan menyasar OPD yang lain termasuk di dunia pendidikan,” Katanya.
Memberikan pengenalan dasar dasar jurnalis dan cara mengelola website lanjut senior wartawan Loteng ini, sebab tuntutan kemajuan teknologi, saat ini dia ilmu ini penting, sehingga dimasukkan dalam program FWLT jangka panjang.
“Semoga apa yang kami programkan bermanfaat dan ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan,” harapnya.
Catatan ntbupdate.com adapun pemateri dalam acara jurnalis membangun desa di antaranya HM. Syukur, S.H dengan materi tekhnik menulis dan tekhnik wawancaranya.
Roby Sukmana S. Kom, materi tentang pengelolaan website desa. Selanjutnya H Rudy Hidayat dengan materi dasar dasar jurnalistik dan teknik wawancara dan kode etik jurnalis. (nu-01)