LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Dengan luka lecet di bagian siku sebelah kanan, sambil menahan sakit sambil membawa baju batik dan map yang sudah sobek. Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Prabu Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Lalu Wirakarya Jaya, mendatangi Polres Lombok Tengah, Kamis (25/5).
Kedatangan Kasi Pemerintahan Desa Prabu tersebut, guna melaporkan dugaan pengeroyokan yang di duga didalangi Plt Kepala Desa setempat, Lalu Guntur.
Setibanya di Polres, Kasi Pemerintahan Desa Prabu langsung ke ruangan SPKT, dan melaporkan atas apa yang dialaminya. Laporan tersebut dengan nomor LP/B/110/V/2023/SPKT/Polres Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
Adapun bunyi laporannya, pada Hari Kamis, tanggal 25 Mei 2023, sektar pukul 10. 30 wita bertempat di Bun Petung Desa Prabu Kecamatan Pujut Lombok Tengah NTB telah terjadi dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap pelapor, yang dilakukan oleh tersangka dan kawan kawan.
Adapun kejadiannya pada saat itu, pelapor yang merupakan Kasi Pemerintahan di Desa Prabu, sedang mengikuti rapat dengan BPD Desa Prabu.
Di mana dalam rapat tersebut membahas tentang pembentukan panitia pemilihan Kepala Desa antar waktu, yang kepala Desa Sebelumnya sudah meninggal dunia.
Dalam rapat tersebut terjadi debat antara pelapor dengan Pejabat Kepala Desa Sementara yaitu LALU GUNTUR setelah itu tiba tiba LALU GUNTUR memanggil para pelaku LALU AGUNG dan kawan kawan.
Kemudian berramai ramai langsung memukuli pelapor dengan menggunakan tangan ke bagian kepala dan badan, yang mengakibatkan sakit di bagian kepala serta lecet di siku kanan kiri akibat jatuh, atas kejadian tersebut pelapor melaporkan ke kantor polres Lombok Tengah.
Sementara itu Lalu Wirakarya Jaya usai melaporkan apa yang dialaminya mengatakan, kedatangannya ke polres Lombok Tengah, guna menuntut keadilan atas apa yang dialaminya. “Kita ini negara hukum bapak, sebagai warga negara yang taat hukum, apa yang dialaminya saya laporkan, sebagai bentuk menuntut keadilan,” katanya.
Atas laporan ini pihaknya meminta kepada bapak kepolisian untuk di proses sesuai aturan dan undang undang yang berlaku. “Saya datang untuk menuntut keadilan atas apa yang dialaminya, saya berharap segera diproses,” harapnya.
Selanjutnya atas insiden ini pihaknya berharap kepada bapak Bupati agar menarik SK pejabat Kepala Desa Prabu tersebut, karena dia itu adalah propokator kejadian tersebut.
Terpisah PLT Kades Prabu Lalu Guntur mengaku, jika pelapor yang sekaligus adik kandungnya sendiri ini, melaporkan dugaan pengeroyokan, baginya itu keliru, sebab tidak ada pengeroyokan.
“Pelapor ini kan adik saya sendiri sekaligus Kasi Pemerintahan di Desa, jika sangkaan melaporkan saya dengan dugaan pengeroyokan itu keliru,” terangnya.
Di mana lanjutnya, kejadian yang sebenarnya adalah, tadi pagi ada rapat pembentukan panitia PAW yang di inisiasi oleh BPD. Dan adanya rapat pembentukan panitia PAW tersebut, murni pihaknya selaku PLT tidak tau menahu, sebab surat pemberitahuan tidak pernah diterimanya. Cuman wakil ketua pernah sempat curhat kalau hari Kamis 25 Mei 2023, BPD akan rapat dan tidak disebutkan rapat apa.
Di hari yang telah dikatakan wakil BPD, sebagai PLT pihaknya datang dan pihaknya tau kalau rapat ini adalah rapat pembentukan panitia PAW. “Saya tidak pernah dikabari ada rapat pembentukan PAW, dan saya ketahui dari moderator atau MC, inilah yang membuat yang hadir atau yang diundang ribut,” tuturnya.
Di saat keributan terjadi, barulah Lalu Wirakarya Jaya atau kasi Pemerintahan ini keluar sembari berkata, yang membuat gaduh rapat ini adalah PLT
dan menantang Mamiq Ngoh, Mamiq Rawit, Mamiq Raka dan Mamiq Damar, dan mereka semua ini adalah keponakan.
Selanjutnya kenapa ada luka di sikunya,
pelapor menendang Mamiq Ngoh dan di tepis, dan inilah yang membuat pelapor ini terjatuh.
Di tanya apa yang akan dilakukan atas laporan tersebut, Lalu Guntur mengatakan, pihaknya siap memberikan keterangan sebagai mana yang terjadi dan sesuai keterangan yang diberikan malam ini. “Keterangan yang saya sampaikan ini, itu akan saya sampaikan jika ditanya di Polres,” ujarnya. (nu-01)