Wabup Letakkan Batu Pertama, Masjid Tertua Ke Dua di Desa Sukaraj

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com) – Masjid At-Taqwa Selandung Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng), adalah masjid tertua ke dua di Desa setempat, dipugar total.

Ketua panitia Pembangunan Masjid At-Taqwa Selandung Semurti menjelaskan, Masjid At-Taqwa Selandung ini asal mulanya berupa Musholla yang di bangun tahun 1942 atau sebelum merdeka. Tahun 1980 alih fungsi menjadi Masjid, sebagai tempat jama’ah melaksanakan kegiatan keagamaan, terutama solat Jum’at.

“Waktu tahun 1980, bisa di katakan belasan kampung jadi mukim masjid, sebab waktu itu Masjid masih jarang, sehingga Masjid At- Taqwa ini jadi lokasi satu satunya tempat melaksanakan ibadah Jum’at,” katanya, Rabu (5/7).

Seiring usai Masjid sudah menua dan kondisi bangunan mulai di makan rayap, tahun 2007 dilakukan renovasi ringan dan sekarang, pihaknya bersama panitia pembangunan sepakat melakukan pemugaran total.

Pemugaran total tersebut lanjutnya, mengingat kondisi bangunan sudah mulai rapuh dan Jama’ah mukim terutama saat ibadah solat Jum’at, sudah tidak mampu menampung Jama’ah.

Sehingga hal ini membuat dirinya bersama masyarakat mukim dan panitia, sepakat melakukan pemugaran besar besaran dan menambah luas area.

“Sesuai kesepakatan, kami bersama panitia sepakat melakukan pemugaran utuh, dengan Estimasi anggaran Rp
896.000.000,” terangnya.

Selanjutnya masalah ukuran bangunan Masjid At-Taqwa Selandung 16×14, ukuran ini diambil sesuai jumlah tampungan dan anggaran yang ada.

Ia menambahkan, dengan adanya pemugaran ini insyallah kebutuhan Jama’ah khususnya Jama’ah mukim sudah terpenuhi dan insyallah kegiatan keagamaan akan terus di tingkatkan.

Sedangkan masalah anggaran, itu bersumber murni dari Jama’ah, kas Masjid dan beberapa donatur atau pihak ke tiga, yang sudah menyumbangkan puluhan sak semen. “Semoga para donatur dan Jama’ah yang sudah memasukkan sumbangan di mudahkan rizkinya,” do’anya.

Sementara itu Wakil Bupati Loteng Dr. HM. Nursiah mengaku, pada tahun 2002-2004, Desa Sukaraja masih dalam kondisi jauh dari Kekurangan, namun alhamdulilah sekarang Desa Sukaraja masuk dalam daftar Desa yang majunya cukup pesat.

“Dulu tahun 2002-2004, pernah sebagai camat dan waktu itu jalan ke Desa Sukaraja masih bebatuan, sekarang alhamdulilah sudah berhotmix,” katanya.

Selain itu, di sepanjang jalan yang dilalui, pembangunan sudah banyak yang menjamur, ini menandakan kalau masyarakatnya sudah maju, termasuk perekonomiannya.

Di Desa ini dulunya disebut sebagai desa yang melahirkan para santri, dan alhamdulilah banyak majlis taklim, masjid, Ponpes dan madrasah sudah menjamur dan ini harus disyukuri. “Tradisi keagamaan di Desa ini masih terjaga dengan baik, apalagi dengan adanya pembangunan masjid ini, InsyaAllah itu jadi daya dukung dalam menjaga tradisi dan ajaran agama kita,” ujarnya.

Selanjutnya masalah pembangunan masjid ini, demi kelancaran pihaknya berharap tidak ada sandungan ataupun halangan.

Sebab manfaat masjid ini sangat besar, bagi generasi selanjutnya.

Dikatakan, ada beberapa catatan yang harus diingat oleh panitia ataupun masyarakat demi keberlangsungan pembangunan ini. Pertama masyarakat harus kompak utuh bersatu, Dua, jangan meninggalkan peran serta kaum ibu, kendati kaum ibu ibu tidak bisa mengangkat barang yang berat, namun keberadaan ibu ibu sangat menentukan laju pembangunan masjid.

“Masalah makan minum itu urusan ibu ibu, kebutuhan sehari-hari ini sangat penting, sehingga disinilah peran ibu ibu sebagai penyuplai kekuatan para pekerja,” ungkapnya.

Tiga, ketua panitia harus terbuka dan jangan alergi dengan kritikan, sebab kritikan itu ada disebabkan ada hal hal yang tidak jalan dan itu harus di luruskan.

Dan terakhir, pemerintah selalu mendukung semua pembangunan yang di inisiasi masyarakat, apalagi Loteng saat ini telah memiliki masjid kurang lebih 1400 dan alhamdulilah tidak sedikit pembangunan masjid sudah dibantu oleh pemerintah.

“Mohon kepada panitia pembangunan, jika sertifikat masjid ini ada, insyaallah ada dana Hibbah dari pemerintah, guna membantu keberlangsungan pembangunan ini, jadi ketua panitia atau siapa saja, silahkan di ajukan insyaallah kami siap membantu,” pintanya.

Sekretaris DPD II Partai Golkar Loteng ini menambahkan, melakukan pekerjaan yang besar, jangan lupa saling percaya dan musyawarah, sebab musyawarah adalah yang paling baik, yakinlah semua akan tuntas. (nu-01)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *