LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Direktur RSUD Praya Lombok Tengah (Loteng), dalam memberikan pelayanan terbaik guna meningkatkan PAD Loteng melalui RSUD Praya, terus dikebut. Beberapa konsep perubahan, ada yang sudah terlaksana dan ada juga yang masih dalam proses pengerjaan.
Direktur RSUD Praya dr. Mamang Bagiansah SpPD mengaku, konsep melakukan perubahan yang sudah dilakukan bersama management RSUD Praya, diantaranya sudah memberikan pembinaan kepada semua petugas, agar dalam memberikan pelayanan lebih mengedepankan kesopanan, mengingat masyarakat Loteng sangat kental dengan adab, terutama petugas UGD.
Sedang mewacanakan pelayanan RSUD seperti hospitality, parkir sudah disterilkan. Selanjutnya meningkatkan sarana dan prasarana, dalam melerai pembatasan pengunjung pasien, artinya pengunjung yang datang melakukan penjengukan dibuatkan tempat khusus untuk umum. Termasuk jam berkunjung di batasi sampai jam 8, serta dibuatkan pengumuman secara otomatis.
“Untuk pembatasan pengunjung, ini amanah UU, sehingga untuk mengindari terjadinya riya riya kecil dikalangan pengunjung, kita akan buatkan tempat pasilitas umum, sambil pengunjung bergantian melakukan penjengukan kepada keluarganya atau pasien yang sedang di rawat, termasuk larangan anak anak masuk rumah sakit,” terangnya.
Selain itu lanjut dokter spesialis penyakit dalam ini, direncanakan ada perluasan area, mengingat di sebelah barat RSUD ada tanah masyarakat dan insyaallah itu akan dibebaskan. “Tadi saat kunjungan bapak anggota dewan kita, sudah kita sampaikan dan harapan semoga ada anggaran untuk pembebasan lahan,” harapnya.
Lahan tersebut sambungnya, direncanakan akan di desain layaknya angkringan yang di lengkapi dengan pasilitas termasuk di jadikan tempat para ukm membuka usahanya.
“Di sini nantinya kita rencanakan tempat persinggahan bagi para pengunjung, sambil menunggu antrian penjengukan dan kita juga akan buatkan tempat bermain bagi anak anak,” bebernya.
Ia menambahkan, selain hal di atas RSUD Praya juga sudah memiliki dokter spesialis yang sebelumnya tidak ada, seperti dokter spesialis Jantung, bedah tulang dan cuci darah. “Jika dulu pasien cuci darah harus ke Bali, sekarang di RSUD sudah ada, termasuk penyakit jantung,” ujarnya.
Bertambahnya pelayanan, tentunya dibutuhkan tambahan tenaga medis, terutama perawat. “Kita sudah miliki layanan yang sebelumnya tidak ada, di tambah lagi setiap hari pasien rawat jalan yang dilayani tembus sampai 450 pasien, sehingga kita butuh tenaga medis tambahan seperti perawat,” ungkapnya.
Wacana penambahan ini, di samping guna meningkatkan pelayanan, di sisi lain pihaknya juga memikirkan dari mana anggaran untuk gaji mereka, termasuk meningkatkan pendapatan bagi karyawan lama.
“Kita butuh kesabaran mewujudkan perubahan, InsyaAllah perlahan lahan kita upayakan lebih baik, terutama peningkatan pendapatan bagi tenaga medis yang belasan tahun sudah bekerja,” Ujarnya.
Sedangkan untuk petugas apotik, saat ini berjumlah 9 orang dan dua kamar apotik, ini jauh dari rasio jumlah pasien yang ditangani perharinya sampai 450 pasien. Dan sangat wajar jika pasien sempat mengeluhkan leletnya pelayanan pengambilan obat. “Kita tak pungkiri itu, dan alhamdulilah anggota dewan kita sudah datang melihat langsung dan sudah kita jelaskan, semoga ada tambahan anggaran yang akan diberikan dalam waktu dekat ini, untuk menambah loket apotik, biar tidak lelet,” harapnya. (nu-01).