Pustu Landah Rusak, Konsultan Pengawas Salahkan Kualitas Bata

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Pustu Landah Desa Landah Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng), terhitung bulan Juni 2023 masa pemeliharaannya berakhir.

Rehab Pustu tersebut dikerjakan CV Antos Pemasek telah menghabiskan anggaran Rp 199.700.

Namun sayang, belum genap tiga bulan lamanya masa pemeliharaan selesai, tembok pustu sudah berguguran alias rusak. Rusaknya pustu tersebut, alih alih pihak Konsultan Rehab Pustu Landah, malah menyalahkan kualitas bata yang sebelumnya sudah ada.

“Kualitas pengerjaan rehab Pustu Landah, sudah sesuai aturan, kenapa temboknya cepat terkelupas, itu disebabkan kualitas tanah bata yang sudah ada sebelumnya bercampur garam,” sangkal Konsultan pengawas Rehab Pustu Landah Mawardi, Senin (25/9).

Kenapa ia mengatakan demikian, sebab sesuai cerita masyarakat setempat, dulu saat dikerjakan batanya di datangkan dari Awang Kecamatan Pujut. Sedangkan Awang sangat dekat dengan pantai, sehingga bisa jadi kadar tanahnya sudah bercampur dengan air garam, sehingga hal itu yang menyebabkan temboknya cepat terkelupas.

Lebih dari itu, saat mulai di rehab pihaknya coba membandingkan bata pustu dengan bata yang di pakai masyarakat membuat open tembakau, kualitasnya jauh lebih baik bata tembakau. Sehingga pihaknya meyakini rusaknya tembok pustu di sebabkan kualitas bata Pustu yang dipakai sebelumnya, tidak baik. “Kalau bicara pengerjaan, kita sudah sesuai spek dan aturan, masalah cepat rusak saya yakini itu disebabkan kualitas bata sebelumnya tidak baik,” katanya.

Atas kerusakan tersebut, pihaknya sudah meminta pihak CV Antos Pemasek selaku pemenang untuk melakukan penambalan, kendati masa pemeliharaan sudah selesai Juni lalu.

“Saya sudah minta ke CV Antos Pemasek untuk melakukan penambalan,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika pihak CV Antos Pemasek tidak mau melakukan penambalan, pihaknya akan berkonsultasi dengan dinas Kesehatan, untuk mencari solusi, mengingat rehab Pustu Landah masa pemeliharaannya sudah berakhir.

Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya Budi Utomo masyarakat setempat kepada ntbupdate.com ia mengaku kesal melihat hasil pekerjaan rehab pustu Landah, yang menelan anggaran besar, namun sudah rusak.

“Coba bayangkan, anggaran rehab pustu ini senilai Rp 199.700, jumlah ini bagi kami sangat besar, namun tidak sebanding dengan kualitasnya,” kesalnya.

Semestinya lanjutnya, apabila masyarakat yang membangun apalagi rehab, dengan anggaran sampai Rp 199.700, pasti hasilnya paten, namun ini malah sebaliknya, tembok sudah terkelupas.

“Ini aja sudah rusak, belum lagi di beberapa titik yang lain, tinggal menunggu waktu saja akan rusak, dan saya yakin Pustu Landah ini tidak akan sampai bertahan lama tidak bisa difungsikan lagi,” tegasnya. “Jangan hanya pikirkan untungnya saja, dan mengabaikan kualitas pekerjaan, ingat hormati kami selaku masyarakat penerima manfaat,” sambungnya.

Jeleknya hasil pekerjaan CV Antos Pamasek, pihaknya berharap pemerintah daerah Loteng, terkhusus dinas kesehatan harus meninjau ulang beberapa CV yang hanya memikirkan isi kantong.

“Jika pemda tidak percaya, silahkan turun kami siap menunggu dan membuktikan kalau hasil pekerjaan CV Antos Pamasek hanya memikirkan untung,” kesalnya

Sementara itu anggota DPRD Loteng Komisi IV Legewarman, meminta agar semua masukan dari masyarakat harus di perhatikan, sebab masyarakat sebagai penerima manfaat, yang bersentuhan langsung dan tau kondisi yang sebenarnya.

“Masyarakat sebagai penerima manfaat, tidak akan memberikan informasi tidak tidak, pasti informasi yang diberikan masyarakat sesuai apa yang dilihatnya,” katanya.

Untuk itu lanjut calon anggota DPRD NTB dari praksi PBB, pihaknya meminta agar pengawasan yang di lakukan oleh dinas melalui konsultan pengawas di semua program kegiatan lebih dimaksimalkan lagi, agar kualitas pekerjaan sesuai dengan spek yang ada di RAB. “Jika baik hasilnya pasti masyarakat tidak akan lapor, dari itu saya meminta agar dinas kesehatan memaksimalkan pengawasan melalui konsultan pengawas, dan tekankan agar di kerjakan sesuai RAB,” pintanya.(nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *