Laskar Sasak, Minta Para Investor Lebih Humanis dan Hormati Kearifan Lokal

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Ketua perkumpulan Laskar Sasak
Lalu M. Ali Sadikin, mendukung penuh para investor sebagai pemodal yang ingin mengembangkan potensi Lombok Tengah (Loteng).

“Tidak ada alasan bagi kami tidak mendukung para investor datang di daerah kami, malah kami sangat senang potensi yang di miliki Loteng, bisa dikembangkan oleh para investor, termasuk Tampah Hills,” katanya, Ahad (9/4).

Hanya saja lanjut pemuda yang biasa di sapa Bang Chien ini, kedatangan para investor harus humanis dan menghormati kearifan lokal yang melekat pada diri masyaAllah. Salah satu contoh, yang sedang viral saat ini, ketika ada masyarakat yang Mengkritik, ujung ujungnya kok dilaporkan.

“Kami sangat sesali apa yang dilakukan Tampah Hills, masak sekedar di kritik oleh masyarakat setempat, kok ujung ujungnya dilaporkan,” ungkapnya.

Atas hal tersebut di atas, tentunya ini jadi pembelajaran bersama dan pihaknya meminta kepada semua, baik perseorangan ataupun dalam bentuk korporasi yang ingin berinvestasi di daerah, khususnya di Desa Mekarsari, agar seyogyanya lebih familiar dan menghargai adat tradisi masyarakat sasak, sebagai local wisdom yang tentunya dilindungi oleh pemerintah.

Selanjutnya pihak investor juga jangan mau menang sendiri, artinya pihaknya bukan anti dengan para investor sebagai pemodal yang ingin mengembangkan daerah potensi yang dimiliki, sebab pihaknya yakin kedatangan para investor, membawa modal untuk mencari keuntungan.

“Mari kita sama sama saling menguntungkan, anda sopan kami pun lebih sopan, anda menghargai kami, kami pun sangat menghormati dan mendukung project masing-masing investor, sesuai aturan yang berlaku,” terangnya panjang. “Tradisi kami, ketika ada masalah mari kita musyawarah kan, untuk mencari solusi,” sambung Chien.

Ia menambahkan, kenapa ada kritikan itu lahir, tentunya segala macam dampak dari Proyek, baik dampak positif dan negatifnya, pasti ada dan wajar jika ada terjadi kekeliruan dalam pengelolaan sampah, limbah dan yang lainnya, yang di sebabkan proyek itu di kritisi.

“Sebagai masyarakat, kami berhak memantau semua aktifitas yang dilakukan. Jangan baru dikritik terus main lapor. “Kami tetap memantau aktifitas anda jadi tolong kami juga di hargai,” cetusnya

Sementara itu, General Manager Tampah Hills Imam Wahyudi SE, mengaku, PT. Lombok Invest and Develpment (Tampah Hills) dalam sesi jumpa pers sebelumnya, apa yang di katakan Fathurahman, bukan kritikan tapi fitnah. Sebab apa yang di katakan, itu adalah asumsi pribadinya.

Untuk pekerja sendiri lanjutnya, dari 220 karyawan management 173 diantaranya merupakan warga Desa Mekarsari. Sedangkan Di luar management, terdapat sekitar 2.000 pekerja di projeck Tampah Hills dan 1.500 diantaranya adalah warga Desa Mekarsari secara umum.
“Masyarakat lokal bekerja sesuai kompetensi yang dimiliki. Kita juga melatih warga untuk meningkatkan skilnya,” katanya.

Tidak hanya itu, management Tampah Hills membangun sarana Pendidikan dan tempat ibadah bagi masyarakat sekitar, termasuk membangun infrastruktur jalan vital di Dusun Tampah dan sekitarnya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *