LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sebelumnya Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Cabang (PC) Lombok Tengah (Loteng), gencar mengampanyekan hidup sehat, untuk menurunkan angka stunting di Loteng.
Kali ini, bertajuk gotong royong turunkan angka stunting kembali berikhtiar dengan metode lain, yakni memberikan asupan gizi dengan cara menyalurkan nutrisi gizi seperti telur, termasuk berbagai informasi tentang obat.
Seperti yang telah dilakukan di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Loteng. Di desa ini ada 53 anak anak yang masuk dalam kategori stunting, mendapatkan bantuan asupan gizi dan memberikan informasi terkait penggunaan obat obatan kepada masyarakat setempat dan melakukan pengabdian. Dengan cara melakukan penyuluhan atau edukasi masyarakat dengan tema “Bagaimana cara mendapatkan obat, bagaimana cara mengkonsumsi obat, bagaimana cara menyimpan obat, termasuk bagaimana cara membuang obat”.
Dalam penyaluran asupan gizi dan informasi tentang obat, di Desa Segala Anyar, Organisasi Kesehatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Segala Anyar Kecamatan Pujut Loteng.
Pantauan ntbupdate.com, terlihat para peserta sangat antusias mengikuti jalannya penyuluhan. Malah tidak sedikit masyarakat yang mengajukan pertanyaan seputar obat dan bagaimana cara hidup sehat.
“Alhamdulillah dilihat dari keantusiasan masyarakat, ketika kita berikan materi tentang obat, masyarakat sangat antusias dan tidak sedikit masyarakat mengajukan pertanyaan,” Tegas apoteker Srinawati, usai memberikan materi kemarin.
Alumni STIFAR Semarang Jawa Tengah ini menambahkan, dari beberapa pertanyaan yang disampaikan masyarakat, pihaknya menyimpulkan kalau masyarakat sangat, cinta dengan hidup sehat. Sehingga mereka sangat peka dengan obat obatan, artinya dari beberapa materi yang sudah ia sampaikan, mereka hafal betul, sehingga masyarakat melayangkan pertanyaan. “Alhamdulilah, masyarakat sudah peka dengan kesehatan dan memahami manfaat obat obatan, semoga dengan kepekaan ini apa yang telah dianjurkan untuk hidup sehat, di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga angka stunting menurun di Loteng, di masa masa mendatang,” harapnya.
Sementara itu, koordinator acara dalam hal ini Apoteker Asgar alumnus UII Yogyakarta menyampaikan, bahwasanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini adalah kegiatan rutin IAI Loteng. Sebagai bentuk kepedulian IAI Loteng, kepada Pemda Loteng, dalam menurunkan angka stunting.
“Meraih kesuksesan itu butuh kebersamaan, makanya kami dari IAI Loteng sepakat untuk membantu Pemda Loteng dalam menurunkan kasus stunting, salah satunya dengan cara memberikan asupan gizi dan pengetahuan tentang penggunaan obat obatan dan hidup sehat,” katanya.
Dari beberapa program yang sudah, dan sedang dilakukan, pihaknya berharap, angka stunting di Loteng menurun drastis dan pengetahuan masyarakat akan ilmu kesehatan diketahui, sehingga masyarakat semakin cerdas dalam menggunakan obat-obatan.
Sementara itu Kepala Desa Segala Anyar Ahmad Zaini mengaku bangga dan bersyukur, IAI PC Loteng, telah memilih Desa Segala Anyar sebagai tempat melakukan baksos stunting dan pengabdian kepada masyarakat.
Di mana dalam pengabdian tersebut, masyarakat diberikan pemahaman tentang penggunaan obat obatan. “Selama ini masyarakat kami yang ia ketahui, setelah diberikan obat oleh dokter atau perawat ketika sedang sakit, hanya sebatas mengkonsumsi setelah sembuh, itu aja,” katanya.
Namun lanjut Kades pencetus program My Darling Sega ini, setelah diberikan edukasi oleh IAI PC Loteng, mereka mendapatkan ilmu baru, yakni tidak hanya pada bagaimana penggunaan obat secara tepat dan benar tapi juga bagaimana obat, bisa didapatkan, digunakan, disimpan, dan dibuang setelah tidak digunakan, kemudian mengetahui jenis obat obat tersebut, apakah masuk katagori obat dijual bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan lainnya.
“Kami apresiasi kegiatan yang telah dilakukan IAI PC Loteng, bimbingan ini sangat membantu masyarakat kami, Termasuk baksos dengan pemberian nutrisi berupa telur kepada anak-anak kami yang masih terdiagnosa stunting,” ujarnya.
Dikatakan, memerangi stunting ini butuh sinergi semua pihak, karena ini menyangkut nasib anak bangsa ke depan.
Diakuinya, Pemdes Segala Anyar, telah melakukan berbagai macam upaya, dalam memerangi stunting ini. Mulai dari peningkatan kapasitas kader, pelatihan pengolahan makanan bergizi, bekerjasama dengan alumni poltekkes Mataram, uniqba dengan kegiatan mahasiswa Genbi, kegiatan- kegiatan intervensi sensitif dengan pemeriksaan penyakit bawaan anak, kesehatan gigi yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Sengkol, dengan cara menerjunkan team dokter, ahli gizi dan tenaga kesehatan lingkungan. Termasuk kegiatan yang dilaksanakan IAI PC Loteng.
Atas beberapa kegiatan yang telah dilakukan tersebut lanjutnya, alhamdulilah angka stunting mengalami penurunan signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan update Bulan Januari 2023, dari angka 72 anak, data update Bulan Juni kemarin turun diangka 35 anak yang masih terdiagnosa stunting.
“Melalui anggaran APBDes dan program yang sudah dilakukan, kami punya komitmen akhir 2023 Desa Segala Anyar bebas stunting,” yakinnya. “Saat kami launching program my darling sega (masyarakat yang sadar lingkungan) Desa Segala Anyar, insyaallah dengan sinergitas berbagai pihak dengan melaksanakan kegiatan kolaboratif komitment kami pemdes akan tercapai..insyaallah,” ujarnya. (nu-01)