LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Akibat dari Inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng), melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng, telah menyiapkan 11.160 paket kupon murah meriah atau pasar murah, kepada masyarakat yang tidak mampu.
11.160 paket kupon murah meriah tersebut, dibagikan di 12 Kecamatan se Loteng.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Loteng H. Suhartono menjelaskan, akibat imbas dari kenaikan BBM belakangan ini, pemerintah daerah Loteng, membuat regulasi dalam mengurangi beban masyarakat Loteng, melalui pembagian kupon murah meriah.
“Alhamdulilah, kepedulian pemerintah daerah Loteng, terhadap inflasi BBM, melalui Dinas perindag, telah menyiapkan 11.160 kupon murah meriah guna mengurangi beban masyarakat akibat imbas dari kenaikan BBM,” Katanya, Selasa (15/11).
Di mana anggaran untuk pasar murah yang di kemas dengan paket kupon murah meriah tersebut, Rp 600 juta. Selanjutnya sesuai dalam DPA, masing-masing Kecamatan jatahnya 496 paket, namun alhamdulilah setelah di lakukan pengembangan, Dinas Perindag mampu mengembangkannya, satu Kecamatan 930 paket.
“Sesuai DPA, masing-masing Kecamatan jumlah paket kupon yang diberikan sebanyak 496, namun alhamdulilah kami bisa kembangkan jadi 930 paket kupon per kecamatan,” Terangnya.
Kupon tersebut nantinya masyarakat akan menukarnya dengan barang berupa beras 5 kg, gula 1 kilo dan minyak 2 kg, dengan menyiapkan uang Rp 55000 Sedangkan harga aslinya Rp 110.000 ribu.
“Cukup datang ke kantor Kecamatan tempat penerima berdomisili, dengan membawa kupon dan menyiapkan uang senilai Rp 55000, masyarakat sudah bisa bawa pulang beras 5 kg, gula 1 kilo dan minyak 2 kg,” Ujarnya.
Siapa yang berhak menerima kupon tersebut lanjutnya, itu di serahkan ke pihak Kecamatan, dan pihak Kecamatan jelas sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan desa juga pastinya sudah berkoordinasi dengan bawahannya dan pastinya penerima berasal dari masyarakat kurang mampu.
“Pada intinya yang menerima kupon adalah masyarakat yang tak mampu, dan yang menentukan siapakah masyarakat tersebut, itu datanya ada di Kecamatan,” ungkapnya.
Program ini lanjutnya, sudah dimulai dari tanggal 14 November kemarin dan berakhir tanggal 16 Desember.
Guna memaksimalkan dan suksesnya program tersebut, per hari di ambil tiga Kecamatan dan masing-masing Kecamatan di berikan waktu selama tiga hari. “Senin kemarin kita sudah mulai action, di Kecamatan Praya, Jonggat dan Pringgarata,” Jelasnya.
Agar program ini tepat sasaran, Dinas telah membentuk tim di masing- masing Kecamatan, dimana satu tim beranggotakan 6 orang. “Alhamdulilah di hari pertama di tiga Kecamatan, masyarakat sangat antusias dan berterimakasih, sebab mereka merasa di tengah kebutuhan sandang pangan dan papan, pemda hadir memberikan solusi, semoga bermanfaat,” Harapnya. (nu-01)