Legewarman: Mawardi Jangan Asbun Dong

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Menanggapi komentar Mawardi selaku kontraktor pelaksana CV Antos Pamasek, yang mengerjakan Rehab ringan Pustu Landah Desa Landah Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah. Di tanggapi Anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng), Daerah Pemilihan (Dapil) Pujut Praya Timur.

Kepada ntbupdate.com Legewarman mengatakan, Konsultan perencana tidak mungkin buat perencanaan asal asalan, pasti sesuai dengan harga satuan yang resmi, maka tidak boleh itu dijadikan alasan untuk mengerjakan semaunya padahal jelas sudah diberikan RAB sebagai dasar untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan spek yang ada.

“Pak Mawardi jangan asal bunyi dong, konsultan perencanaan sudah ada dan saya yakin RABnya sudah di berikan, kok sekarang malah mengeluh,” tegasnya, Rabu (15/2).

Selanjutnya, jika ada komplain dari masyarakat setempat, mohon dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan, harus di kerjakan, sebagai bentuk maka tanggung jawab pihak kontraktor. “Sebaiknya bapak kerjakan apa yang jadi keluhan masyarakat setempat, jangan beralasan yang tidak tidak, sebab di RAB nya sudah jelas,” ungkapnya.

Selanjutnya, kepada PPK harus tegas untuk memanggil pihak kontraktor pelaksana untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. “Saya sarankan jangan saling lempar, apa yang jadi keluhan masyarakat setempat, sebaiknya di kerjakan, kan masih ada masa pemelihara, saya yakin semua bisa dikerjakan dengan baik,” Tutupnya.

Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya, Kontraktor Pelaksana CV Antos Pamasek Mawardi mengaku, jika dilihat dari tingkat kerusakan Pustu Landah, pihaknya menaksirkan menghabiskan anggaran di atas Rp 200 juta, sedangkan ini anggarannya di bawah Rp 200 juta.

Selanjutnya, sesuai RAB, bangunan yang ada di belakang, itu tidak masuk yang dikerjakan, termasuk kaca yang pecah di belakang. “Kendati tidak masuk, tapi kami tetap akan kerjakan sebagai bentuk partisipasi, cuman jendela yang pecah akan dipasang di masa pemelihara,” akunya. “Di RAB sudah jelas, yang kita perbaiki yang depan dan plafon dan bagian atas dan beberapa titik yang lain, terkecuali di bagian belakang,” sambungnya.

Selanjutnya, untuk penataan halaman juga tidak masuk, namun pihaknya punya inisiatif untuk nyumbang dan sudah dilakukan penimbunan, kendati masih kurang.

Dikatakan, selain tingkat keparahan, lokasi pustu ini sangat rendah, sehingga diperlukan ada irigasi, agar genangan tidak masuk ke pustu. “Saat kami di sana, malah ada masyarakat yang minta di bangunkan ulang dan di lokasi lain,” tutupnya (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *