LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Jamaah Calon Haji (JCH), yang masuk dalam daftar lunas tunda tahun 2020 sebanyak 349, tidak lagi menambah biaya pemberangkatan tahun ini.
Demikian di katakan Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng) HL. Samsul Hadi S. Ag MH, di ruang kerjanya kemarin.
Sedangkan untuk JCH lunas tunda tahun 2022 sebanyak 52 orang harus nambah biaya pemberangkatan, masalah biaya penambahan, itu masih menunggu petunjuk pusat. “Soal berapa penambahan untuk JCH yang masuk dalam lunas tunda tahun 2022, kami di PHU Kemenag Loteng masih menunggu,” terangnya.
Selanjutnya JCH sesuai nomor Urut Porsi tahun 2023 sebanyak 415 jamaah, plus lansia 28 orang. Dari jumlah tersebut di atas, jika digabungkan yang akan berangkat tahun ini, sebanyak 844 JCH.
“JCH asal Loteng, yang akan berangkat tahun ini sejumlah 844, jumlah ini sudah final,” jelas mantan KUA Pujut ini.
Selanjutnya, JCH cadangan 94 jamaah dan CJH cadangan ini akan bisa diberangkatkan, dengan catatan jika dari jumlah 844 CJH tersebut, ada yang mengundurkan diri atau alasan lainnya, yang menyebabkan CJH tersebut urung berangkat.
“Sistem yang akan dipakai, jika ada JCH dari 844 tidak jadi berangkat, nanti akan disesuaikan dengan nomor urut,” jelasnya.
Masih kata Lalu Syamsul, dari 844 CJH terbagi jadi 3 Kloter, kloter pertama dan ke dua nantinya masuk dalam kloter utuh dan sisanya masuk kloter campuran. “Untuk satu kloter berisikan 393 JCH,” cetusnya.
Untuk mempermudah keberangkatan, khususnya ketika JCH sudah ada di Arab Saudi, saat ini JCH sedang melakukan perekaman beometrik atau visa bio. Dengan tujuan guna memudahkan proses JCH, saat pemeriksaan di bandara Jeddah dan Madinah.
Selanjutnya untuk petugas kesehatan, satu kloter berisikan satu orang dokter dan satu orang perawat. “Untuk tim medis, itu tanggung jawab Dinas Kesehatan, sedangkan untuk pendamping lainnya seperti ketua kloter dan pembimbing, juga sama sama satu dalam satu kloter. (nu-01)