LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Kunjungan Komisi IV DPRD NTB ke Komisi III DPRD Lombok Tengah (Loteng) pada hari Kamis 11 Oktober lalu, menyoroti kebutuhan air bersih di Loteng. Pasalnya kebutuhan air bersih yang bersumber dari suplay Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani Loteng, belum di nikmati 100 persen oleh masyarakat Loteng.
Ada tiga Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) yang saat ini masih dalam proses, di mana tiga SPAM ini jika berfungsi, maka diyakini kebutuhan air bersih masyarakat Loteng terpenuhi. Tiga spam tersebut masing-masing Cerorong Danau Biru terletak di Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, Pemasir dan Lempanas.
“Khusus Cerorong Danau Biru, itu masuk aset Pemprov NTB, dan kita sangat bersyukur kunjungan anggota Komisi IV DPRD NTB ke komisi III DPRD Loteng, sempat di bahas dan kita berharap dewan kita di udayana serius untuk membantu dan menggelontorkan anggaran, sebab kita juga setor pajak ke Pemprov,” kata PLT Direktur Utama PDAM Tirta Ardhia Rinjani Bambang Supratomo, Rabu (18/10).
Di katakan, usaha yang sudah dilakukan untuk memanfaatkan sumber air bersih di tiga spam, khususnya di Cerorong Danau Biru agar bisa beroperasi, pertama pihaknya sudah bersurat ke Kementerian PUPR, termasuk mengajukan pinjaman modal ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Namun sayang dua usaha ini, sampai saat ini masih menunggu, Untuk Pinjaman ke SMI, telah direstui Pemkab dan DPRD Loteng.
Belum ada jawaban lanjutnya, pihaknya tidak putus semangat, apalagi kedatangan anggota dewan udayana dan sempat membahas kondisi air bersih di Loteng, dan ini bagian dari angin segar dan berharap bisa terealisasi untuk dianggarkan.
“Kita juga setiap bulan stor pajek ke Pemprov, jadi kamu berharap besar kedatangan anggota dewan udayana yang sempat membahas kondisi air bersih di Loteng, terkhusus di Cerorong Danau Biru terealisasi, lebihnya lagi itu masuk aset Pemprov,” harapnya.
Dijelaskan pinjaman ke SMI yang nilainya Rp 130 Miliar tersebut, nantinya akan di alokasikan untuk pembangunan tiga spam, yakni Cerorong Danau Biru, Pemasir dan Lempanas.
Untuk Cerorong Danau Biru, pengerjaannya di mulai dari nol, total pembiayaannya sekitar Rp 120 Miliar, sedangkan lempanas sekitar Rp 3,6 hanya pembiayaan optimalisasi, sedangkan pemasir hanya biaya jaringan baru di hulu saja, fi taksir menelan anggaran Rp 2 7.
Untuk spam Cerorong Danau Biru jika sudah beroperasi, nantinya akan dialiri ke tiga Kecamatan, yakni, Kecamatan Pringgarata, Jonggat dan Kecamatan Praya Barat Daya.
“Sehingga nanti aliran air di zona tengah tidak lagi diuraikan ke tiga wilayah itu,” jelasnya.
Kehadiran SPAM Cerorong Danau Biru diyakini mampu melayani hingga 20 ribu pelanggan baru jika sudah beroperasi. Sebab pelayanan air bersih bagi masyarakat selama ini belum maksimal, terutama aliran air yang tersebar di banyak tempat.
Untuk Pemasir dan Lempanas itu akan mengairi 9 Kecamatan di luar tiga kecamatan yang sudah diairi lewat Danau Biru.
“Intinya saat ini kita memiliki pelanggan 52 ribu, jika Danau Biru sudah beroperasi, maka jumlah pelanggan kita bertambah menjadi 72 ribu,” tutupnya.(Nu-01)