Ketika Kabupaten Lombok Tengah sudah mendunia, tentunya ini sebagai penggerak bagi institusi lainnya, termasuk keberadaan BLUD RSUD Praya agar mendunia, lalu apa trik dr Wahyu Wirawan Triyono, selaku calon Direktur yang di gadang gadang dapat dukungan dan mengantongi pengalaman kental.
Berikut Paparan ntbupdate.com
SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH
DIREKTUR Deretan calon Direktur BLUD RSUD Praya, satu persatu mulai bermunculan. Bahkan belum lama ini, sejumlah calon Direktur informasinya sudah di panggil para petinggi di kabupaten yang bermottokan Tatas Tugu Trasne, tak terkecuali dr Wahyu Wirawan Triyono.
Kepada ntbupdate.com dokter umum ini menceritakan, keinginannya mengikuti proses penjaringan menuju kursi Direktur BLUD RSUD Praya, berawal ketika Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya mengingatkan, apapun yang dilakukan harus ada ikhtiar, persoalan siapa yang akan dilantik itu urusan belakang. Yang terpenting sudah ada usaha yang kita lakukan, dalam menyelamatkan negara dan Pemerintah Daerah, termasuk proses ini akan jadi sejarah bagi keturunan kita kelak.
“Atas wejengan yang di berikan bapak Sekda Lombok Tengah, hati saya jadi tertegun, nasihat yang beliau berikan benar adanya dan tidak salah juga saya coba, sehingga saya mulai jalani proses itu,” Katanya di ruang kerjanya, Kamis (13/10)
Dikatakan, melihat kemajuan yang di capai Lombok Tengah dan kemajuan tersebut sudah mendunia, pihaknya mulai berfikir apa yang harus dilakukan di tempat tugasnya, biar tempat tugasnya bisa mensejajarkan diri dengan kemajuan yang di capai Lombok Tengah.
Kadang sewaktu waktu, pihaknya berfikir ketika di tahun 2010 silam, semasih Rumah Sakit Islam Yatopa Bodak, belum jadi rumah sakit. Dimana saat itu, pihaknya di percaya sebagai kepala.
Di tahun yang sama, pihaknya mencoba melakukan terobosan mengadukan nasib ke Pusat, dan alhamdullilah pusat saat itu langsung merespon, hingga saat ini RSI Bodak Desa Muntung Terep Kecamatan Praya Lombok Tengah, sudah menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Lombok Tengah dan NTB.
“Tahun 2010, saya bersama rekan rekan yang lain, kita bangun pondasi dari Nol RS Islam Bodak, dan alhamdulillah di sana saya akui, ternyata tak ada usaha yang mengkhianati hasil dan itu saya rasakan sendiri dan alhamdulillah keberadaan RS Islam Bodak, sampai sekarang jadi tempat tumpuan masyarakat berobat,” Paparnya.
Atas pengalaman tersebut, pihaknya berencana, ingin mencoba apa yang telah dilakukan di RS Islam Bodak. “Di Bodak saja kita mulai dari nol, apalagi di BLUD RSUD Praya, pondasinya sudah kuat dan bagi saya tidak sulit untuk mengembalikan citra nama baik rumah sakit ini,” Yakinnya.
Setelah mulai normal lanjut Mantan Direktur RS Islam Bodak, untuk menggenjot energi karyawan, saat masih jadi Direktur RS Bodak, pihaknya telah menyiapkan reward kepada semua dokter, tim medis dan non medis.
Reward tersebut di luar gaji pokok mereka. “Reward ini kita berikan sekali setahun dan itu di luar gaji mereka dan di luar THR. Ini kita lakukan biar karyawan tetap bersinergi melaksanakan tugas,” Tegasnya.
Dokter kelahiran 3 Januari 1981 menambahkan, setelah merasa pengelolaan RS Islam Bodak lancar, pihaknya pindah tugas jadi kepala IGD RSUD Praya tahun 2011-2013, selanjutnya kepala rawat jalan, 2013-2014. Dan sekarang di percaya sebagai koordinator dokter HIV Sampai sekarang dan satuan pemeriksa internal rumah sakit atau auditor di bawah direktur, sesuai permintaan direktur.
Selanjutnya, 2017 diangkat jadi direktur klinik RSCM tipe D sampai tahun 2018. “Bicara birokrasi alhamdulillah, dari tahun 2009 sampai sekarang sudah melanglang buana bertugas di Loteng, mulai di tingkat UPTD Puskesmas, Direktur hingga sekarang di BLUD RSUD Praya,” Jelasnya.
Dari beberapa pengalaman, sebenarnya Titik kronis BLUD RSUD Praya ada dua sisi dan itu sangat mudah di perbaiki, seperti yang ia katakan di atas, sebab BLUD RSUD Praya ini pondasinya sudah kuat, cuman belum bisa di siasati.
Dua sisi tersebut lanjut mahasiswa S2 Uniqba Bagu ini, pertama keuangan dan belum punya marketing promosi atau pemasaran, sehingga masyarakat tidak tau kondisi BLUD RSUD Praya.
“Pengelolaan keuangan tidak sehat di BLUD RSUD Praya, setahun saja tak pernah ada laporan apalagi petugas marketing, sebagai penyebar informasi kemajuan BLUD RSUD Praya,” Ujarnya. “Jika saya di amanah kan sebagai direktur, saya berjanji kurang dari setahun saya akan buat gebrakan di BLUD RSUD Praya, biar BLUD RSUD Praya mendunia dan semua kran yang tersumbat saya akan buka, layak RS Islam Bodak dari pondasi NOl menjadi besar seperti sekarang ini,” Bebernya panjang. (Bersambung)