LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sebagai lembaga pendidikan dan corong Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng). Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Loteng, yang beralamatkan di Kelurahan Leneng Kecamatan Praya Loteng, terus berinovasi. Di tahun 2023 ini, MIN 1 Loteng di bawah komando Mahruf S. Ag MPd, melahirkan gagasan baru yakni pendidikan berbasis tahfiz, Sains, akademik dan Olahraga.
“Melahirkan calon generasi penerus yang cerdas dan agamais, menuntut kita untuk terus berinovasi, makanya di awal tahun ini di MIN 1 Loteng, kita sedang mencoba melahirkan inovasi baru, seperti penerapan Pendidikan berbasis Tahfiz, Sains, Akademik dan Olahraga,” kata Kepala MIN 1 Loteng, Mahruf S. Ag MPd kemarin.
Perpaduan empat bidang ini penting lanjutnya, di samping siswa siswi ahli dalam ilmu umum, ilmu agama juga demikian. Apalagi sebutan lulusan madrasah sangat identik dengan penguasaan ilmu agama, sehingga dua ilmu ini tetap jadi prioritas utama.
“Kami tidak muluk muluk atas prestasi yang sudah diukir siswa kami, baik di bidang akademik ataupun agama, siswa kami sudah mampu menunjukkan jati diri madrasah hebat dan bermartabat dan itu bisa dilihat langsung di pajangan tempat penaruhan piala dan piagam penghargaan, mulai dari akademik dan agama ada semua,” bebernya panjang.
Selanjutnya untuk Olahraga, dalam agama sudah jelas disebutkan, pemikiran yang sehat ada di tubuh yang sehat, sehingga perpaduan dari Empat program di tahun 2023 harus sejalan. “Agama juga kita diajarkan untuk hidup sehat, sebab pemikiran yang sehat ada di tubuh yang sehat,” cetusnya.
Kekuatan ajaran agama tersebut lanjutnya, beberapa siswanya seperti M.Yusuf Abyan, Lalu Rafi dan Muhamad Diva, ketiga siswa ini sudah tergabung dalam satu Sekolah Sepak Bola (SSB) masuk dalam grup Satya FC Praya dan Juara 1 Kompetisi Sepak Bola Usia dini Piala Ketua PSSI Loteng.
Selanjutnya Juara 3 Turnamen SSB Usia dini piala Gubernur NTB.
Atas prestasi tersebut M.Yusuf Abyan dan Lalu Rafi, mengikuti seleksi Youth Road to Barcelona (Spain) di Sentul Kota Bogor Jawa Barat. “Yang jelas siswa kami siap pakai dalam bidang apapun,” ujarnya.
Dijelaskan, metode yang di pakai, semua siswa membawa Al Qur’an, sebelum belajar di mulai, 30 menit siswa sudah di madrasah lalu berkumpul di halaman dan membaca Al Qur’an secara serentak dan di pandu oleh gurunya.
“Bacaan itu di baca berulang ulang dan alhamdulilah lebih dari 1000 siswa sudah bisa menghafal dengan metode seksi ini,” terangnya.
Ditambahkan, program tahfiz merupakan pilihan wajib di madrasahnya. Semua anak didik, tahfidz Alquran dijadikan program dasar yang menjadi nilai plus, di samping prestasi akademik. “Kami ingin prestasi akademik anak didik kami dilandasi dengan jiwa Qur’ani,”tutur Kamad yang kaya inovasi ini.
Sementara itu Kanmenag Loteng H.Jaelani MPd mengatakan, program ini harus ditiru madrasah lain. Sebab masyarakat telah menganggap lulusan madrasah di samping ahli ilmu umum, ilmu agama pun demikian. “Menghafal Al Qur’an itu penting, sebab di setiap ada kegiatan keagamaan pasti dibutuhkan,” katanya.
Ke depan pihaknya berharap, ada nilai lebih bagi siswa-siswi madrasah dan kemudian dicanangkanlah program tahfidz sebagai basis madrasah-madrasah di Loteng, sebab ini membawa pengaruh positif pada perilaku dan sopan santun siswa.
Selain itu, di masa masa usia seperti ini satu hafalan akan terus melekat, seperti pepatah agama menyebutkan, belajar di waktu kecil bagi mengukir di atas batu dan belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air. Artinya di masa masa usia ini satu hafalan bakal di ingat sampai besar, beda lagi jika sudah dewasa banyak pikiran dan tidak fokus, sehingga hafalannya kurang kuat. “Selamat bagi MIN 1 Loteng, dan madrasah yang lain juga harus mampu melahirkan inovasi baru,” Pintanya. (nu-01)