LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Setelah ketua Aliansi Masyarakat Peduli Desa (AMPD) Kecamatan Janapria Loteng Kang Hakim, dalam pemberitaan sebelumnya berjudul “Diduga Pemcam Janapria Manfaatkan Jasa Pol PP, Gasak Kantong Para Pengusaha”.
Di aula kantor camat setempat, Senin (17/7) Camat Janapria bersama ketua panitia HUT RI ke 78 Iskandar Junaidi, Komandan Satuan Kecamatan (Dansatcam) Pol PP Lalu Agus Satriana, memberikan klarifikasi.
Dalam klarifikasi, camat Janapria Loteng Samsun Rijal, dengan tegas membantah panitia telah melakukan Pungutan Liar (Pungli), dengan dalih
menyemarakkan HUT RI ke 78.
“Apa yang di sangkakan itu tidak benar, dan tidak pernah ada satupun panitia yang turun meminta dana partisipasi, dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 78,” tegasnya.
Pasalnya, sampai saat ini pihaknya bersama panitia HUT RI ke 78, hanya sebatas membentuk panitia dan seksi seksi. Selanjutnya akan mengundang Kepala Desa (Kades), dan beberapa instansi lainnya, termasuk beberapa kepala madrasah dan sekolah.
“Kalau struktur kepanitiaan, ia itu sudah terbentuk tapi belum beraktivitas, dan kami juga berencana akan mengundang pak Kades dan beberapa unsur lainnya, kok kami diributkan sudah melakukan pungli, ini tidak benar,” ujarnya.
Rencana rapat yang akan dilakukan panitia, itu akan membahas masalah program semarak HUT RI ke 78, selanjutnya baru mengarahkan kepada anggaran, berapa dibutuhkan di setiap kegiatan.
“Apa yang akan kita programkan, ini dalam rangka memeriahkan gawenya kita semua, bukan gawenya Kecamatan,” tandasnya, “Kan HUT RI ke 78 ini, gawenya negara dan kita sebagai warga negara harus memeriahkan, jadi kita harus seayun selangkah untuk memeriahkan, namun ini belum kita apa apa sudah difitnah tidak tidak,” sambungnya.
Dikatakan, anggaran dari Kecamatan untuk memeriahkan HUT RI ke 78, sebenarnya sudah ada sekitar Rp 50 juta. Setelah di kalkulasikan dari sekian agenda yang akan dilaksanakan. Ternyata anggaran Rp 50 juta, itu tidak mencukupi, sehingga pihaknya bersama ketua panitia dan masing-masing seksi, sepakat untuk bermusyawarah, guna mencari solusi.
“Seperti yang saya bilang di atas, dalam membahas kekurangan ini, kami bersama panitia berencana bermusyawarah untuk minta pendapat para kades, UPTD dan beberapa unsur madrasah, tapi malah sudah ribut kami lakukan pungli,” sangkalnya lagi.
Sedangkan untuk pengusaha ayam, tidak pernah terpercik untuk dilibatkan berpartisipasi, hanya saja ada satu pengusaha yang datang bersilaturahmi ke kantor dan menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi. “Satu pengusaha datang ke kantor dan menawarkan diri, baru benar,” terangnya.
Sedangkan sesuai hasil rapat internal panitia, telah menyusun beberapa program untuk memeriahkan HUT RI ke 78.
Misalnya untuk seksi olahraga seni telah merencanakan akan menggelar acara lomba sepakbola, bulutangkis antar SD/ MI, SMP/MTs termasuk lomba melukis dan menari untuk jenjang TK/RA dan PAUD.
Seksi perlengkapan, membutuhkan sound sistem, terop dan beberapa perlengkapan lainnya dan beberapa seksi lainnya.
Ketua panitia HUT RI ke 78 sekaligus Sekcam Janapria Iskandar Junaidi menambahkan, untuk perekrutan
anggota paskibraka, itu akan diambil di seluruh lembaga pendidikan Menengah Atas se Kecamatan Janapria. Mulai dari SMA, SMK dan MA.
“Untuk perekrutan Paskibraka, mungkin tumben tahun ini kita acak, masing masing sekolah atas se Kecamatan Janapria. Dan kita akan rekrut sebanyak 30 anggota,” katanya.
Di mana anggota paskibraka tersebut, akan dilatih selama 18 hari dan itu semua butuh biaya besar. “Setelah kita kalkulasi, untuk makan minum dan baju, kita sudah hitung akan menghabiskan dana Rp 30 Juta, dan semua ditanggung panitia,” ungkapnya.
Selanjutnya, keterlibatan POL PP, TNI dan Polri, hanya sebatas menjaga ketertiban dan melatih anggota paskibraka. Artinya tidak benar POL PP diperintahkan turun untuk minta dana ke para pengusaha, sesuai yang di sangkakan.
Sedangkan, untuk yang lainnya seperti gerak jalan, itu terbagi menjadi enam katagori, pertama untuk tingkat SD/MI, untuk tingkat SD/ MI peserta putra putri di pisahkan.
“Jumlah SD yang akan ikut berpartisipasi sebanyak 50 SD, sudah 100 grup putra putri, MI sebanyak 26 MI dengan jumlah 54 grup putra putri,” jelasnya.
Jenjang SMP/ MTs, dan jenjang SMA, SMK, MA dan umum, juga di pisahkan putra putri. Termasuk lomba Karnaval.
“Untuk gerak jalan saja kita butuh 21 piala dan piagam penghargaan, serta uang pembinaan, itulah yang akan di bahas berapa kekurangan anggaran di luar anggaran yang sudah di siapkan Kecamatan, termasuk tim penilai juga kita datangkan dari luar,” bebernya.
Bicara RAB lanjutnya, mensukseskan HUT RI ke 78 ini dibutuhkan dana sekitar Rp 100 juta, sedangkan anggaran yang ada murni dari Kecamatan baru Rp 50 juta, sisanya itu yang akan ditawarkan seperti apa solusinya.
“Solusi ini belum kita sampaikan, kok malah sudah ribut ada pungli,” cetuskan.
Selain itu, yang mengherankan ada bahasa partisipasi dari pemilik kios kios dan toko toko, itu semua tidak ada, kalau pengusaha ayam potong, pihaknya tidak pungkiri dan itu bukan keluar dari panitia, tapi satu pengusaha ayam potong yang menawarkan diri.
Sementara itu Komandan Satuan Kecamatan (Dansatcam) Kecamatan Janapria Loteng, Lalu Agus Satriana dengan tegas menyatakan, setelah tadi malam dapat informasi, paginya semua anggota di masing masing Desa di kumpulkan.
Di acara apel, pihaknya mempertegas laporan masyarakat tersebut. Setelah di tanyakan, malah masing-masing anggota juga bingung, sebab para anggota tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan.
“Saya yakin, anggota kami tidak akan berani melakukan sesuatu di luar tugas, terkecuali ada surat tugas tapi saya tidak pernah mengeluarkan surat tugas di luar tugas masing-masing,” tegasnya. (nu-01)