LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Di tahun 2023 lalu, MAN I Lombok Tengah (Loteng) yang beralamatkan di jalan Pejanggik Nomor 5, Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya Tengah Loteng, sukses menunjukkan kemajuan nyata.
Atas hal itu membuat tiga institusi berkunjung ke madrasah di bawah binaan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Loteng ini. Tiga institusi tersebut adalah ada dari Kementerian Keuangan RI, Kementerian Agama RI dan United Nations Development Programme (UNDP).
Pelajar MAN 1 Loteng Diajak Wujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030.
Dalam kunjungan tersebut membahas enam tahun tersisa bagi Indonesia dan dunia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di 2030.
Dikemas dengan dialog terbuka bertemakan “Accelerating SDGs Investments in Indonesia (ASSIST)” diikuti sangat antusias oleh Siswa dan Guru MAN 1 Loteng.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan, salah satu cita-cita Republik Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini sejalan dengan komitmen global terkait dengan SDGs dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas.
“20 persen APBN dialokasikan untuk sektor pendidikan, itu dipergunakan untuk penuntasan kesenjangan pendidikan wajib belajar 9 tahun dan kesejahteraan guru. Selain itu Bantuan Operasional Sekolah dirasa cukup untuk peningkatan mutu pendidikan. Begitu juga dengan Program Indonesia Pinter sangat membantu meringankan beban pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu, itu adalah bentuk perhatian pemerintah” ucapnya.
Diungkapkan, belanja pemerintah dilihat dari APBN 2024 mencapai Rp 3300 Triliun, termasuk dalam hal ini 20 persen pembiayaan sektor pendidikan. Sementara penerimaan pemerintah dari pajak dan non pajak sebesar Rp 2700 Triliun. Sehingga bagaimana mengatasi selisihnya tentu dengan pengurangan belanja.
Sementara untuk mewujudkan Indonesia emas 2045, anak-anak harus dipersiapkan pendidikan yang berkualitas dan pemerataan pembagunan. Untuk pembiayaan sendiri pemerintah harus menerbitkan surat beharga untuk menarik investor. Salah satunya SDG’s Bond telah berhasil mencapai tahun ketiga penerbitan dan mengumpulkan lebih dari satu miliar dolar untuk membiayai proyek-proyek sektor terkait kesehatan, pendidikan, dan teknologi informasi.
“Ada 12 juta anak-anak Indonesia mendapatkan Program Indonesia Pinter (PIP) termasuk di NTB 100 ribu anak-anak menerima bantuan ini” ungkapnya.
Untuk pembiayaan sendiri lanjutnya, pemerintah dibantu oleh ASSIST kerja sama empat badan PBB, yaitu UNEP, UNICEF, UNIDO, dan dipimpin United Nations Development Programme (UNDP). Sebagai keseriusan pemerintah mendukung Sektor Pendidikan pemerintah membentuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 140 Triliun untuk beasiswa pendidikan dalam dan luar negeri.
“Jadi bagi pelajar yang ingin kuliah jangan takut mengenai pendanaan karena pemerintah sudah memberikan suport terbaiknya dengan menyediakan beasiswa terutama bagi anak-anak pesantren atau madrasah” ujarnya.
Sehingga dengan semakin berkualitasnya pendidikan anak-anak Indonesia maka dapat mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030.
Sementara, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Julliand mengatakan program ASSIST merupakan kerjasama empat badan PBB, yaitu UNEP, UNICEF, UNIDO, dan dipimpin UNDP sebagai lead technical agency.
Kerjasama antar Diplomat ini untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target sustainable development goals dengan memanfaatkan berbagai instrumen pembiayaan inovatif untuk mengisi kesenjangan pendanaan.
Dijelaskan, SDGs adalah rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Tujuannya untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan melindungi lingkungan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mencakup 17 tujuan dan 169 target yang harus dicapai pada tahun 2030.
Valerie Julliand menyoroti komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan SDGs tahun 2030.
Untuk mendukung percepatan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, dalam hal ini generasi muda diajak memiliki peran penting dalam mewujudkan SDGs terutama di Indonesia.
Di era saat ini, pemuda adalah kekuatan ekonomi, dan semangat pemuda menjadi tulang punggung dalam pembentukan suatu negara. Apalagi Sustainable Development Goals selaras dengan visi misi indonesia mencapai bonus demografi Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Tentunya hal ini menjadi alasan yang kuat bahwa anak muda juga merupakan kunci untuk berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan” cetusnya.
Kegiatan yang terpusat di halaman madrasah itu juga dirangkaikan dengan Speech Competition, empat pelajar MAN 1 Loteng langsung mendapatkan reward dari Kementerian Keuangan dan UNDP.
Sementara kepala MAN 1 Lombok Tengah, Masdiono menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan kementerian Keuangan, Kementerian Agama bersama United Nations Development Programme (UNDP). Kunjungan ini tentu sangat berkesan apalagi membahas tentang Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di 2030 yang dirasa penting untuk disampaikan ke generasi muda.
“Dari data 2021 sebanyak 117 siswa mendapatkan bantuan PIP, kemudian tahun 2022 sebanyak 146 orang, di tahun 2023 154 orang. Kita harap dengan kedatangan kementerian keuangan dan agama ada bantuan untuk pengembangan pendidikan madrasah” harapnya.
Menurutnya dengan pendidikan yang berkualitas akan dibuktikan dengan prestasi yang gemilang. Salah satu prestasi yang telah diraih oleh MAN 1 Loteng yaitu pernah menjuarai kejuaraan internasional Karate.
“Kami terus menjalin kerjasama dengan semua stekholder yang ada. Mudahan dengan kehadiran rombongan kementerian dan UNDP membawa keberkahan bagi kami, untuk mewujudkan sumber daya yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara” tutupnya. (nu-01)