Tranformasi Pembelajaran di SD/MI di Loteng Sukses, Kemendikbudristek dan Kemenag Berikan Apresiasi

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)-  Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (26/1), melakukan kunjungan pemantauan terhadap proses transformasi pembelajaran di Lombok Tengah (Loteng).

Al hasil, dua kementerian yang bergerak di bidang pendidikan ini, menilai Loteng telah sukses menerapkan transformasi pembelajaran di tingkat satuan Pendidikan, SD/MI. Buah dari program Kurikulum Merdeka dan Program INOVASI

Di Loteng sendiri, pemda dan Kemenag Loteng, terus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga program Kurikulum Merdeka di Loteng di nilai sukses oleh dua kementerian ini.

Kepala Dinas Pendidikan Loteng HL. Idham Khalid MPd mengatakan, program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), telah memberikan andil besar terhadap kemajuan pendidikan di Loteng.

Program INOVASI sendiri merupakan program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa di tingkat pendidikan dasar.

Sementara itu Kepala Kemenag Loteng H. Jailani Ibrahim MPdMPd mengatakan, pendidikan di bawah Kemenag, rata rata di bawah naungan Yayasan dan Ponpes. Sehingga dalam menerapkan pendidikan, sangat terstruktur dan sistematis, artinya pendidikan di bawah yayasan dan Ponpes, benar benar terorganisir. “Pendidikan formal santri kita akan mengikuti pendidikan di madrasah, sedangkan pendidikan non formal atau pendidikan santri mereka lakukan di aula ataupun di masjid dan mushola di lingkungan Ponpes,” katanya.

Perpaduan pendidikan formal dan in formal di Ponpes, tidak bisa dipisahkan. Sehingga penyatuan pendidikan menuju transformasi pembelajaran target sasarannya cepat tercapai. “Pendidikan khalaqoh di Ponpes tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan formal, perpaduan dua ilmu ini saling mengaitkan sehingga tepat menuai sasaran,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Loteng Lalu Firman Wijaya, ST., MT. mengatakan, transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemkab Loteng. Transformasi pembelajaran seperti Kurikulum Merdeka secara langsung mendukung implementasi visi Pemkab Loteng yaitu mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya (Bersatu Jaya), terutama dalam mewujudkan misi kedua yaitu mencapai sumberdaya manusia Loteng yang cerdas, mandiri, dan unggul.
“Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Keterampilan ini merupakan pondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Semakin baik kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan,” terangnya di kantor Bupati Loteng.

Lebih lanjut Sekda Loteng mengatakan untuk memperkuat dukungan pada kebijakan pemerintah pusat terkait Kurikulum Merdeka ini, Loteng juga telah membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Implementasi Kurikulum Merdeka. Tim ini berisi unsur-unsur dari Dinas Pendidikan, Kemenag, Bappeda serta juga dari Universitas Mataram. Selain itu, Loteng juga telah membentuk Tim Akselerasi Literasi Kabupaten yang salah satu tujuannya adalah memperluas praktik baik dari uji coba implementasi Kurikulum Merdeka ke lebih banyak sekolah dan madrasah yang ada di Loteng.

Berbagai dukungan dan upaya yang telah berjalan di Loteng ini merupakan ikhtiar besar untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik melalui penguatan pondasi dasar literasi dan numerasi pada anak-anak didik di sekolah dan madrasah. Di Loteng sendiri telah berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), salah satunya melalui sektor pendidikan ini. Rapor Pendidikan tahun 2022 yang menempatkan capaian literasi dan numerasi Kabupaten Loteng di zona kuning yang artinya kurang dari 50% siswa SD/MI yang mengikut tes memiliki kecakapan literasi dasar. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Untuk itu, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak yang tengah berjalan ini Loteng menargetkan tahun ini bisa bergerak meningkatkan mutu pembelajaran literasi dan numerasi sehingga sebagian besar siswa SD/MI menguasai literasi dasar.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D., mengapresiasi dukungan pemda Loteng terhadap berbagai program prioritas nasional. Ia mengatakan Kemendikbudristek memberi apresiasi yang tinggi pada Pemda Loteng yang berkomitmen mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Banyak praktik baik yang sudah diterapkan madrasah dan sekolah di Loteng, terutama dalam pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca yang didukung oleh program INOVASI. Praktik baik tersebut mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid. Kami berharap praktik baik ini terus didukung dan diperluas penerapannya untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran bagi semua murid.

Kebijakan Kurikulum Merdeka saat ini masih dalam tahap uji coba secara terbatas, sebelum diterapkan sepenuhnya pada tahun 2024. Namun, sekolah dan madrasah di Kabupaten Lombok Tengah telah menempuh upaya serius dalam mempersiapkan implementasinya. Dinas Pendidikan, Kantor Wilayah Kemenag, Universitas Mataram, BGP, BPMP dan INOVASI selama ini telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan serangkaian pelatihan dan pembekalan pada sejumlah sekolah serta madrasah di sana.

Dari serangkaian pembekalan serta pendampingan yang sudah berjalan tersebut, sekolah dan madrasah kini mulai mampu menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi semangat dari Kurikulum Merdeka.  Pembelajaran di sekolah dan madrasah di Kabupaten Lombok Tengah kini mulai melakukan asesmen penilaian kemampuan siswa, dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi (teaching at the right level) yang sesuai sesuai level kemampuan siswa.

Dr. Muhammad Zain, M.Ag., Direktur Guru Tenaga dan Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama mengapresiasi berbagai praktik baik yang telah dilakukan oleh guru-guru di Kabupaten Lombok Tengah. Menurutnya, keseriusan Pemkab Loteng melakukan transformasi pembelajaran memberikan manfaat kepada siswa yang belajar di madrasah.

Sejumlah pejabat Kemedikbudristek dan Kemenag hadir dalam kegiatan pemantauan ini, antara lain Vivi Andriani selaku Kepala Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal, Rachmadi Widdiharto selaku Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, dan Zulfikri Anas selaku Plt. Kepala Pusat Kurikulum and Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Sementara itu, hadir untuk mewakili Kemenag adalah Rohmat Mulyana Sapdi selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Moh. Isom selaku Direktur Kurikulum, Sarana Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, serta Muhammad Zain selaku Direktur Guru Tenaga dan Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Selain melakukan kunjungan ke beberapa SD/MI di Loteng kunjungan juga dilakukan ke Lotim. Di Loteng, rombongan tim pemantauan berkunjung ke MI Nurul Muhajirin Lajut, SDN Setiling, SDN 2 Batunyala, dan MI Darul Hikmah Darek.

Melalui kemitraan yang difasilitasi oleh program INOVASI, berbagai cara inspiratif untuk meningkatkan kecakapan pondasi belajar siswa dalam literasi dan numerasi kelas awal telah dilakukan oleh para guru.
Sejak Fase 2 program ini mulai diimplementasikan di Loteng pada bulan Juli 2020, sebanyak 28,886 (15,012L; 13,874P) siswa di 1,523 SD/MI telah merasakan perubahan dalam proses belajar mengajar, yang diharapkan berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik.

Upaya ini pun telah menunjukkan hasil yang positif dan kemajuan yang signifikan terhadap sekolah-sekolah mitra di Loteng Sejumlah praktik baik pembelajaran telah dikembangkan dan diimplementasikan langsung di kelas, seperti disaksikan langsung oleh para pemangku kepentingan yang turut serta dalam kegiatan pemantauan ini. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *