LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Lembaga Silaturrahmi Untuk Advokasi Rakyat dan Kemanusiaan (Suaka) NTB, datangi Reskrim Polres Lombok Tengah (Loteng), guna menanyakan sejauh mana proses penanganan kasus dugaan pemotongan kapitasi Puskesmas Ganti Kecamatan Praya Timur Loteng.
Kedatangan para pentolan LSM Loteng tersebut, di bingkai dengan acara ramah tamah dan silaturahmi, sembari memberikan dukungan moril ke Reskrim guna menuntaskan kasus dugaan pemotongan kapitasi.
Anggota Suaka Lalu Tajir Syahroni mengatakan, kedatangannya bersama rekan rekan, guna mempertanyakan sejauh mana proses penanganan kasus dugaan pemotongan kapitasi Nakes di Puskesmas Ganti Kecamatan Praya Timur Loteng.
“Beberapa minggu lalu, kami mendampingi para nakes Puskesmas Ganti Kecamatan Praya Timur Loteng, terkait kasus dugaan pemotongan dana kapitasi, dan kedatangan kami hari ini guna menanyakan sejauh mana proses penanganannya di Reskrim,” katanya, Kamis (24/11).
Pihaknya bersama rekan rekan,ikut memperjuangkan para nakes ini, sebab pihaknya sangat perihatin terhadap musibah yang menimpanya.
“Setelah kami pelajari musibah yang menimpanya, mereka adalah orang terzolimi sehingga kami perihatin terhadap mereka, kami merasa terpanggil untuk membantu orang yang tertindas,” ujarnya.
Setelah pihaknya mendampingi para nakes sebelumnya, banyak informasi yang ia dengar kalau mantan kepala Puskesmas ini, tidak akan bisa di proses, sehingga pihaknya semakin terpanggil. Dan kedatangannya hari ini guna memastikan isu tersebut.
“Banyak seliweran yang ia dengar, kalau mantan kapus ini tidak akan bisa diproses, dan kedatangan kami guna memastikan hal itu,” paparnya.
Diakuinya, kinerja kepolisian selama ini sangat baik terutama dalam menangani kasus. Atas hal itu pihaknya tidak menginginkan nama baik kepolisian tercoreng gegara kasus dugaan pemotongan dana kapitasi.
“Kami meminta kasus Puskesmas ganti ini tuntas, sebab kami tak ingin nama kepolisian harus rusak gegara kasus ini,” terangnya.
Selanjutnya, jika kepolisian kesulitan mengumpulkan bukti, pihaknya siap untuk membantu kepolisian, demi citra nama baik kepolisian.
Sementara itu Hamzanwadi mengatakan, kedatangannya ini hanya ingin tau perkembangannya. Sebab informasi yang ia terima, ada 40 saksi sudah dimintai keterangannya dan itu yang ingin diketahui perkembangannya.
“Benar dan tidak, saya dapat kabar kalau ada 40 nakes sudah di panggil, kedatangan kami hanya ingin tau hasilnya,” pintanya.
“Mari kita bantu orang yang lemah, sebab kepolisian punya tugas mulia, di samping menjaga Keamanan juga penegakkan hukum,” cetus Bustomi Taefuri.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Loteng IPTU Ridho Rizky Pratama mengaku bangga atas apresiasi dan dukungannya, dalam proses kasus dugaan pemotongan kapitasi Puskesmas Ganti. “Terimakasih saya ucapkan kepada rekan rekan, yang telah peduli terhadap institusi kepolisian,” katanya.
Selanjutnya masalah kasus dugaan pemotongan dana kapitasi di Puskesmas Ganti, itu terus di dalami dan sampai saat ini ada sekitar 40 petugas nakes sudah dimintai keterangannya.
“Sekitar 40 nakes sudah kita mintai keterangan dan kasus ini kita tetap prioritaskan,” katanya.
Dari keterangan saksi yang sudah dipanggil, pihaknya terus melakukan pendalaman dan butuh waktu untuk menuntaskan kasus ini. “Kasus dugaan pemotongan dana kapitasi Puskesmas Ganti, masih tahap penyelidikan dan kami terus melakukan pendalaman,” ujarnya.
Selanjutnya Minggu depan pihaknya akan memanggil bendahara Puskesmas Ganti. “Tinggal kita panggil bendahara minggu depan, baru bisa kita akan simpulkan dan berkoordinasi dengan pihak inspektorat,” Tutupnya. (nu-01)