LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Tiga Ruang Kelas Belajar (RKB) Sekolah Satu Atap (Satap) Mengkudu Desa Landah Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah, ambruk.
Ambruknya tiga ruang kelas belajar tersebut, disebabkan bencana alam dan tidak menimbulkan korban. Setelah dikabari pihak sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Loteng Drs. HL. Idham Khalid MPd, bersama sejumlah rombongan, termasuk kepala cabang Bank NTB Syariah Lalu Purnawan, langsung turun ke lokasi.
Kepala Dinas Pendidikan Loteng Drs. HL. Idham Khalid MPd membenarkan, setelah dirinya dapat kabar berupa poto kondisi sekolah yang ambruk. Pihaknya langsung turun ke lokasi, padahal waktu bersamaan ada undangan lain.
“Saya tadi sebenarnya mau menghadiri acara sahabat, namun karena mendapatkan kabar dan poto Satap mengkudu ambruk, saya langsung bergegas ke lokasi, sebab itu adalah tanggung jawab sebagai kepala dinas,” katanya, Sabtu (5/11).
Sesampainya di lokasi lanjut mantan asisten 3 Setda Lombok Tengah ini, yang roboh ada tiga kelas SD dan konon kata guru setempat, sudah dua tahun lebih tiga kelas tersebut tidak di tempati, karena kondisinya sudah rusak berat, dan tadi pagi ambruk.
“Setelah saya tanya sejak kapan tidak ditempati, jawaban guru di sana sudah dua tahun lebih, cuman saya heran saja kenapa kepala sekolah tidak pernah melaporkannya,” tanyanya. “Murni ambruknya sekolah ini disebabkan kepala sekolah yang tidak punya inovasi dan kurang kepeduliannya kepada sekolah dimana ia bertugas,” sambungnya dengan nada kesal.
Ambruknya tiga ruang kelas tersebut, guru setempat memanfaatkan ruangan yang ada, seperti Perpustakaan, Laboratorium dan ruang guru, pun di jadikan ruang belajar.
Atas kondisi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan bapak Bupati dan Wakil Bupati. Dan alhamdulilah setelah ia ceritakan kondisinya, beliau berdua langsung merespon dan beliau meminta untuk berkoordinasi dengan BPBD dan BPKAD Loteng, termasuk dengan mitra yakni bank NTB Syariah Praya.
“Tiga ruang kelas ini sudah sangat parah, dan alhamdulilah bapak Bupati dan wabup langsung merespon dan hari ini juga kita langsung turunkan konsultan dan insyaallah Senin besok hasilnya pasti keluar,” jelasnya.
Ditanya kos anggaran untuk sekolah sudah terpakai semua, lalu dari mana anggarannya, Kadisdik Loteng mengatakan, robohnya tiga ruang kelas ini, masuk dalam musibah bencana alam, dan pemerintah bisa mencanangkan lewat Biaya Tak Terduga (BTT), sehingga bapak Bupati dan Wakil Bupati, memerintah berkoordinasi dengan BPBD dan BPKAD.
“Ini murni disebabkan bencana alam dan sifatnya harus segera diperbaiki, makanya pemerintah telah mencanangkan biaya lewat BTT,” terang HL. Idham Khalid.
Atas bencana di luar dugaan ini, pihaknya juga berharap kepada anggota dewan yang terhormat, untuk bisa menganggarkan lewat dana Pokok Pokok Pikiran (Pokir), sebab jika berharap dana pusat ataupun daerah, kosnya sudah masuk ke rehab sekolah yang lain. Sedangkan mengharapkan dana BOS, jelas itu juga tidak cukup.
Ditempatkan yang sama Kepala Bank NTB Syariah Praya, Lalu Purnawan mengatakan, pihaknya turun ke lokasi menyaksikan langsung, dan pihaknya selaku pimpinan di Bank NTB Syari’ah , akan mengusulkan ke Direksi di Kantor pusat, mudahan mudahan bisa ikut berpartisipasi.
Dan Bank NTB Syari’ah merasa berkewajiban membantu belajar mengajar ,khususnya dunia pendidikan dasar di Kabupaten Lombok Tengah tercinta ini. “Bicara anggaran tentunya Pemda akan merehab dengan Dana APBD, tapi kami sebagai Mitra pemerintah Daerah, berkewajiban mendukung pemerintah, terutama di bidang pendidikan, dan apa yang kami lihat akan kami laporkan ke pimpinan, kita berharap segera dianggarkan, sebab pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” bebernya panjang.
Sementara itu via ponsel Kepala Sekolah Satap Mengkudu Arme berharap, dengan turunnya pak kadis langsung, bisa langsung di perbaiki, apalagi kondisinya saat ini sudah ambruk.
“Kami sudah berulang kali kirimkan laporan ke dinas, tapi tidak pernah direspon, dengan ambruknya tiga ruang kelas, yakni kelas 3 4 5 ini bisa langsung di perbaiki,” harapnya. (nu-01).