Reskrim Polres Loteng, Terus Dalami Dugaan Kasus Pemukulan Siswa SMK Al Hasanain Beraim

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)-
Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Lombok Tengah, terus dalami kasus dugaan pemukulan siswa di SMK Al Hasanain NU Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah.

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah IPTU Ridho Rizky Pratama saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku, terkait kasus dugaan pemukulan tersebut masih dalam proses penyelidikan dan kemarin pihaknya sudah memanggil sejumlah siswa, yang di duga melakukan pemukulan.

“Kasus dugaan pemukulan itu masih dalam proses dan kemarin kita sudah panggil sejumlah siswa SMK Al Hasanain NU Beraim, untuk kita mintai keterangan,” Katanya Sabtu (5/11).

Ditanya jika ini terbukti, terduga pelaku dijerat pasal berapa ? Kasat muda ini mengaku belum mengarah ke sana, sebab ini masih dalam proses. “Kasus ini masih proses dan kita sudah panggil sejumlah siswa,” jelasnya lagi.

Ditanya, masalah kapan pihak pengelola sekolah di panggil, lagi lagi kasat reskrim menjawab, kasus ini masih dalam proses.

Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya Siswa SMK Al Hasanain NU Beraim inisial LAR, dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram, lantaran ingatannya hilang akibat diduga dipukul sesama santri, yang tergabung dalam grup geng star.

Pemukulan tersebut terjadi di ruang kelas sekolah setempat, usai upacara pagi Senin

Lalu Deny Saputra kakak korban menuturkan, kejadian yang menimpa adiknya tersebut sebenarnya bukan pertama kali, sebab sebelumnya pernah terjadi.

Akan tetapi saat itu pihaknya bersama keluarga mentolerir kejadian tersebut dan berakhir damai. “Minggu lalu, adiknya juga sempat lebam di pipi bagian kanan, saat itu saya bersama keluarga ke sekolah menanyakannya, dan pihak sekolah waktu itu kami di damaikan,” Tuturnya di kediamannya, Senin (31/10).

Selang Empat hari, kembali adiknya mendapatkan perlakuan tidak manusiawi oleh sesama temannya, kali ini pihaknya tidak memaafkannya dan langsung layangkan laporan ke polsek Praya Tengah.

“Setelah saya tanya teman temannya ternyata pelakunya sama kayak sebelumnya, dan saya coba korek informasi, ternyata mereka yang melakukan pengeroyokan itu punya geng atau kelompok, namanya geng star,” Bebernya.

Kejadian yang ke dua kalinya ini, ada lebam di bawah mata bagian kanan, bibirnya juga lebam dan sikunya ada luka. “Saya sudah tanya sama teman temannya, adik saya di keroyok sampai dibenturkan kepalanya ke tembok, luka di siku kata teman temannya akibat menahan diri saat dibenturkan ditembok,” Tuturnya. “Yang paling saya sesali, malah orang yang tidak kami kenal datang mengantarkannya pulang, bukan pihak Ponpes, sepertinya pihak sekolah tidak mau bertanggungjawab,” Sambungnya kesal.

Atas kejadian itu, adiknya berubah total dan hilang ingatan, dimana adiknya ini setiap malam selalu latihan tilawah dan hafiz, malah berubah suka hilang ingatan, tidak mengenal keluarga hingga berkata tidak tidak, layaknya orang gila. “Melihat kondisi seperti itu, kami sepakat bersama keluarga, kemarin Jum’at kita bawa ke RSJ Mataram,” Ujarnya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *