LOMBOK BARAT (ntbupdate.com)- Setelah sempat viral video esek esek yang berdurasi sekitar 30 detik, yang sempat heboh, akhirnya terkuak.
Kepada ntbupdate.com kepala sekolah salah satu lembaga pendidikan pertama yang enggan disebutkan namanya, mengakui kalau yang perempuan itu siswanya. Akan tetapi sekarang mereka berdua ini sudah menikah.
“Kemarin kita tau video ini setelah keluarganya datang ke sekolah, keluarganya datang minta maaf atas kelakuan keluarganya yang telah mencoreng nama lembaga pendidikan dan saat ini mereka berdua sudah nikah,” tuturnya via ponsel sembari meminta jangan disebut nama dan lembaga pendidikan, Rabu (3/5).
Dijelaskan, pihak wanita di video bernama inisial FB, ini sebenarnya pindahan dari salah satu SMPI di Lombok Barat, karena anak ini siap dibina dan siap mengikuti seluruh aturan, sehingga diterima.
Selain itu, tujuan menerimanya, pihaknya ingin membinanya agar menjadi generasi penerus bangsa.
“FB ini pindahan dari salah satu SMPI di Lombok Barat, di lembaga kami hanya beberapa bulan tercatat sebagai siswanya, dan sekarang sudah nikah,” jelasnya.
Selanjutnya untuk yang laki, merupakan pecatan salah satu sekolah menengah atas di Lombok Barat juga, kejadiannya di luar sekolah, ketika anak anak sudah pulang.
Artinya, ketika anak anak Sudah pulang, ada anak anak yang di jemput sama keluarganya, ada juga yang pulang pakai angkut. Dan ketika penjemputan, pihak sekolah jelas tidak tau siapa saja yang menjemputnya, sebab pihak sekolah hanya tau, yang menjemputnya jelas keluarganya.
Kemungkinan, kesempatan ini dimanfaatkan oleh pacarnya, sehingga terjadi hal hal yang kurang baik.
Dikatakan, secara tanggungjawab pihak sekolah sudah maksimal mendidik, menjaga selama di jam sekolah. Dan ketika mereka sudah pulang, disinilah tanggungjawab bersama harus ada, terutama para orang tua.
“Semasih dilingkungan sekolah, itu tanggungjawab penuh kami, ketika di luar orang tua juga harus membantu kami mengawasi, yang jelas mari bantu kami menjaga anak anaknya, sebab tidak mungkin di luar sekolah juga bagian dari tanggungjawab kami,” ujarnya.
Bicara pembinaan, pihaknya dengan berbagai program keagamaan sudah dilakukan, mulai dari program kurikuler hingga ekstrakurikuler, semua sudah dilakukan.
“Bicara pembinaan, kita sudah maksimal pak, tapi begitulah adanya,” cetusnya.
Selanjutnya, bicara keberatan, sebenarnya pihak sekolah sangat keberatan sebab kejadiannya di luar sekolah dan menggunakan seragam sekolah. Namun biarlah karena anak ini sudah menikah, dan tidak ada alasan untuk menuntut.
Diceritakan, sesuai apa yang dikatakan keluarganya saat datang minta maaf, ternyata anak ini sudah puluhan tahun pisah sama orang tuanya. Sehingga FB ini tinggal sama bibiknya. “Ternyata FB di bawah asuhan bibiknya, sebab orang tua FB sudah pisah,” ungkapnya.
Atas kejadian ini lanjutnya, pihaknya berharap kepada seluruh pendidik dan orang tua, mari bersama sama menjaga putra putri kita, kurangi pegang handphone dan tingkatkan pengawasan. (nu-01)