LOMBOK TIMUR (ntbupdate.com)- Setiap tanggal 8 Syawal, Almagfurullah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau pahlawan Nasional putra NTB, pendiri NWDI, NNDI dan NW. Selalu menggelar acara halal bihalal dan Silaturrahmi pendidikan.
Menjaga marwah peninggalan sang kakek, Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Maulana Syaikh RTGB Zainuddin Atsani LC, M. PdI mengadakan hal yang sama di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Syaikh Zainuddin Anjani Desa Anjani Kecamatan Suralaga Lombok Timur, Sabtu (28/4).
Dalam acara halal bihalal dan Silaturrahmi pendidikan tahun ini, serasa beda dengan pelaksanaan sebelumnya. Pasalnya, di acara 8 Syawal 1444 Hijriyah atau tahun ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) NTB, Kapolda NTB dan Kapolres Lombok Timur, hadir menyaksikan acara tahunan ini.
Dalam pidatonya, Kepala Kanwil NTB H. Zamroni Aziz mengatakan, Al Magfurullah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pendiri NWDI, NBDI dan NW adalah ulama’ Kharismatik panutan umat.
Beliau telah berjuang ikut mencerdaskan anak bangsa melalui lembaga pendidikan yang sudah dirintis.
Lembaga pendidikan yang dulu pernah beliau rintis, kini berkembang pesat mulai dari pelosok hingga perkotaan. Dari Lembaga pendidikan yang telah beliau rintis, ribuan santri dan santriwati tersebar di seluruh nusantara, dengan bermacam kelebihan yang dimilikinya, telah membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa, termasuk Kementerian Agama.
Selain itu, beliau satu satunya pahlawan nasional, putra terbaik NTB. “Kita sebagai murid, wajib taat pada guru, dan saya yakin semua murid beliau termasuk kita semua yang hadir, pasti memiliki jiwa juang seperti pahlawan nasional kita ini,” tegasnya, Jama’ah pun serentak mengucapkan Allahuakbar.
Dari sekian Lembaga pendidikan hasil karya guru kita Maulana Syaikh, Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani ini, sepeninggal beliau, sekarang jadi kiblat atau induk semua Lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan organisasi NW.
Untuk itu, pihaknya mengajak kepada seluruh pejabat, Kapolda, Kabinda, Kemenag dan yang lainnya, untuk berlomba lomba dalam kebaikan.
Termasuk dengan cara membantu keberlangsungan ponpes ini, tentunya dengan cara menyumbang apapun itu.
“InsyaAllah dari kami keluarga besar Kemenag, juga akan menyerahkan bantuan berupa semen, dan semoga bapak kapolda, kapolres juga bersedia,” ujarnya. “Kami yakin pengurus ponpes mampu membangun tanpa bantuan dari kami, namun kami juga ingin mengambil barokah dan masuk rombongan al magfurulllah Maulana Syaikh dan berlomba lomba dalam kebaikan,” Sambung Ketua GP Ansor NTB ini.
Selanjutnya, kepada para santri santriwati, silakan kalian belajar dengan tekun dan rajin, jangan pernah berfikir untuk pindah ke tempat lain. Sebab kualitas pendidikan disini sama bahkan lebih baik dari tempat lain.
Sementara itu Kapolda NTB Irjen. Pol. Drs. Djoko Poerwanto, mengaku bangga dan bersyukur dengan pemikiran Maulana Syaikh pendiri NW, sebab sebelum Indonesia merdeka ternyata beliau sudah berpikir untuk mencerdaskan ummat dengan mendirikan lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan yang telah dirintis, sampai saat ini sama sama kita nikmati hasilnya. Untuk itu, pihaknya menitipkan pesan kepada Kapolres Lombok Timur, untuk menjaga aset ini.
Sebab di samping aset organisasi, Lembaga pendidikan ini juga aset pemerintah.
“Saya titip pesan kepada Kapolres Lotim dan jama’ah, mari kita jaga bersama aset ini, demi terciptanya rasa aman, nyaman, bebas dari gangguan, jika kita sudah mampu menciptakan itu, InsyaAllah daerah dan negara juga aman,” pintanya.
Selanjutnya, mungkin ada dari para santri santriwati, yang ingin masuk jadi calon polri. Pihaknya mendorong untuk mendaftar, dan tidak dipungut biaya.
“Yang berminat, silahkan gratis, kami sedang butuh anggota jebolan ponpes,” cetusnya.
Kenapa polri butuh jebolan santri, sebab santri memiliki pondasi dan integritas serta pengetahuan tentang cinta tanah air.
“Kepada para ulama’, mohon jadikan kami jadi mitra dalam membangun daerah dan bangsa, kami sangat membutuhkan masukan dan saran dalam bekerja membangun bangsa dan negara ini,” pintanya.
Sementara itu ketua umum PBNW RTGB Lalu Gede Zainuddin Atsani mengatakan, halal Bihalal dan silaturrahmi pendidikan, ini merupakan sunnatan hasanatan, tradisi baik yang di tinggalkan oleh pendiri organisasi NW ninikda tercinta, almagfurullah Maulana syekh.
Sebagai generasi penerus, sebuah kewajiban bagi seluruh jama’ah NW, untuk melanjutkan semua hasanah yang ditinggalkan oleh guru besar kita.
Saat ini lanjutnya, dari 75 hektar lahan ponpes Syaikh Zainuddin, baru 24 hektare, sudah terisi dengan bangunan. Sedangkan jumlah lembaga pendidikan di bawah NW se Indonesia, sebanyak 2.700 lembaga dan NW telah memiliki pengurus atau cabang, sebanyak 38 Provinsi di seluruh Indonesia.
“Alhamdulilah jumlah lembaga pendidikan di bawah NW se nusantara, sebanyak 2. 700 lembaga dan di 38 Provinsi sudah ada cabangnya. Saya atas nama pribadi, keluarga dan jajaran PB NW, mohon maaf jika ada keputusan yang di ambil selama ini, semata mata bukan untuk kepentingan pribadi, namun semuanya untuk kepentingan organisasi dan ummat, termasuk,” katanya panjang.
Selanjutnya, kepada seluruh jama’ah, apapun posisi dan jabatan di organisasi, jangan di banggakan. Sebab pihaknya di NW sekalipun sebagai tapuk pimpinan tertinggi, tetap menyebut dirinya tukang sapu. Dan yang membedakan di hadapan allah adalah taqwa.
“Untuk diketahui oleh tamu undangan, di tubuh NW ada semboyan Sami’na wa ato’na, bila imam salamnya nyata maka makmum Salam-nya juha Rata,” Ungkapnya
Ia menambahkan, pihaknya mengucapkan selamat datang dan terimakasih atas kedatangan bapak Kanwil kemenag NTB beserta jajarannya, kepada bapak Kapolda NTB beserta jajarannya dan seluruh jama’ah.
Semoga apa yang dilaksanakan pada hari ini, termasuk amal baik dan diterima oleh Allah SWT. (nu-01)