Adil: Anda Mau Mempidanakan Saya, Saya Siap Ladeni

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Terkait pernyataan Caleg Perindo NTB M. Samsul Qomar yang akan mempidanakan panitia pemilu, terkhusus PPK Jonggat Lombok Tengah (Loteng), Senin besok.

Ditanggapi santai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jonggat Loteng. “Silahkan pidanakan saya, saya tidak takut dan saya akan ungkap semuanya,” tantang Adil PPK Jonggat via ponsel, Ahad (10/3).

Selanjutnya masalah titipan uang dari Amir Mahmud Caleg nomor 2 dari partai Nasdem untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jonggat Pringgarata, yang di titip melalui temannya inisial BR, itu tidak ia pungkiri. Sebab yang menitip dan tempat menitip itu teman akrabnya. Dan saat ia menerima uang tersebut, tidak ada pesan apapun dari BR, karena itu titipan, sebagai teman ia menerimanya.

“Saya lupa tanggalnya, tapi yang jelas uang itu dititip oleh Amir Mahmud lewat BR, sekitar satu bulan lalu,” jelasnya.

Dan baru baru ini lanjutnya, BR menelpon uang yang dititip sama Amir Mahmud itu minta dikembalikan, sebab kata BR tujuan uang tersebut untuk bisa dimuluskan suaranya, namun tujuannya tidak ditepati, dan meminta untuk di transfer. Karena BR meminta akhirnya saya transfer balik sebanyak Rp 10 juta.

“Kalau saya tau tujuan uang itu, untuk memuluskan suaranya Amir Mahmud tidak akan saya ambil, cuman BR bilang uang titipan dari Amir Mahmud, ia saya ambil, sebab sebelumnya kami sering saling mengisi,” paparnya.

Selanjutnya masalah M. Samsul Qomar caleg provinsi dari Perindo, meminta melalui Panwas menyuruh agar suara H. Nasib nomor urut 1, dipindahkan ke Lale Tatun, kalau ndak salah nomor urut 5. Namun saat itu, pihaknya langsung menolak dan berkata ke panwas, kalau betul itu perintah M. Samsul Qomar, suruh saja menghubunginya langsung, jangan pakai perantara.

Setelah itu, panwas langsung menelpon M. Samsul Qomar dan pihaknya langsung bicara, dan bilang apa yang diinginkan pihaknya tolak.

Setelah ia tolak, lalu M. Samsul Qomar bilang kalau dirinya diminta sama partai, untuk mengatur siapa yang dapat. Lalu pihaknya jawab, jika demikian kenapa tidak semuanya diatur, namun sayangnya HP dimatiin.

Bukan hanya itu, di suara Perindo untuk Provinsi di C hasil, jumlah suara Perindo sebanyak 3289, namun di D hasil kok jadi 3370, sehingga pihaknya kaget dan meminta rekomendasi di panwas lakukan perbaikan, biar sesuai dengan C hasil, termasuk partai lain.

Sementara itu M. Samsul Qomar mengatakan, mengingat di hari Senin dan Selasa libur, pihaknya undurkan ke hari Rabu, sedangkan untuk konsultasi dengan gakumdu dan bawaslu sudah ia lakukan, tinggal laporan resmi dan korban juga sudah siap bersaksi.

Selanjutnya soal memindahkan, itu bohong yang benar adalah, pihaknya meminta pleno pertama, itu di pakai karena itu yang sah di saksikan saksi dan panwas, kalau revisi itu sepihak hanya di saksikan saksi PKS dan PBB saja, tanpa panwas dan tidak ada absensi saksi juga.

Selanjutnya masalah keberatan, di C Hasil dengan di D Hasil, pihaknya minta bukti surat keberatan, kok enak dia minta rekomendasi panwas tanpa surat keberatan.

“Yang jelas dia bohong,” cetusnya.

Dan malah lanjutnya, C plano di jadikan satu apa maksudnya terus di sembunyikan di sekretariat PPK info ini ia dapat dari salah seorang panwas kecamatan.

Selanjutnya dikutip disejumlah media,
Caleg Nasdem Amir Mahmud mengatakan, kalau dirinya dengan Adil yang saat ini menjabat sebagai Ketua PPK merupakan sahabat karib sejak lama. Sudah biasa berbincang dan saling pinjam meminjam sesuatu. Dari itu, apa yang di sampaikan M. Samsul Qomar keliru.(nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *