LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Meskipun hujan, siswa Taman Kanak Kanak (TK) Bintang Kecil (BK) Kelurahan Semayan Kecamatan Praya Lombok Tengah (Loteng), tidak menyurutkan aktifitas mereka dalam berkreasi membuat topi.
Kepala TK Bintang Kecil Kelurahan Semayan Tina Risdiana, S.Pd mengaku bangga terhadap para pendidik yang selalu kontinu melaksanakan program yang sudah di sepakati bersama, termasuk di bulan ini program kreasi siswa membuat topi berbahan kertas bekas, koran bekas, box bekas dan yang lainnya.
“Kami di TK Bintang Kecil, punya target setiap bulan harus ada kreasi yang dihasilkan siswa, termasuk sekarang, menutup bulan Januari ini, kita programkan anak harus bisa membuat topi yang terbuat dari bahan bahan bekas,” katanya, Kamis (27/1).
Sebelumnya, anak anak diajarkan cara berkreasi membuat topi, termasuk seni hiasan atau model topi tersebut, dari hasil kreasi tersebut, alhamdulilah hasil ajar seni yang mereka pernah diberikan, terlihat cukup rapi, bagus dan bernuansa sederhana serta banyak aspek perkembangan yang bisa distimulasi.
“Alhamdulilah tidak sia sia apa yang telah diajarkan, kini mereka bisa buktikan dengan hasil kreasi nyata, kendati masih butuh penyempurnaan dan hasil ini jadi evaluasi,” ungkapnya.
Di jelaskan, sebelumnya mereka juga sudah di ajarkan tata cara membuat topi yang bagus, seperti motorik halus dimana anak di latih dan menguatkan jari jemarinya untuk menggulung atau memilin pinggiran kertas koran untuk dibuat menjadi bentuk topi yang bagus.
Kegunaan di atas selain membiasakan anak anak biar cerdas membuat topi, penguatan jari jarinya juga bermanfaat dalam memegang pensil, kendati diberikan tulisan atau tugas yang banyak.
“Jadi kegunaan penguatan jari jari, bukan hanya untuk anak anak kuat membuat topi, juga ilmu menguatkan jari jari bermanfaat ketika anak anak diberikan tugas banyak, mereka tetap kuat pegang pensil, khususnya dalam hal menulis,” terangnya.
Selain itu lanjutnya, dalam membuat topi anak anak juga diajarkan dari segi Aspek Kognitif, di mana anak anak diajak mengenal bentuk, warna dan ukuran. Setelah itu anak anak juga diajarkan dari segi aspek bahasa.
“Kenapa aspek bahasa juga penting diberikan, agar mereka bisa berbagi ilmu dengan yang lain, artinya ketika ada yang bertanya tentang pembuatan topi, anak anak bisa menceritakannya, termasuk mereka bisa menceritakan kegunaan topi tersebut,” terangnya.
Senada juga di katakan guru pembimbing Ibu Mariati, ia mengatakan di samping apa yang dijelaskan ibu kepala, aspek sosem juga diberikan, artinya anak anak juga diajarkan cara bekerjasama dalam membuat topi. Mulai dari sabar menunggu giliran, termasuk aspek seninya juga.
“Saya jadi ingat dengan pepatah yang menyebutkan, dengan seni orang jadi indah, sehingga kami tetap mengedepankan seninya tanpa meninggalkan kualitas,” terangnya. (nu-01).