LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Desember 2022 lalu, Jembatan penghubung Desa Tumpak Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng) dengan Desa lain ambruk, diterjang hujan besar.
Pemerintah Desa Tumpak Kecamatan Pujut, langsung melaporkan musibah tersebut ke Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng, dalam hal Dinas PUPR. Namun sampai saat ini belum juga ada respon.
Sedangkan disisi lain keberadaan jembatan sangat dibutuhkan sebagai akses masyarakat melakukan aktivitas, lebihnya lagi jembatan tersebut adalah jembatan penghubung antara desa yang satu dengan yang lain.
Tidak adanya respon Pemda Loteng tersebut, membuat Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), Desa Tumpak Kecamatan Pujut, membuat jembatan darurat dengan cara gotong royong.
“Kami sudah laporkan bencana ini ke pemda Loteng dan saya yakin pemda juga sudah baca di media masa, namun entah kenapa sampai sekarang tidak ada respon,” Kata tokoh pemuda Desa sekaligus Kepala Dusun di Desa setempat Mawardi, Ahad (15/1).
Besarnya manfaat jembatan tersebut dan belum ada respon Pemda Loteng, sehingga mau tidak mau, pihaknya bersama masyarakat membuat jembatan darurat yang terbuat dari kayu dan bambu.
“Aktifitas masyarakat kami tidak maksimal, sebab jembatan ini satu satunya jalan mereka melakukan aktifitas sehari hari, sedangkan yang kita harapkan tidak pernah peduli, sehingga kami bersama masyarakat melakukan gotong royong bangun ulang dengan menggunakan bahan kayu dan bambu,” ungkapnya.
Senada disampaikan ketua TSBD Desa Tumpak Mahyudin, bencana ini sudah ia laporkan, namun informasi yang ia Terima, anggarannya masih dalam proses mengajukan ke BPKAD Loteng.
“Infonya masih mengajukan, kalau itu kita tunggu masyarakat kami tidak bisa beraktivitas, makanya kita bangun ulang dengan cara gotong-royong,” Katanya.
Hasil Gotong royong tersebut lanjutnya, alhamdulilah jembatan tersebut sudah bisa dilewati masyarakat dalam melakukan aktifitas. “Alhamdulillah nilai gotong royong di desa kami masih kental, kurang sehari dikerjakan, jembatan tersebut sudah bisa dilewati,” terangnya.
Selanjutnya, untuk sementara ini jalan tersebut hanya bisa dilewati pejalan kaki dan roda dua, sedangkan untuk roda empat, untuk sementara inj tidak bisa dilewati.
“Kalau roda 4 jembatan ini tidak bisa dilewati, jika ada masyarakat mau ke kantor desa dengan menggunakan roda 4 harus putar dulu lewat Desa Prabu,” ujarnya.
Kendati sudah bisa dilewati, namun ke kekhawatiran tetap ada sebab pihaknya ndak yakin bisa bertahan lama. Untuk itu pihaknya tetap berharap Pemda Loteng segera melakukan perbaikan, agar jembatan ini bisa difungsikan seperti sebelumya. (nu-01).