LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Siswa SMK Al Hasanain NU Beraim Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng), atas nama inisial LAR, dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram, lantaran ingatannya hilang akibat dipukul sesama temannya, yang tergabung dalam grup geng star.
Pemukulan tersebut terjadi di ruang kelas sekolah setempat, usai upacara pagi Senin
Lalu Deny Saputra kakak korban menuturkan, kejadian yang menimpa adiknya tersebut sebenarnya bukan pertama kali, sebab sebelumnya pernah terjadi.
Akan tetapi saat itu pihaknya bersama keluarga mentolerir kejadian tersebut dan berakhir damai. “Minggu lalu, adiknya juga sempat lebam di pipi bagian kanan, saat itu saya bersama keluarga ke sekolah menanyakannya, dan pihak sekolah waktu itu kami di damaikan,” Tuturnya di kediamannya, Senin (31/10).
Selang Empat hari, kembali adiknya mendapatkan perlakuan tidak manusiawi oleh sesama temannya, kali ini pihaknya tidak memaafkannya dan langsung layangkan laporan ke polsek Praya Tengah.
“Setelah saya tanya teman temannya ternyata pelakunya sama kayak sebelumnya, dan saya coba korek informasi, ternyata mereka yang melakukan pengeroyokan itu punya geng atau kelompok, namanya geng star,” Bebernya.
Kejadian yang ke dua kalinya ini, ada lebam di bawah mata bagian kanan, bibirnya juga lebam dan sikunya ada luka. “Saya sudah tanya sama teman temannya, adik saya di keroyok sampai dibenturkan kepalanya ke tembok, luka di siku kata teman temannya akibat menahan diri saat dibenturkan ditembok,” Tuturnya. “Yang paling saya sesali, malah orang yang tidak kami kenal datang mengantarkannya pulang, bukan pihak sekolah, sepertinya pihak Ponpes tidak mau bertanggungjawab,” Sambungnya kesal.
Atas kejadian itu, adiknya berubah total dan hilang ingatan, dimana adiknya ini setiap malam selalu latihan tilawah dan hafiz, malah berubah suka hilang ingatan, tidak mengenal keluarga hingga berkata tidak tidak, layaknya orang gila. “Melihat kondisi seperti itu, kami sepakat bersama keluarga, kemarin Jum’at kita bawa ke RSJ Mataram,” Ujarnya.
Atas perlakuan tersebut, pihaknya sudah laporkan pelaku ke Polsek Praya Tengah. “Pertama kami sudah laporkan pelakunya di Polsek Praya Tengah, setelah adik saya ini sehat, baru kami akan laporkan Pihak sekolah Al Hasanain NU Beraim dan kami akan bongkar borok sekolah ini,” Ancamnya
Senada juga dikatakan Abdul Madjid paman korban, dari cerita teman temannya di sekolah sudah terbentuk perkumpulan geng star, dia selalu berbuat onar, main pukul namun pihak sekolah tidak mau peduli.
“Intinya keponakan saya ini mau dia bunuh, saya juga heran apa yang membuatnya sakit hati, padahal keponakannya ini pendiam dan kalau pulang selalu dia ulangi hapalannya dan malam selalu dia ngaser (melantunkan kalam ilahi dengan lagu seni Al Qur’an). Saya berharap bapak polisi segera usut tuntas,” Pintanya.
Selain itu, tanggungjawab pihak yayasan sampai saat ini tidak pernah datang menjenguk siswanya dan ini menambah kecurigaan kalau pihak sekolah, sengaja melindungi siswa yang tergabung dalam geng star. “Jika pihak sekolah mau bertanggung jawab pasti mereka datang tengok santrinya, namun sampai sekarang tak satupun pihak sekolah datang,” Herannya.
Sementara itu media ini mencoba ke sekolah bersangkutan, namun lingkungan sekolah lengang, sehingga muncul ibu yang mengaku bendahara SMK Al Hasanain.
Saat di tanya terkait hal di atas, ibu tersebut enggan membeberkan, sebab kepala dan pimpinan yayasan sedang umrah.
Hanya saja, yang perlu ia sampaikan, proses pemukulan itu ada dan itu ia ketahui dari cerita guru dan siswa. Sebab saat kejadian pihaknya tidak ada di tempat belum datang. “Kalau saya dengar dari cerita, proses pemukulan itu benar benar ada, hanya saja saya tidak berani pastikan itu, sebab saya tak lihat langsung, hanya saya dapatkan cerita dari guru dan siswa saya telat datang cuman proses itu ada, sesuai cerita yang saya dengar,” Katanya.
Masih dalam cerita yang ia dengar lanjutnya, saat apel pagi anak ini (LAR), sedang berbaris, dilihat oleh gurunya dia pegang kepalanya dan ditanya, adik sakit ia, di jawab ia, sehingga gurunya menyuruh masuk kelas di lantai dua.
Setelah berbaris selesai di lantai dua ribut, anak ini menantang semua teman temannya sampai bak sampah dia tendang. Melihat kelakuan anak tersebut, di sanalah temannya melakukan pemukulan. “Kayaknya teman kelasnya kesal atas kelakuan temannya sehingga itu bikin dia dipukul bukan pengeroyokan,” Bebernya.
Ditanya apakah pihak sekolah sudah menjenguk, teman temannya sudah tapi kalau pihak guru rencananya hari ini tapi infonya, Jum’at kemarin di bawa ke RSJ Mataram. “Kami masih menunggu kabar dari pihak RSJ Mataram, baru kita akan jenguk,” Tutupnya.
Sementara itu Kadus Jorong Lalu Suryadi mengaku, pelakunya ini sudah empat kali di mediasi di kantor desa, dan masalahnya berbeda beda di luar sekolah. (nu-01)