LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Diduga petugas Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Darek Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah (Loteng), menolak pasien atas nama Abdurrahman.
Seperti yang diceritakan Samsul masyarakat setempat, kepada ntbupdate.com, ia melaporkan, pada tanggal 20 Juli 2023 lalu, pihaknya sedang menjenguk keluarga di Puskesmas Darek.
Tiba tiba datang pasien lain yang datang untuk di rawat, namun ironisnya pada malam itu, diduga petugas UGD malah melakukan penolakan pasien, sehingga membuat situasi pada malam itu ribut, keluarga pasien sempat adu mulut dengan petugas UGD.
“Malam itu kebetulan saya di sana, tiba tiba ada pasien datang dan langsung di bawa ke UGD, namun petugas piket malam itu, diduga menolak pasien atas nama Abdurrahman,” katanya.
Tidak Terima atas apa yang dilakukan petugas piket, pihaknya sempat menanyakan kenapa pasien itu tidak di rawat. Petugas itu menjawab, tidak ada tempat, semua bed pasien terpakai. Atas jawaban petugas tersebut, pihaknya langsung menimpalinya dengan perkataan, kan tidak ada pasien yang di rawat di UGD.
“Di ruangan lain, ia memang ada pasien, tapi di UGD malam itu tidak ada,” tegasnya.
Atas kejadian itu, pihaknya sangat menyesalinya, sebab kondisi pasien terlihat kesakitan dan butuh perawatan medis, bukan sebaliknya diduga di tolak.
“Mohon pak kapus, evaluasi petugas piket Malam Sabtu itu, sebab diduga mereka telah menolak pasien, dengan dalih bad pasien full, padahal malam itu di ruang UGD, tidak ada pasien,” ungkapnya.
Melakukan dugaan menolak pasien lanjutnya, seolah olah itu perbuatan tidak manusiawi, sebab ini menyangkut nyawa manusia, dan tidak boleh menolak dengan alasan apapun, apalagi dengan alasan kekurangan bed pasien.
Atas hal tersebut, pihaknya juga meminta kepada kepala Dinas Kesehatan supaya memberikan kontrol kepada bawahan nya atas pelayanan yang lakukan, terkhusus di Puskesmas Darek.
“Kami dari aliansi gerakan pemuda Praya Barat Daya, akan melakukan aksi di kantor Dinas Kesehatan apabila masalah ini tidak segera dibereskan. Jangan main main kalau masalah kesehatan karna ini menyangkut nyawa manusia, dan kita sudah mengantongi nama nama perawat yang berjaga piket malam itu, dan kami mohon kepada kepala dinas kesehatan untuk memberikan saksi tegas kepada oknum perawat tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Darek Mujiburrahman membantah petugas piket di malam Sabtu itu menolak pasien. “Tidak ada yang ditolak dik, saya sudah tanyakan di petugas piket malam, dan tidak benar pasien di tolak,” belanya.
Malah lanjutnya, petugas malam itu menjelaskan secara rinci kondisi Puskesmas sementara, yang jauh dari kekurangan. “Kan kita masih numpang di gedung SMP, sehingga petugas malam itu menyarankan ke RSUD Praya, dan petugas langsung menghubungi petugas piket di RSUD Praya, di RSUD Praya, malah langsung ditangani,” Katanya. “Yang jelas tak ada pasien malam Sabtu itu di tolak,” Sambungnya.
Dikatakan, karena kondisi masih numpang, pasien yang bisa ditangani hanya 5 orang saja, di UGD 2 orang dan di ruang rawat inap 3. Sedangkan malam itu, asli ada pasien yang sedang di rawat, terutama di UGD. “Bed pasien atau tempat tidur yang tersedia di UGD, sedang terpakai, sehingga petugas malam itu langsung menghubungi petugas RSUD Praya, dan malam itu malah langsung di tangani di RSUD Praya,” tutupnya. (nu-01)