Desa Mujur, Masuk Prioritas Lokasi Pembangunan Kantor Bupati Loteng

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng), masuk prioritas wacana lokasi pembangunan Kantor Bupati Loteng, bersama Desa Sengkol Kecamatan Pujut dan Kopang Kecamatan Kopang.

Demikian dikatakan anggota Pansus Perda RT RW DPRD NTB Ruslan Turmudzi, di kantor Bupati Loteng, Senin (16/1)

Hal itu akan bisa terwujud, Lima hingga Sepuluh tahun ke depan, jika wacana pemisahan antara Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa terwujud. “Moratorium pemisahan dua Pulau ini masih kita tunggu, jika terwujud maka tidak menutup kemungkinan pusat pemerintah Provinsi akan dibangun di Loteng,” ungkapnya.

Menunggu hal itu terjadi, Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng, harus segera berbenah dan Kabupaten Loteng harus mekar, pertama jadi kota Madya Praya dan Pembangunan kantor Bupati sudah ada wacana di tiga tempat.

“Kantor kota Madya Praya tetap di Pusat kota Praya, sedangkan untuk kantor Bupati Loteng, bisa saja di Kopang Kecamatan Kopang, Desa Sengkol Kecamatan Pujut dan Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Loteng,” ulang Politisi kawakan PDI Perjuangan ini.

Jadi pusat pemerintah Provinsi lanjutnya, Loteng sudah memiliki potensi dan sudah memenuhi persyaratan, hanya saja tinggal menunggu waktu yang tepat, niat itu bisa terwujud.

Masih adanya waktu untuk berbenah lanjutnya, beberapa potensi yang belum maksimal dimanfaatkan, harus segera dimanfaatkan. Salah satu contoh pembangunan eks kantor Bupati.

Di eks kantor Bupati ini, sangat tepat di bangun kantor imigrasi, mengingat beberapa Kabupaten lain seperti Kabupaten Sumbawa dan Lombok Timur, sudah memiliki kantor Imigrasi.

Sedangkan kantor Imigrasi yang ada di Kota Mataram, sering kali membuat macet. Kenapa tidak imigrasi yang ada di jalur Udayana tersebut dipindahkan ke Loteng.

“Loteng yang sudah go internasional, kenapa bisa kalah dengan Kabupaten lain yang memiliki kantor Imigrasi, ini yang tidak bisa dipikirkan pemda Loteng, padahal imigrasi di kota Mataram contohnya selalu bikin macet, ini artinya potensi PAD melalui imigrasi sangat besar, kenapa tidak di eks kantor Bupati ini dijadikan kantor imigrasi,” paparnya panjang.

Ia menjelaskan, proses pemindahan imigrasi di kota Mataram ke Loteng, sebenarnya tidak sulit, hanya saja itu tidak pernah dipikirkan pemda Loteng.

“Kan bisa saja tanah di kantor Imigrasi kota Mataram kita tukar dengan eks kantor Bupati, dan kantor Imigrasi di Mataram ini, di desain jadi aset pemda bangunkan hotel milik pemda atau bangunan yang lain, saya rasa ini tidak sulit,” tutupnya. (nu-01).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *