Desa Semoyang, Pertama di Loteng Kembangkan Industri Tembakau

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Desa Semoyang Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng), adalah desa perbatasan antara Loteng dengan Lotim. Desa ini masuk dalam daftar desa penyuplai dan penyumbang devisa terbesar dalam produksi industri Rokok.

Besarnya suplai produksi rokok, telah memantik perhatian Dinas Perindustrian Provinsi NTB, dan Desa ini telah ditunjuk sebagai Desa pertama di Loteng yang mengembangkan industri Rokok.

“Berkat kerja keras masyarakat dalam mengembangkan produksi rokok, alhamdulilah Dinas Perindustrian NTB, telah menjadikan Desa Semoyang Kecamatan Praya Timur sebagai desa pertama di Loteng, mengembangkan produksi rokok,” kata Kepala Desa Semoyang Zulkarnaen MPd, Ahad (27/11).

Dengan telah ditunjuknya Desa Semoyang sebagai desa produksi rokok pertama di Loteng lanjut Kades Muda ini, pihak Dinas Perindustrian telah memberikan pelatihan khusus kepada masyarakatnya. Termasuk beberapa alat bantuan produksi juga sudah standby di tempat.

“Kalau tidak salah, lima kali dalam setahun itu tim dari Dinas Perindustrian NTB, datang memberikan pelatihan dan bimbingan kepada kelompok dalam mengembangkan produksi tembakau,” ujarnya. “Terimakasih saya sampaikan kepada Gubernur NTB melalui Kadis Perindustrian NTB yang sudah memfasilitasi program peningkatan kapasitas masyarakat Desa Semoyang terutama dalam pelatihan pengolahan diversifikasi pengolahan Tembakau selama Lima kali dalam setahun,” sambung Kades muda ini.

Sebagai bentuk apresiasi dan imbal balik dari program tersebut, maka pihaknya akan mendorong lahirnya UMKM UMKM berbasis wilayah atau dusun. Sasaran nya adalah masyarakat yang ex migran, miskin, pengangguran dan stunting.

“Dari hasil pelatihan yang telah diberikan, InsyaAllah Desa Semoyang sudah siap menjadi Desa Industri Rokok pertama di Loteng,” yakinnya.

Catatan ntbupdate.com, Pemprov NTB terus berikhtiar dan berinovasi dalam menekan angka pengangguran, kemiskinan hingga penurunan angka stunting, dengan berbagi macam cara melalui masing masing Dinas, termasuk melalui program Dinas Perindustrian NTB, seperti Program Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Program Tepat Sasaran (PKH, GMP-PK, Kabupaten/Kota/Desa).

Kemudian Aset penghidupan (Finansial melalui intervensi Perbankkan, Fisik/Infrastruktur (Kementerian/Lembaga), Lingkungan Alam (Pemdes), Sosial (badan Usaha), manusia (Masyarakat). (nu-01)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *