LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Dalam rangka memeriahkan Bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, Kapolda NTB bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag). Sepakat melaksanakan program menyapa umat yang dibingkai dalam program safari Ramadhan.
Kegiatan menyapa umat dalam bingkai program Safari Ramadhan di Lombok Tengah (Loteng) bersama Polda NTB, di pusatkan di Masjid Agung Praya Loteng, di Loteng sendiri merupakan yang ke tiga kalinya, setelah sebelumnya sudah dilaksanakan di Mataram dan Lombok Barat.
“Saya sudah coba menanyakan ke seluruh Kanwil Kemenag se Indonesia, masalah program menyapa Ummat yang dibingkai dalam acara Safari Ramadhan bersama Polda, ternyata tidak ada yang melaksanakan itu, ini artinya program menyapa umat yang dibingkai dalam program Safari Ramadhan, hanya kita di NTB yang melaksanakannya,” kata Kepala Kanwil Kemenang NTB H Zamroni Aziz, Senin (3/4).
Sehingga pihaknya berharap, ke depan ini sebagai contoh bagi Kanwil Kemenag se Indonesia, agar bisa melaksanakan kegiatan yang menjurus kepada program keumatan, bersama aparat, baik TNI atau Polri
” Tidak mesti di bulan puasa, di bulan lain dengan bentuk program yang lain, juga bisa dilakukan dan semoga apa yang kita lakukan di NTB ini, bisa di tiru Kanwil Kemenag lainnnya,” harapnya.
Dikatakan, untuk diketahui oleh Polda NTB dan Dandim Loteng, di Loteng sendiri keberadaan madrasah Ponpes dan yayasan di bawah binaan Kemenag, tersebar mulai dari kota sampai ke pelosok pelosok.
Dan santri santri madrasah, telah banyak menunjukkan prestasi yang telah di persembahkan untuk negara, dan santri siap menjadi garda terdepan dalam membantu kepolisian dan TNI dalam menjalankan tugas.
Selanjutnya kepada pada Babinsa dan babinkamtibmas, untuk selalu memprogram sambang ponpes ataupun madrasah, agar program keumatan ini terus terjaga.
Sementara itu Kapolda NTB Irjen pol Drs Djoko Poerwanto mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk memanfaatkan Bulan Ramadhan yang penuh dengan barokah, dengan perbuatan yang baik. Sebab satu kali melakukan kebaikan di bulan ini, maka allah akan meliput gandakan pahalanya.
“Merugi sekali orang yang menyia nyiakan bulan penuh barokah ini, sehingga kami dari jajaran kepolisian bersama dengan Kanwil Kemenag NTB, melaksanakan program Safari Ramadhan yang dinilai bagi kami termasuk perbuatan ibadah,” katanya.
Dikatakan, saat ini berbagai macam cara seseorang yang tidak bertanggung jawab mencoba melahirkan perpecahan di tengah umat. Oleh karena itu, pihaknya berharap ketika ada kabar yang kurang mengenakkan, untuk selalu berkoordinasi dan berkomunikasi.
Sebab, jika komunikasi tersumbat, maka kita bisa cepat terperdaya. Selanjutnya kepada seluruh jajaran kepolisian, untuk selalu turun ke masyarakat, memberikan pengayoman dalam menjaga Kondusifitas wilayah masing-masing.
Sementara itu, Bupati Loteng HL. Pathul Bahri menjabarkan, sejumlah praktik baik sudah dilakukan di Loteng. Misalnya program pencatatan anak yatim di seluruh Loteng.
Selain itu setiap tahun pemda Loteng selalu melaksanakan program rahman rahim day untuk anak-anak yatim, di mana dalam acara tersebut, seluruh anak yatim di Lombok Tengah yang kini berjumlah 12.137 orang, mendapatkan santunan dari Pemkab Lombok Tengah.
“Untuk santunan saja, setiap tahun kita sudah siapkan anggaran Rp 1,2 miliar,” katanya.
Dananya kata Bupati Loteng, itu semua berasal dari anggaran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Loteng, yang saat ini setiap tahun mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 11 miliar.
Rencananya, setelah bulan Ramadan ini lanjut ketua DPW Gerindra NTB ini, anak-anak yatim di Loteng tidak akan mendapat santunan dalam bentuk uang tunai lagi. Tetapi akan diganti dalam bentuk biaya pendidikan. Pemkab Loteng akan menanggung seluruh biaya sekolah anak-anak yatim tersebut. Selain itu, Pemkab Loteng juga akan membiayai anak-anak yatim untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Mataram.
‘Seluruh biaya pendidikannya akan ditanggung oleh pemerintah,” tegasnya “Kelak, kalau mereka sudah lulus menjadi dokter, merekalah yang akan terus merawat anak-anak yatim di Lombok Tengah,” sambung Bupati Loteng yang biasa di sapa Miq Hul.
Biaya pendidikan anak-anak yatim tersebut, berasal dari dana BAZNAS sebesar Rp 1,2 miliar tiap tahun. Sisanya, akan ditambah dari dana shodaqoh dari seluruh PNS di Loteng. Mereka menyisihkan penghasilan mereka Rp 5.000 tiap bulan untuk anak-anak yatim. Dari sumbangan Rp 5.000 tiap PNS tiap bulan, Pemkab Loteng mampu mengumpulkan Rp 100 juta, sehingga dalam setahun bisa mencapai Rp 1,2 juta.
Dana tersebut kemudian dikelola oleh yayasan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah secara exoficio, di mana Bupati juga menjadi pembina yayasan. Kalau Bupati berganti, Sekda berganti, maka otomatis, penggantinya yang akan melanjutkan kepengurusan yayasan tersebut. Dan para pengurus yayasan tidak menerima gaji, dan tidak boleh pula mengelola dana yang sudah dikumpulkan tersebut.
“Kami juga kini sudah menyiapkan tanah seluas 1, 4 hektare untuk membangun klinik. Namanya Klinik Peduli Yatim. Nanti, anak-anak yatim yang telah menuntaskan pendidikan kedokteran mereka, akan mengelola langsung klinik tersebut, yang seluruhnya untuk kepentingan anak-anak yatim,” tutupnya. (nu-01)