LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)-
Bela Masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah (Loteng), Fathurrahman malah dilaporkan dengan dalih UU ITE oleh Imam Wahyudi (HRD TAMPAH HILLS).
Setelah memuat pernyataan di media Online ntbupdate.com, terkait manfaat keberadaan Tampah Hills di Desa Mekar Sari.
Dengan dilaporkannya Fathurrahman atau Fatah, sontak membuat para aktivis dan LSM NTB terbangun dan membangun solidaritas mendukung Fathurrahman.
Adapun aktivis dan LSM yang siap turun ke jalan membela Fathurrahman diantaranya. 1. Nasrullah (FD LTM). 2. Citung (LIDIK NTB. 3. DNEQ HUSEN (KETUA KTI LOTENG. 4. LALU IQRO (KETUA KNPI LOTENG. 5. Rindhot GMPRI NTB 6. Maya Soeripto (PII) 7. SRI ANOM PUTRA SANJAYA (SEKRETARIS KNPI LOTENG) 8. Unying. 9. Bajang Tony TAC 10 Indarwan 11. Kamsiah Qem (Laser NTB) 12. Saidin alfajari, 13. Saidan Renjer.
14. Amaq Ketujur ( AMS 2), 15.Astar Hadi 16. embok ning. 17.Asroru Hady, 18. Daink, 19. Ali Wardhana (Kode HAM NTB). 20. Jayanti Umar (DEKLARASI NTB) 21. L M GAESAR RAHMAN 22.OHA (GERAKAN PEMUDA MEKARSARI) dan sejumlah aktivis lainnya.
“Saya atas nama Ketua LSM LIDIK NTB, mengecam keras tindakan Tampah Hills, yang melaporkan saudara Fathurahman, semestinya harus melalui mediasi bukan melaporkannya ke APH,” Tegas Sahabuddin yang biasa di sapa Citung, dalam pres rilisnya, Rabu (5/4).
Padahal apa yang dituliskan Fathurrahman sangat wajar dan pihaknya juga punya catatan sendiri, kalau Tampah Hills sudah melanggar janji yang sudah diucapkan pada saat pembebasan lahan.
Atas hal itu, bahasa air susu dibalas air tuba sudah tepat dikatakan Fathurrahman, karena banyak masyarkat lingkar Desa Mekar Sari tidak banyak dilibatkan dalam proyek Tampah Hills ini, malah tenaga dari luar daerah yang menguasai, lebih lebih WNA banyak yang bekerja di sana.
“Air susu dibalas air tuba, pribahasa ini tepat kita berikan untuk Tampah Hills,” cetus citung.
Banyaknya tenaga dari luar, malah pihaknya mendorong APH untuk memeriksa kelengkapan WNA tersebut apakah sudah ada ijin tinggal dan ijin usaha dan lain sebagainya. “Malah Kami menduga pekerja asing ini, mereka ilegal,” lanjut citung
Senada juga dikatakan Bahaidin Ahmad Wakil Ketua IKA PMII Loteng, dalam tulisannya menuliskan, terkait pemanggilan Fathurrahman oleh Polres Loteng. Ikatan Alumni (IKA) PMII Loteng pastikan akan bela saudara Fathurrahman.
Sebab apa yang dilakukannya sudah tepat melakukan kritik pada pihak-pihak atau perusahaan yang tidak berpihak pada masyarakat. Apalagi ini negara demokrasi, tidak ada yang boleh membungkam suara masyarakat. “Kami minta kepada APH agar tidak berpihak hanya pada perusahaan-perusahaan, sebagai aparat mestinya harus berpihak pada kepentingan masyarakat dan Kami mendesak kepada Tampah Hills untuk segera mencabut laporannya,” tegasnya.
Jika permasalahan ini dilanjutkan, IKA PMII Loteng, pasti akan melakukan aksi massa besar-besaran agar pemerintah segera menutup Tampah Hills.
Sementara itu Ketua LSM Jaringan Advokasi dan Tindak Pidana Korupsi (JATI) NTB Saddam Husen mengatakan, dilaporkannya saudara Fathurrahman ke Mapolres Loteng atas pernyataannya di media online yang berjudul “Fath Sebut Tampah Hills Tak Ada Faedahnya Bagi Warga Desa Mekar Sari” dengan nomor laporan B/695/lV/2023/Reskrim.
Selanjutnya masalah pelaporan yang dilayangkan ke saudara Fathurrahman, menurutnya manajemen Tampah Hills salah besar, semestinya pihak Tampah Hills melakukan mediasi bukan melapor ke APH dan pihaknya mengecam pihak Manajemen Tampah Hills.
“Tampah Hills sudah melanggar janji yang sudah diucapkan pada saat pembebasan lahan, dan wajar jika itu dikritisi,” Ucap Saddam
Ingkar janji pihak Tampah Hills, sangat tepat jika pribahasa yang diucapkan Fathurrahman, air susu dibalas air tuba, sebab banyak masyarakat lingkar Mekar Sari tidak dilibatkan dalam proyek Tampah Hills, apalagi jadi karyawan malah di luar daerah yang menguasai lebih lebih WNA Banyak yang bekerja di sana.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar APH untuk memeriksa kelengkapan para WNA tersebut.
“Kami minta APH telisik juga ijin tinggal dan ijin usaha para pekerja asing ini, jangan jangan mereka semua ilegal,” tutup Saddam.
Sementara itu AIPDA Indra Dwi N Putra selaku penyelidik membenarkan kalau tadi siang surat undangan untuk Fathurrahman dikirim.
“Surat yang kami kirim tadi siang itu, masuk surat undangan bukan pemanggilan, sebab masalah ini masih Lidik, bukan Sidik,” tutupnya.
Sementara itu Konsultan Tampah Hills Dedy, sampai berita ini dimuat belum terhubung, termasuk pertanyaan di layangkan via WhatsApp juga belum di baca. (nu-01)