LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Puskesmas Mujur Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng), ternyata tidak masuk dalam lingkaran Puskesmas prioritas penurunan angka stunting. Tidak masuk dalam puskesmas skala prioritas, itu tidak menyurutkan semangat untuk berbuat bagi Loteng, terutama dalam hal penurunan angka stunting.
Dengan modal kepercayaan dan kekompakan bersama para Tenaga Kesehatan (Nakes) setempat, Puskesmas Mujur sukses sabet prestasi menurunkan angka stunting dengan nilai signifikan.
Kepala Puskesmas Mujur Kecamatan Praya Timur Loteng dr IGNB Wirra Parranata mengaku bangga atas prestasi dan kebersamaan yang selama ini telah terjaga dengan baik di lingkungan Puskesmas (PKM) Mujur. “Kami di Puskesmas Mujur, memang tidak masuk puskesmas prioritas dalam menurunkan angka stunting, tapi kami tetap berbuat untuk Loteng dan sukses meraih penghargaan,” katanya Jum’at (23/2)
Meraih penghargaan tersebut lanjutnya, pihaknya tidak pernah terpikir, artinya selama ini pihaknya bersama keluarga besar Puskesmas Mujur, tetap konsisten bekerja sesuai yang telah ditetapkan.
Dari beberapa usaha yang telah dilakukan, angka stunting mampu ditekan dan malah tahun 2023 lalu, sempat mencapai 7.83 persen.
“Di sinilah kami bisa buktikan, buah dari kekompakan. Kendati tidak masuk dalam Puskesmas prioritas penurunan angka stunting, namun kami kecipratan penghargaan,” ungkapnya.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang telah dilakukan dalam rangka menurunkan dan menekan angka stunting, khusus di wilayah binaan di Kecamatan Praya Timur Loteng.
Pertama, sesuai hasil kesepakatan bersama pihaknya membagi tenaga gizi bertanggung jawab di masing-masing Desa binaan. Petugas gizi di masing-masing Desa langsung bertanggung jawab dengan entrian EP GBM.
Dua, membentuk satgas stunting, yang ada di Kecamatan dan Desa, fungsinya lebih kepada melibatkan masyarakat untuk berperan dalam penanganan stunting.
Tiga, melakukan evaluasi hasil kerja satgas stunting setiap tiga bulan, sembari memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), baik bersifat lokal ataupun dari Desa.
Empat, Satgas stunting fokusnya lebih mensosialisasikan pola asuh dan cara pemberian makan pada bayi dan anak, karena menurut data stunting, banyak terjadi setelah anak berusia 1 tahun lebih atau anak sudah lepas dari asi, dan sudah bisa makan jajanan yang enek namun tidak ada nilai gizinya dan rasanya enak, ini membuat anak malas makan.
“Dari beberapa trik yang sudah kami lakukan, kemarin kita dapat dua penghargaan sekaligus dari Pemda Loteng, yaitu penghargaan kesuksesan menurunkan angka stunting dan penghargaan rendah entrian Elektronik Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat (EPGBM)
Selanjutnya dalam melaksanakan tugas di lapangan kenapa melibatkan masyarakat, penyakit Stunting tidak bisa hanya dikerjakan oleh petugas saja, stunting harus dikerjakan bersama sama, termasuk melibatkan peran serta masyarakat, karena masyarakat harus lebih banyak mendapatkan penjelasan mengenai stunting, mulai dari penyebabnya, cara mencegah nya dan apa dampaknya.
“Peran serta masyarakat itu penting dalam merajut kesuksesan, terutama memberikan penjelasan bagaimana cara memberikan makan yang baik dan benar kepada bayi dan anak, sehingga dengan menjaga pola makan yang baik akan berdampak pada pertumbuhan anak itu sendiri,” terangnya.
Ia menambahkan, atas prestasi tersebut, tentunya itu tak lepas dari hasil usaha bersama, terutama peran serta Kepala Desa, Camat dan masyarakat. Apalah artinya usaha yang telah dilakukan keluarga besar Puskesmas Mujur, jika itu semua tanpa partisipasi bersama.
“Terimakasih kami ucapakan atas kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik, semoga ke depan Puskesmas Mujur lebih baik, terutama dalam membantu daerah melalui tugasnya di bidang kesehatan,” harapnya.
Selanjutnya atas prestasi dan penghargaan ini, tentunya itu jadi motivasi bersama untuk lebih baik di tahun mendatang.
Sementara itu Wakil Bupati Loteng Dr. HM. Nursiah mengaku bangga dengan torehan prestasi yang telah ditunjukkan Puskesmas Mujur Kecamatan Praya Timur Loteng.
“Ada 12 Puskesmas yang kita tunjukkan dalam penanganan stunting, dari 12 Puskesmas ini, Puskesmas Mujur tidak masuk, namun telah sukses mempersembahkan prestasi dalam hal penurunan dan pencegahan stunting,” katanya.
Atas prestasi tersebut lanjut Sekretaris DPD Golkar Loteng ini, pihaknya sudah menyiapkan reward kepada para petugas. Reward tersebut sebagai bentuk terimakasih dan motivasi para nakes, terkhusus di Puskesmas Mujur, untuk terus berbuat, dalam membantu Pemda Loteng menurunkan angka stunting.
Selain itu reward yang akan diberikan tersebut, diharapkan mampu melahirkan motivasi bagi Puskesmas yang lain, untuk terus aktif dan rutin serta fokus melakukan tugasnya dalam pencegahan stunting.
Dikatakan, memberikan penghargaan kepada Puskesmas Mujur, setelah pihaknya turun ke lapangan dengan tujuan 12 Puskesmas sebagai sampel. 12 Puskesmas tersebut masing masing Puskesmas Sengkol Kecamatan Pujut, Ganti Kecamatan Praya Timur, Puyung Kecamatan Jonggat, Batunyala Kecamatan Praya Tengah, Kopang Kecamatan Kopang, Mantang Kecamatan Batukliang, Teratak, Tanak Beak Kecamatan Batukliang Utara Darek Kecamatan Praya Barat Daya dan Puskesmas Mangkung Kecamatan Praya Barat Loteng.
“Hasil di lapangan Puskesmas Mujur paling aktif dalam memberikan laporan dan penanganan hasil pencegahan stunting,” terangnya.
Atas hasil ini, pihaknya berharap kepada semua Puskesmas se Loteng tetap update dalam memberikan laporannya, dan hasil update tersebut setiap hari sentral data akan di minta di Dinas Kesehatan. “Semoga atas semua langkah yang kita lakukan, perlahan lahan angka stunting di Loteng tuntas,”tutupnya. (nu-01)