LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Bupati Lombok Tengah (Loteng) HL. Pathul Bahri akhirnya resmi melantik dr. Mamang Bagiansah SpPD sebagai direktur RSUD Loteng, Kamis (3/11).
Dalam arahannya, orang nomor satu di Loteng ini mengatakan, dengan dilantiknya direktur RSUD Praya, ini merupakan titik awal menjadi, angin segar, setelah beberapa pekan direktur RSUD Praya di jabat oleh PLT yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng Lalu Firman Wijaya.
Dengan dilantiknya direktur baru, maka jabatan plt tentunya sudah berakhir.
Selanjutnya, dengan terisinya jabatan direktur RSUD Praya, tentunya akan membawa dampak positif untuk Keberlangsungan RSUD, apalagi saat ini RSUD Praya sudah naik status. Oleh karenanya direktur baru harus segera berbenah. “Ditengah naiknya status RSUD Praya, saya berharap direktur baru segera berbenah, agar naik status ini membawa dampak positif bagi RSUD Praya itu sendiri,” pintanya.
Pengalaman yang sudah terjadi sebelumnya, tentunya itu menjadi ibrah atau pelajaran, agar hal hal yang tidak positif harus di benahi. Sebab itu telah mencederai nama baik RSUD Praya di hadapan masyarakat. “Pengalaman yang kurang baik, mari itu jadikan pelajaran untuk terus berbenah, agar nama baik RSUD Praya di hadapan masyarakat tetap terjaga,” ungkapnya.
Selain itu pramusada atau petugas penyambut tamu, harus segera dihidupkan, sebab baginya itu membawa dampak baik bagi RSUD Praya sendiri, artinya setiap masyarakat ataupun pasien yang datang, harus disambut dan dilayani dengan baik. “Keberadaan petugas pramusada harus dihidupkan, sebab itu bisa membawa dampak positif bagi pengunjung ataupun pasien yang datang berobat,” ujarnya.
Selain itu lanjut ketua DPW partai Gerindra NTB, keberadaan Puskesmas Puskesmas se Loteng harus ditingkatkan sarana dan prasarananya. Sehingga mampu lebih maksimal dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Kenapa itu penting, sebab setelah pihaknya berkeliling, animo masyarakat masih tinggi mengharapkan pertolongan kesehatan di Puskesmas. Termasuk jumlah penduduk di Loteng di atas satu juta lebih, sehingga keberadaan RSUD Praya, tentunya tidak akan mampu melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan, jika dibandingkan dengan jumlah rasio penduduk Loteng saat ini.
Dan inilah yang ia maksudkan, agar keberadaan Puskesmas harus ditingkatkan, sebagai penyeimbang pelayanan di RSUD Praya.
“Semoga apa yang kita laksanakan pada malam ini, tercatat sebagai amal ibadah, amin,” harapnya.
HL. Pathul menambahkan, dilantiknya saudara tentunya dinilai mampu mengemban amanah, apalagi saudara adalah salah seorang dokter specialis.
Yang mana dr. Specialisa apabila akan melakukan tindakan pasti melakukan mufakat terlebih dahulu, sehingga diharapkan pula ilmu kedokteran specialis ini, bisa di implementasikan dalam setiap mengambil tindakan, untuk mengubah tatanan di RSUD Praya, terutama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu dr Mamang Bagiansah SpPD selaku direktur yang baru dilantik mengaku, dengan segala keterbatasan dan pengalamannya selama 14 tahun mengabdi di Loteng. InsyaAllah pihaknya berjanji akan menjaga amanah yang diberikan oleh Bapak Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan masyarakat Loteng.
“Sebagai bawahan, insyaallah amanah yang diberikan, adalah kewajiban yang harus dilaksanakan,”katanya.
Dikatakan, ada beberapa catatan tekhnis yang harus dilaksanakan untuk memajukan RSUD Praya, catatan tersebut tentunya itu ia sesuaikan dengan catatan selama bertugas di RSUD Praya.
Diantaranya RSUD Praya harus kuatkan tim casemix-nya, kembangkan layanan unggulan seperti layanan dialisis, layanan jantung terpadu, layanan stroke, layanan kemoterapi, dan sebagainya. Serta RSUD Praya harus punya tim IT yang hebat untuk segera mengubah sumber daya berupa kertas menjadi paperless.
Kemudian tim Humas dan Pemasaran yang kreatif mampu mengemas RSUD Praya menjadi tempat indah, nyaman dan menarik bagi masyarakat Loteng.
“Kita akan Upayakan RSUD Praya harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, pengembangan layanan kesehatan berdimensi kepariwisataan dan olahraga,” ujarnya.
Selain itu, RSUD Praya harus punya tim perencanaan dan keuangan yang hebat, agar segera dapat berdikari di atas rancangan bisnisnya, harus segera mampu melepas ketergantungannya pada APBD.
Serta RSUD Praya harus menjadi sahabat bagi semua elemen pelayan kesehatan, harus berjejaring dengan puskesmas, dengan klinik, dengan RS Swasta, dengan RS Pemerintah baik di Loteng, maupun di luar Loteng, termasuk organ-organ lain di luar kesehatan.
Selanjutnya RSUD Praya harus bersih, harus nyaman, maka merubah perilaku masyarakat pengguna RS juga mutlak diupayakan.
“Apa yang saya katakan, tentunya masih harus banyak belajar. 72 tahun RSUD Praya ini berdiri, saatnya lebih hebat dari Rumah sakit yang lain,” tutupnya. (nu-01)