PGNW Hijaukan Dunia, 10 Ribu Pohon Ditanam di Benang Stokel

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sebagai bentuk penghormatan Muqaddimah menyambut peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 78, yang jatuh pada tanggal 25 November 2023 mendatang.

Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW), melakukan penanaman 10 ribu batang pohon di Wisata benang Stokel Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (18/11).

Para guru dan muslimin muslimat, ikut ambil bagian dalam kegiatan sakral tersebut, yel yel “PGNW hijaukan dunia”, terdengar menggelegar diucapkan sebelum para peserta berpencar untuk menanam puluhan bibit pohon, yang sudah di bagikan panitia.

Pimpinan Pusat (Pimpus) Muslimat NW Hj. Lale Syifaunn Nufus mengatakan, dalam rangka memperingati HGN ke 78, yang jatuh Tanggal 25 November mendatang, pihaknya sengaja memilih penanaman pohon sebagai Muqaddimah, sebelum acara puncak.

Sebab di era kemajuan zaman saat ini, lahan lahan hijau semakin menyempit, salah satu contoh di Jakarta, lahan hijau sudah berubah menjadi bangunan, mall, gedung gedung pencakar langit dan yang lainnya.

Di NTB, khususnya di Loteng pembangunan tidak sepadat Jakarta, namun sering kali pihaknya membaca di media masa yang mengabarkan, debit air telah menyusut drastis, sehingga kebutuhan air jadi persoalan masyarakat, padahal hutan sebagai paru paru dunia, khususnya di Loteng masih terbilang luas.

“Jika bicara hutan, kita di NTB khususnya di Loteng, memiliki bentangan hutan yang luas, namun kenapa air minum selalu jadi persoalan yang tidak pernah kunjung selesai,” katanya.

Melangkah dari persoalan tersebut, pihaknya mulai berfikir apakah bentangan hutan yang begitu luas, tidak di barengi dengan penghijauan.

Sehingga, pihaknya bersama guru dan muslimat, mengagendakan penanaman 10 ribu pohon di wisata benang Stokel Batukliang Utara Loteng.

Penanaman 10 ribu pohon tersebut, lanjut Caleg DPR RI Dapil Lombok dari Partai Gerindra nomor urut 1 ini, salah satu langkah memanfaatkan lahan yang kosong, untuk menyelamatkan hutan, dengan cara menanami pepohonan, dengan harapan kebutuhan air bersih terpenuhi dan kelak di harapkan, bisa di nikmati anak cucu kita, khususnya di Loteng.

“Apa yang kita lakukan saat ini, jelas tidak semerta manfaatnya kita nikmati, namun mari kita berfikir untuk masa depan anak cucu kita kelak,” pintanya. “Dan bila perlu, Mari kita berlomba lomba menanamkan kebaikan, jika ada lahan lahan yang kosong di rumah masing-masing, itu kita manfaatkan untuk menanamkan pohon, biar kelihatan lebih hijau, asri dan sumber air terjaga,” sambung Dekan Pakultas Ilmu Kesehatan di UNW Mataram ini.

Ia menambahkan, selain melakukan penghijauan untuk bisa menjaga udara sehat dan air bersih, penanggulangan sampah juga tidak kalah penting jadi perhatian Pemda Loteng.

Kenapa pihaknya mengatakan demikian, sebab ada cerita dari salah seorang Tuan Guru dari Bungkate Kecamatan Jonggat Loteng, di mana beliau sempat curhat kepada dirinya, di mana ia berpesan, apabila ummi di pileg 2023 terpilih. Hanya satu permintaannya, sampah sampah yang di buang oleh orang yang tidak bertanggung jawab di dekat ponpesnya, untuk di bangunkan TPA.

Sebab setiap hari, sampah sampah numpuk, sehingga itu membuat udara tidak segar alias bau amis. Untuk mensiasati hal itu, setiap dia pergi ke rumah mertuanya di Senggigi, tumpukan sampah tersebut selalu dia angkut, dan membuangnya di TPA yang dia lalui.

Dan malah bapak tuan Guru tersebut bilang, sampah sampah hasil buangan orang tak bertanggungjawab tersebut, dia bungkus lagi jadi satu dan di buang ke TPA di sekitar Mataram dan Lobar.

Jika ini benar, besar harapan kepada Pemda Loteng, terkhusus bapak Bupati Loteng untuk bisa diperhatikan, bukan hanya di Bungkate semata, namun bila perlu perbanyak TPA di setiap Dusun agar kebersihan dan keasrian udara tetap terjaga. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *