Penenun Desa Sukarara Raih Rekor MURI, PLH Sekda: InsyaAllah Ini Awal Kebangkitan Penenun Loteng

LOMBOK TENGAH (ntnupdate.com)- Menghadirkan 2023 penenun di acara
Begawe Jelo Nyesek yang di pusatkan di Dusun Dasan Baru Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng), 7-8 Juli, telah sukses meriah rekor Muri.

Rekor Muri tersebut di berikan langsung ketua umum MURI Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) KP Jaya Suprana didampingi wakil ketua MURI Aylawati Sarwoni.

Dan diterima langsung Inspektur Inspektorat Loteng sekaligus PLH Sekda Loteng HL. Aknal Apandi, mewakili Bupati Loteng, bersama Dinas Pariwisata NTB dan kades Sukarara Kecamatan Jonggat Loteng.

Penyerahan piagam rekor muri tersebut, diterima bersamaan dengan sejumlah daerah se Indonesia, tentunya dalam keberhasilan berbeda beda.

Hadir, stafsus Kemenparrkraf RI dan sejumlah Gubernur dan Bupati, masing-masing Daerah penerima.

PLH Sekda Loteng HL. Aknal Apandi mengaku, keberhasilan Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Loteng ini, tentunya jadi angin segar bagi para penenun, bukan hanya di Desa Sukarara semata namun bagi Desa Desa yang lain. “InsyaAllah, keberhasilan penenun Desa Sukarara yang sukses meraih rekor MURI dunia ini, akan jadi sejarah baru dan kebangkitan tenun di gumi Tatas Tuhu Trasne,” katanya, Kamis (13/7)

Selanjutnya, bagi para penenun khususnya para penenun di Desa Sukarara, keberhasilan ini akan melahirkan gairah baru dan meningkatkan kualitas, termasuk melahirkan desain baru sesuai tuntunan zaman saat ini.

Sehingga pada akhirnya nanti, Loteng secara umum jadi pilot project dan contoh daerah lain, dalam mengembangkan budaya nyesek.

Diakuinya, selama ini pemerintah daerah melalui OPD terkait, tiada henti terus melakukan pembinaan, baik melalui pelatihan pelatihan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Memberikan bantuan peralatan, fasilitas dalam event event pameran baik dalam daerah maupun luar daerah dalam rangka mempromosikan produk unggulan daerah Loteng, khususnya hasil tenun.

Selanjutnya, para penenun telah diberikan ruang khusus, dalam mengembangkan hasil tenun, apalagi saat ini Begawe Jelo Nyesek sudah dimasukkan dalam kalender tahunan Pemda Loteng. “Pemda Loteng berharap, keberhasilan ini melahirkan banyak penenun penenun berkualitas, apalagi Loteng telah jadi pusat kunjungan, dan hasil pengerajin tenun Loteng bisa di pasarkan, baik kepada para tamu mancanegara ataupun tamu domestik. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *