LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Keberadaan Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) di Lombok Tengah (Loteng), di bawah komando Ismail M. Pd kini semakin baik dan maju.
Atas keberhasilan tersebut, Universitas Terbuka (UT) pusat diam diam telah memberikan isapan jempol atas keberhasilan tersebut.
Guna menunjang dan memperlancar Kegiatan perkuliahan, Sabtu (28/10) Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat M. Bus. Ph.D melakukan peresmian Gedung baru UT Loteng, yang berlokasi di eks perumahan anggota DPRD Loteng.
Hadir dalam peresmian tersebut, PJ Gubernur NTB di wakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB. direktur UT Mataram Hariyanto s. Ip mm. Direktur UT Mataram Hariyanto S. Ip MM.
Dalam sambutannya, kepala Salut Loteng Ismail M. Pd mengatakan, keberadaan UT, sebenarnya bukan kampus pendidikan yang baru di NTB, khususnya di Loteng.
Pasalnya di Loteng sendiri, sudah ada sejak tahun 2005 silam, di mana saat itu masih membangun kemitraan dengan UT Mataram, yang saat itu ber gedung di Seganteng.
Dalam perjalanannya, tentunya pahit lebih banyak di dapatkan dari pada manisnya. Namun pihaknya memahami yang namanya berjuang, pasti pahitnya lebih banyak.
Kendati demikian, pihaknya tetap optimis, di balik kepahitan tersebut pasti akan ada manisnya.
Dan kini alhamdulilah, Pemerintah Daerah Loteng, telah memberikan porsi istimewa, dengan di berikannya penempatan gedung eks perumahan pimpinan DPRD Loteng, sebagai gedung belajar.
“Sejarah membesarkan UT di Loteng, sangat panjang, semua rintangan saya jalani dan alhamdulilah di momen sumpah pemuda 28 Oktober, semua perjuangan terbayar dan pemda Loteng telah memberikan pinjaman eks pimpinan DPRD Loteng, sebagai gedung belajar,” katanya.
Diakuinya, selama berjuang tertatih tatih, lulusan UT telah banyak memberikan kontribusi bagi Loteng, dalam meningkatkan SDM. Artinya lulusan guru PGA, PGSD khususnya di Loteng telah banyak tersebar. Dan itu merupakan bagian dari kontribusi UT untuk Loteng.
Tidak hanya itu saja, tahun 2021 dengan bergulirnya aturan guru yang boleh mendapatkan program Tunjangan Sertifikasi (TS) harus sarjana, sehinggakan UT membuka jurusan saraja PGSD, PAUD, TK dan saat itu ribuan sarjana berhasil diluluskan.
Atas keberhasilan tersebut, waktu itu UT naik status menjadi Sentra Layanan Universitas Terbuka Loteng dan hari ini gedungnya di resmikan langsung oleh rektor UT.
Atas peresmian ini, pihaknya optimis lulusan UT ke depan akan semakin terus berkontribusi untuk peningkatan SDM, khususnya di Loteng. Apalagi Loteng saat ini jadi pintu Provinsi NTB. “Ketika kami diberikan pasilitas oleh pemda Loteng, kami pun siap melahirkan lulusan terbaik yang nantinya mampu membantu pemda Loteng dalam meningkatkan SDM,” ujarnya.
Sementara itu Rektor UT Prof. Ojat Darojat M. Bus, PH. D mengatakan, saat ini keberadaan UT, telah mampu menyetarakan diri terbaik ke 4, sebagai kampus PTN, setelah UGM, UNHAS dan yang lainnnya.
Ini artinya keberadaan UT telah mendapatkan tempat istimewa oleh pemerintah.
Dikatakan , Tahun 1990 silam, UT di percaya menjadi penyetaraan pendidikan setara D2, UT satu satunya Perguruan tinggi negeri yang dirancang pemerintah bagi mahasiswa di manapun berada,
Selanjutnya tahun 2001, UT di percaya membuka S1 PGSD, dan tidak sedikit para sarjana lulusan PGSD jebolan UT.
Selanjutnya pada bulan Desember 2005, pemerintah mengeluarkan UU guru dan dosen, seluruh guru harus kualifikasi sarjana, baik guru TK, SD, SMP dan SMA, dan UT telah siap mencerdaskan anak bangsa tanpa pandang usia.
Ojat menambahkan, tahun 2010 UT telah menamatkan 660 ribu mahasiswa se Indonesia. Banyak guru alumni UT, termasuk di Loteng pihaknya menekankan biar bisa jadi pagar bangsa perekat NKRI.
Ia menceritakan, kenapa UT ini lahir, pertama, sebagai kampus yang melahirkan program terkini hadir di tengah masyarakat biar lebih dekat layanannya. Artinya kuliah di UT tidak menguras waktu, sebab bisa belajar dari rumah dan hemat biaya namun bukan murahan.
Dua, kesempatan untuk meningkatkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, terkhusus bagi yang sudah bekerja, punya pekerjaan, keluarga dan tenaga.
Tiga, daya tampung PTN sudah tak mampu, sehingga UT lahir dengan konsep dan metode pendidikan berbeda, namun hasilnya tidak kalah dengan kampus lain.
Selain itu, lulusan UT tak pernah di tolak oleh lembaga manapun, UT dan itu bisa di cek, baik di lembaga swasta ataupun negeri, terkhusus di Loteng tahun kemarin banyak yang lulus PPPK. Termasuk UT akan membuka program cuci gudang, terhitung tanggal 23 November 2023, jika ada pensiunan mau kuliah lagi, UT siap menampung.
Sementara itu PJ Gubernur NTB yang di wakili Kadis Dikbud NTB Dr. Aidy Furqon mengatakan, pada tahun 2002 2006 pihaknya termasuk keluarga besar UT.
Sebab pihaknya di tahun tersebut, menjadi dosen dan waktu itu pendidikan UT di pusatkan di MTsN I Loteng.
Pernah sebagai keluarga besar, pihaknya meminta dan pihaknya juga siap memfasilitasi, program SMA terbuka di Loteng, bisa di datangi dan nantinya bisa masuk kuliah di UT.
“Di Loteng ada 600 siswa SMA terbuka, silahkan di datangi ajak mereka masuk di UT, nanti saya siap pasilitasi,” katanya.
Dari 600 orang tersebut lanjutnya, 400 ada di SMAN 1 Praya Timur, 140 di SMAN 1 Pringgarata dan 8 orang di SMAN 2 Jonggat Loteng.
Kenapa pihaknya meminta untuk di datangi, sebab belajar di SMAN terbuka tidak terikat dan di isi oleh orang orang yang sudah dewasa dan pekerja. Dan sistem pendidikan UT terbuka dengan SMA terbuka, nyaris sama sama tidak terikat tapi pasti. (nu-01)