LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Dipastikan, pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM), di SMAN 1 Janapria Kecamatan Janapria Lombok Tengah (Loteng), besok pagi, Rabu 4 Oktober 2023, kembali normal.
Demikian dikatakan Kepala SMAN 1 Janapria Lombok Tengah (Loteng), Zulkarnain, usai proses mediasi di kantor Camat Janapria, paska terjadinya pengerusakan beberapa kaca sekolah setempat, yang dilakukan oleh wali siswa inisial AW.
“Besok pagi insyallah PBM di SMAN 1 Janapria, sudah normal,” katanya, Selasa (3/10)
Pembelajaran akan kembali dinormalkan lanjutnya, dengan beberapa catatan sesuai hasil kesepakatan.
Pertama, jam istirahat atau jam keluar main hanya satu kali, yaitu jam 10.30 sampai jam 11.00. Dua, jam pulang di majukan, yang biasanya jam 14. 30, di majukan jadi jam 13. 50. Tiga, ketika jam zuhur tiba, masing-masing siswa diberikan jadwal solat secara bergiliran, yang di pandu langsung oleh guru.
“Aturan ini, kita berlaku sampai situasi dan kondisi di sekolah sudah maksimal,” cetusnya.
Dijelaskan, dimajukannya jam pulang sekolah, itu tidak ada imbas terhadap pengurangan jam pelajaran, sebab yang di potong adalah jam istirahat.
“Yang jelas, dari jam pertama sampai jam terakhir, siswa mengikuti pendidikan non stop tanpa ada istirahat, siswa baru bisa istirahat setelah mereka sampai di rumah masing-masing,” ungkapnya.
Selanjutnya, siswa dari dua belah pihak yang terindikasi terlibat dalam perkelahian tersebut, untuk sementara tidak diijinkan masuk. Mereka di rumahkan sambil diberikan materi pelajaran oleh guru masing-masing bidang.
“Ada 19 siswa yang terindikasi ikut dalam perkelahian tersebut, 11 dari pihak HB alamat Dusun Batu Kembar Desa Janapria dan 8 siswa pihak AW dari Langko dan Stuta. Mereka semua kita rumahkan dulu, sambil mereka belajar sesuai tugas yang telah diberikan oleh masing-masing guru, sambil menunggu situasi dan kondisi aman,” jelasnya.
Bukan hanya itu saja, selama proses menunggu situasi dan kondisi aman, pihak sekolah sudah bekerjasama dengan aparat TNI, Polisi dan Pol PP.
Para aparat, akan standby di sekolah, dan ini merupakan program jangka panjang dan setiap apel akan ada aparat yang langsung jadi pembina.
“Semua keputusan di atas, itu merupakan hasil kesepakatan bersama dua belah pihak, yang ditandatangani langsung saat proses mediasi di Kantor camat,” tutupnya.
Sementara itu Camat Janapria Samsun Rijal berharap, dari hasil mediasi dua belah pihak ini, proses PBM di SMAN 1 Janapria normal.
Selanjutnya, besok pagi sesuai kesepakatan hari ini, dua belah pihak akan bertemu di sekolah dan sama sama membuat kesepakatan untuk tidak lagi mengulangi hal serupa.
Pantauan ntbupdate.com, proses mediasi dua belah pihak berjalan lancar dan aman, terlihat pihak aparat baik TNI Polri dan Pol PP hadir, termasuk keluarga dua belah pihak,(nu-01).