LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)-
Kelompok Tani Ternak Walet Albuntaran 99 Ammar Sasambo Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah (Loteng), hasil olahannya sudah tembus ke mancanegara.
Atas hal itu, sejumlah peternak walet baik dalam daerah ataupun luar daerah, datang melakukan studi tiru, dalam hal pengelolaan olahan sarang walet, guna meningkatkan hasil usaha sarang burung walet mereka.
Rabu (6/3), Rombongan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Dipertanak) Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, mendatangi kampung walet Albuntaran 99, Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng.
Kedatangan Dispertanak Kabupaten Barito Kuala bersama rombongan ke kampung walet, dalam rangka tindak lanjut upaya peningkatan nilai tambah hasil usaha sarang burung walet di Kabupaten Barito Kuala Kalsel.
“Kami dulu sering baca di sejumlah media massa terkait kesuksesan ading walet Albuntaran 99 ini, terutama dalam hal pengelolaan sarang burung walet, malah kalau tidak salah, hasil olahannya sudah tembus ke mancanegara, makanya kami tertarik untuk datang melakukan studi tiru, sebagai salah satu upaya untuk peningkatan nilai tambah hasil usaha sarang burung walet di Kabupaten Barito Kuala,” beber Kepala Dispertanak Kabupaten Barito Kuala, H. Suwartono Susanto di kampung walet Albuntaran 99, Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng.
Kenapa ini dilakukan lanjutnya, di Kabupaten Barito Kuala sendiri, peternak burung walet terbilang cukup banyak, untuk menyalurkan usaha para peternak walet, penting baginya untuk menambah ilmu tentang ilmu ini.
“Sepulangnya nanti, kami akan kumpulkan para peternak walet dan kami akan ceritakan bagaimana caranya berternak walet hingga pengolahan,” katanya.
Ia menambahkan, potensi peternak walet di Barito Kuala, cukup menjanjikan, sehingga pihaknya berharap ada kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Domestik Regional Srutto (PORB), Barito Kuala.
Sehingga diperlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan, terutama terkait dengan model kemitraan antara pelaku usaha budi daya dengan pelaku usaha pencucian maupun pengolahan sarang burung walet.
Untuk menciptakan peluang kerja sama dalam usaha hulu hingga hilir, pihaknya bersama beberapa SKPD lain lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melaksanakan studi tiru dan model kemitraan dalam usaha sarang burung walet.
“Potensi pengelolaan sarang burung walet di Barito Kuala cukup menjanjikan, makanya kami datang studi tiru termasuk bagiamana kemitraan yang akan kita bangun bersama,” sambungnya.
Sementara itu owner ading walet Albuntaran 99 Fina Albuntaran mengatakan, kedatangan sejumlah Dinas menjalin kerjasama dengan ading walet Albuntaran 99, bukan kali ini saja.
Artinya selain Dispertanak Kabupaten Barito Kuala, beberapa daerah baik di dalam daerah maupun di luar daerah, juga sudah ada yang membangun kerjasama.
“Berbagi ilmu dan pengalaman itu kami niatkan sebagai ibadah, dan Alhamdulillah sejumlah kelompok peternak sarang walet, baik dalam daerah ataupun di luar daerah, sudah datang lakukan Studi Tiru, termasuk Dispertanak Barito Kuala,” katanya.
Diakuinya, bicara hasil pengelolaan olahan ading walet Albuntaran 99, Alhamdulillah sudah tembus ke mancanegara, mungkin ini yang membuat tertarik para peternak walet.
Fina Albuntaran menambahkan, ading walet Albuntaran 99 Desa Kateng, memiliki planning menjanjikan dalam hal pengelolaan sarang burung walet. Ke depan. Sebab beberapa pasilitas pendukung sudah dibangun, termasuk lahan untuk pengembangan, juga sudah disiapkan.
“Yang jelas misi visi ading walet Albuntaran 99, dalam membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan dengan jangka panjang sudah dipikirkan, insyaallah satu persatu kita akan selesaikan, mulai dari pengadaan sarana dan prasarana termasuk tanah untuk pengembangan sudah kita siapkan, mohon do’a semoga apa yang di hajatkan tercapai,” tutupnya. (nu-01).