LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sedia payung sebelum hujan, pribahasa ini layak diberikan kepada keluarga besar SD SMPN Satap Baturintang Desa Jeropuri Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng).
Pasalnya, sekolah ini berada di pinggir sungai besar dan setiap tahun, selalu jadi langganan banjir.
Guna menghindari banjir, Sabtu (21/10) pihak sekolah bersama Pemerintah Desa (Pemdes) BPD Jeropuri, Polsek Praya Timur, Koramil 08 Praya Timur dan masyarakat setempat, melakukan gotong royong melakukan penalutan dan penimbunan, sebagai bentuk antisipasi banjir.
Kepala SD SMPN Satap Baturintang Desa Jeropuri Kecamatan Praya Timur Loteng Sumidah mengaku, selama melaksanakan tugas sebagai kepala, setiap musim hujan tiba. Wajib air naik masuk sekolah, sehingga mengakibatkan Banjir dan Proses Belajar Mengajar (PBM), selalu terganggu.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, pihaknya bersama pemdes dan BPD Jeropuri, Polsek, Koramil dan masyarakat setempat, melakukan gotong royong penimbunan serta membersihkan sungai dengan mendatangkan alat berat.
“Setiap musim hujan kami tidak pernah alfa dari banjir, belajar dari pengalaman sebelumnya, hari ini pihaknya bersama pemdes, BPD, Polsek, Koramil dan masyarakat, melakukan gotong royong, dengan harapan SD SMPN Satap Baturintang, tidak lagi jadi langganan banjir,” kata.
Selanjutnya masalah dana, itu merupakan hasil iuran bersama pihak sekolah dan masyarakat setempat. Namun lanjut Sumidah, apa yang sudah dilakukan bersama masyarakat, polsek dan koramil, tentunya jika bicara kualitas masih jauh dari harapan. Sebab hanya mengandalkan dana dari urunan dan pastinya terbatas kapasitas dan kualitas.
“Yang namanya gotong-royong, kita bisa bayangkan kualitasnya, tapi sedia payung sebelum hujan itu penting bagi kami, sambil menunggu ada perhatian dari pemerintah,” harapnya.
Dari itu pihaknya sangat berharap kepada pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten turun ke lokasi ini, apabila tidak dipercaya.
Ia menambahkan, mepetnya saluran sungai besar dan dangkal ini, pihaknya bersama masyarakat memprediksikan menghabiskan 210 Dum truk tanah.
Dan jika ini nantinya tuntas, ada dua manfaatnya, pertama mampu menangkal banjir, dua ini akan jadi jalur pintas anak anak datang ke sekolah, terutama anak anak yang berasal dari arah barat selatan sekolah.
“Jika ini jadi, anak anak tidak lagi berputar dari kampung kampung masyarakat untuk ke sekolah, dan langganan banjir insyaallah bisa tertangani,” tutupnya. (nu-01).