Ketua Yayasan Mendorong Kasus Dugaan Pemukulan, Sesama Siswa di SMK Al Hasanain di Proses

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Ketua Yayasan Al Hasanain NU Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng), mendorong agar kasus dugaan pemukulan sesama siswa di SMK Al Hasanain Desa Beraim di Proses secara hukum.

“Kemarin ada 4 siswa kita dijadikan saksi dan sudah penuhi panggilan Reskrim Polres Loteng, dan kami dari Yayasan Al Hasanain mendorong agar kasus itu di proses, biar cepat selesai,” Kata Ketua yayasan Al Hasanain TGH Asrorul Hak, Rabu (16/11).

Ditanya setelah pihak siswa sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, apakah dari pihak sekolah belum ada panggilan, ia mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendengar ada panggilan dari kepolisian.

“Kalau dari siswa ia sudah mereka di panggil, sedangkan kami dari pihak sekolah belum,”ujarnya.

Selanjutnya masalah kronologis kejadian dugaan pemukulan tersebut, siswa atau korban saat apel pagi Senin dilihat oleh gurunya memegang kepalanya dan didatangi dan di tanya, ia mengaku sakit.

Setelah itu guru tersebut memerintahkan siswa naik ke lantai dua untuk istirahat. Sesampai di tangga siswa ini berkata kotor dan menantang teman temannya.

Tidak Terima dikatakan demikian, satu siswa naik dan di hantam, tidak berlangsung lama siswa dan guru melerai.

Setelah itu dibawa ke kantor dan anak ini ngamuk, pintu kantor pun dia tendang. Setelah itu, pihak guru mau mengantarkan pulang, namun siswa ini tidak mau, sehingga ada laporan kalau siswa ini seperti orang kesurupan saat pulang, sampai sampai buka baju.

“Anak ini jelas jelas telah melanggar aturan dan kita mau kasih sangsi, namun karena kondisi anak tersebut lagi kurang sehat, sehingga kami tak hukum, ditawarkan sama guru untuk diantar pulang malah anak ini ndan mau dan di luar kita tau anak ini kayak orang kesurupan, sampai buka baju,” terangnya.

Ditanya masalah pelakunya, informasinya dari kumpulan siswa yang tergabung dalam grup namanya geng star, TGH Asrorul Hak mengaku, tidak ada komplotan di sekolah dan itu fitnah. “Tidak ada komplotan yang namanya geng star di sekolah, itu fitnah,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab sekolah, hari ini kepala sekolah bersama gurun yang lain, menjenguk korban di Rumah Sakit Jiwa. “Hari ini kepala sekolah bersama guru menjenguk korban di RSJ, dan ini bukti pihak sekolah bertanggung jawab atas musibah yang menimpa salah seorang siswa kami,” terangnya.

Atas musibah ini lanjutnya, pihaknya bersama guru di SMK Al Hasanain Desa Beraim, sepakat menelurkan Empat aturan baru, pertama jika ada siswa yang berkelahi sampai berdarah langsung di keluarkan.
Dua, jika ada pornografi dan pornoaksi akan dikeluarkan langsung. Tiga, jika ada siswa yang mencuri barang barang berharga, baik di luar ataupun di sekolah, langsung kita keluarkan dan terakhir jika ada siswa yang kedapatan konsumsi narkoba langsung di keluarkan.

Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah IPTU Ridho Rizky Pratama saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku, terkait kasus dugaan pemukulan tersebut masih dalam proses penyelidikan dan kemarin pihaknya sudah memanggil sejumlah siswa, yang di duga melakukan pemukulan.

“Kasus dugaan pemukulan itu masih dalam proses dan kemarin kita sudah panggil sejumlah siswa SMK Al Hasanain Beraim, untuk kita mintai keterangan,” Katanya. (nu-01)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *