Ekonomi Rakyat Melarat, KTI Kritik Pemda Datangkan Band Pakai APBD

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Ditengah sulitnya duit di barangi dengan mahalnya beras, membuat kehidupan masyarakat Lombok Tengah (Loteng) butuh kehadiran Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng.

Namun ini malah sebaliknya, mendatangkan band papan atas yang tidak punya manfaat untuk ekonomi masyarakat menengah. Apalagi kedatangan band papan atas tersebut, menggunakan uang APBD.

“Bicara soal hiburan semua kita butuh, dan ada tempatnya. Ketika kondisi duit sulit dan harga beras mencekik, masyarakat sangat butuh kehadiran pemda Loteng dalam mengurangi beban mereka, malah ini datangkan Dewa 19 menggunakan APBD, kenapa tidak APBD itu diarahkan untuk mengurangi beban masyarakat,” tegas Ketua Karang Taruna Kabupaten Loteng Saddam Husen, Ahad (28/10).
“Sangat disayangkan, karena saat ini masyarakat kita masih berkutat dengan harga beras yang tinggi,” Sambung Caleg dari PSI dapil III Loteng

Dikatakan, selain beras dan duit yang sulit, di sejumlah daerah Loteng sedang berjuang mengatasi kekeringan air bersih. Kenapa tidak anggaran untuk berpoya poya tersebut dialihkan untuk memenuhi air bersih, termasuk progam RTLH untuk masyarakat kurang mampu belum merata.

“Kekeringan diberbagai wilayah juga tidak ada solusinya dari pemerintah, kemudian program RTLH juga sangat diharapkan oleh masyarakat kurang mampu saat ini,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia menilai Pemkab kurang tepat mendatangkan grup band papan atas tersebut ditengah kondisi masyarakat saat ini.

“Kalau kita melihat kondisi masyarakat saat ini. Momentum mendatangkan dewa 19 mengunakan APBD kurang tepat” Imbuh Saddam

Tidak hanya itu, Ia juga tidak mempermasalahkan Pemkab Loteng datangkan grup band dengan semangat menghibur Masyarakat, asalkan yang manjadi persoalan fundamental Masyarakat saat ini teratasi.

“Silahkan datangkan, asalkan solusi untuk harga bahan pokok yang mahal ini dicarikan solusinya, itu baru win win solution” Kata Saddam

Dengan menunggangi APBD, pihaknya meminta untuk mempublikasikan secara detail berapa juta APBD yang digunakan untuk pembiayaan konser grup Band papan atas tersebut.

“Nanti kami akan bersurat untuk audiensi ke pemkab terkait berapa juga biayanya” Tegas Saddam

Kemudian, Ia juga pertanyakan terkait retribusi parkir pada saat gelaran konser tersebut apakah masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau masuk kantong pribadi.

“Soal pendapatan parkir yang di setor lurah, apakah itu masuk PAD atau masuk ke kantong pribadi” Tanya Saddam (nu-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *