Jembatan Penghubung Dua Desa Hanyut

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Intensitas hujan di sekitar Lombok Tengah dan sekitarnya cukup tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah sungai meluap dan mengakibatkan genangan masuk perkampungan, di sejumlah wilayah di Lombok Tengah.

Selain itu, meluapnya air sungai mengakibatkan jembatan penghubung dua Desa yakni Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut Lombok Tengah hanyut.

Anggota DPRD Lombok Tengah Daerah Pemilihan (Dapil) Tiga Kecamatan Pujut Praya Timur Lege Warman mengatakan, hanyut nya jembatan penghubung dua Desa di dua Kecamatan tersebut, harus segera di prioritaskan.

Lebihnya lagi, jembatan tersebut adalah jembatan alternatif, yang selalu di manfaatkan oleh masyarakat dua Desa ini, dalam melakukan interaksi sosial dan sebagai tempat mengangkut hasil pertanian mereka.

“Kami berharap pemda Lombok Tengah, memprioritaskan jembatan penghubung Dua Desa di Dua Kecamatan ini agar segera di masukkan dalam anggaran tak terduga bencana alam,” Katanya, Rabu (26/10).

Dikatakan, jembatan ini beberapa bulan lalu dianggarkan melalui dana pokir, dan alhamdulillah masyarakat dua Desa ini sudah menikmati hasilnya.

Namun kini jembatan tersebut tidak bisa dimanfaatkan lagi, akibat luapan air sungai yang begitu tinggi, mengakibatkan jembatan tersebut ambruk dan tak bisa di lewati dan dimanfaatkan.

Sementara itu BPBD Loteng merilis di Desa Mujur Kecamatan Praya Timur ada 6 Kekadusan yang terdampak banjir diantaranya Dusun Berenyok, Orok Orok, Mungkik, Kolak, Pendem dan Jontlak.

Di dusun Tongkek Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah, Abdul Goni 4 jiwa Anak dan balita, Mahrip : 5 Jiwa 1 anak anak, Amaq Muhadis Lansia 2 jiwa, Suhaibah 3 jiwa 1 Anak, Suhaidi 2 Jiwa.
Suhaimi 4 Jiwa 2 anak, Muazin 1 jiwa, Amir 2 Jiwa, Pajarudin 4 jiwa
10. Zaidun 2 jiwa, H Mahrip Lansia 2 Jiwa

Catatan ntbupdate.com akibat intensitas hujan yang mengguyur Lombok Tengah dan sekitarnya, mengakibatkan luapan air naik perkampungan. Di Desa Mujur dan Sukaraja sendiri, genangan air mulai masuk perkampungan, sehingga mengakibatkan masyarakat siaga penuh.

Hal yang sama juga terjadi di Desa Beraim dan Batunyala, khususnya di Dusun Tompek Desa Batunyala. Sampai saat ini, belum ada korban jiwa ditimbulkan, kecuali kerugian fisik dan infrastruktur. (nu-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *