Letkol. Kav. I. F. Andi Yusuf K, adalah Perwira lulusan Akmil 2003, melanglang buana melaksanakan tugas, dari ujung timur perbatasan yakni di Timika Papua, hingga ujung barat perbatasan yakni di Aceh. Namun tak disangka pengakuan prajurit berpangkat dua melati emas ini, setelah bertugas di Dandim 1620/Loteng, pengalamannya selama 21 tahun sebagai prajurit TNI, ia mengaku puncak kebahagiaan ditemukan di Lombok.
Lalu Seperti apa sih yang membuat dandim kelahiran Kediri 22 Juli 1982 ini merasa bahagia di Lombok ?
Berikut Paparan ntbupdate.com
SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH
TNI atau lengkapnya di sebut Tentara Nasional Indonesia adalah sosok prajurit yang memiliki kemampuan dan naluri tempur yang tinggi disertai tingkat kedisiplinan yang tinggi.
Prajurit TNI juga harus siap bertugas ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia.
Sama halnya dengan dandim 1620 Lombok Tengah Letkol. Kav. I. F. Andi Yusuf Kartanegara, lulusan terbaik di Akademi Militer (Akmil) tahun 2003, langsung ditempatkan tugas di Timika Papua. Dengan jiwa mudanya, ditempat ini prajurit kelahiran Kediri 22 Juli 1982 ini, melaksanakan tugas kenegaraan membela tanah air di Timika Papua. Di tempat ini Letkol. Kav. I. F. Andi Yusuf Kartanegara, mulai melaksanakan tugasnya dari tahun 2004 sampai 2014.
“Di Akmil alhamdulilah saya selesaikan pendidikan hanya tiga tahun, terhitung dari tahun 2000 dan selesai tahun 2003, langsung saya di tempat kan tugas di Timika kota papua, selama 10 tahun,” katanya belum lama ini.
Di Timika kota papua, banyak pengalaman dan pelajaran ia dapatkan sebagai prajurit bela NKRI. Setelah 10 tahun di Timika kota papua, selanjutnya, tahun 2015 pindah ke Bandung.
Di Bandung hanya setahun, lalu pindah tugas ke Jakarta tahun 2016 dan tahun 2017 kembali bertugas di Bandung. “Kembali bertugas di Bandung, setelah setahun di Jakarta, di Bandung saya sambil melanjutkan pendidikan,” terangnya.
Di Bandung lanjut komandan dua anak ini, pihaknya menyelesaikan pendidikan Dikreg LV Seskoad, dalam pendidikan ini mencakup pendidikan agar memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan materi kuliah Taktik Operasi Pertahanan dan Serangan tingkat Brigif, Seskoad menggelar latihan taktis tanpa pasukan dengan metode Geladi Medan.
Program Latihan Medan Tingkat Brigif tersebut, merupakan kegiatan praktek lapangan dari mata kuliah Penyelenggaraan Latihan dari Departemen Olah Yudha Seskoad.
Adapun sasaran latihan meliputi, kemampuan mengaplikasikan OMP pada Operasi Pertahanan dan Serangan pada medan sebenarnya, kemampuan menerapkan teknik dan taktik operasi pertahanan dan serangan dengan memberdayakan kemampuan dan kekuatan satuan secara terintegrasi di medan sebenarnya, dan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan unsur-unsur Satpur, Banpur dan Banmin dalam mendukung pelaksanaan Operasi Pertahanan dan Serangan di medan sebenarnya.
Setelah lulus, langsung di tugaskan di Aceh dan pada bulan Mei tahun 2020, pindah ke Padalarang, di Padalarang hanya tugas 10 bulan dan bulan Juni tahun 2021 pindah ke Jakarta di kikanjo cup 1 Kostrad, dan bulan Oktober tahun 2022 mulai tugas di Kodim 1620 Lombok Tengah.
“Sudah melanglang buana melaksanakan tugas, dari ujung timur sampai barat di pulau Serambi ka’bah, semua adalah rizki bagi saya. Setelah beberapa Minggu tugas di Lombok Tengah, rizki itu bertambah nikmat, saya benar benar adem, senang dan bahagia, tugas di Lombok Tengah ini,” tuturnya.
Kesenangan itu lanjut, ketika pihaknya melaksanakan solat Subuh Berjama’ah di masjid Agung, saf yang begitu panjang dan jama’ah yang sopan, menambah ketenangan dalam melaksanakan ibadah. Dan tumben ia temukan saat solat Subuh, makmum yang begitu banyak.
“Pas pulangnya saya berfikir, biasanya kalau solat Subuh, makmum pasti ndak banyak, tapi nyatanya sangat banyak, dalam pikiran saya terfikir apalagi di luar solat Subuh, pasti bakal bertambah banyak,” ujarnya.
Menjawab pikiran tersebut, pihaknya coba di waktu lain, subhanallah ternyata bikin hati semakin senang, sebab jama’ah solat berjamaah full.
“Hanya di sini saya temukan orang solat berjamaah rajin rajin dan pasti masyarakatnya agamais, inilah yang saya maksudkan kebahagiaan itu di temukan di Lombok Tengah,” curhatnya.
Selain masyarakatnya yang agamais, pihaknya sempatkan keliling di sejumlah pantai, dan ternyata pemandangan yang begitu eksotik, ia temukan dan keindahan pantainya tak ada duanya, Lombok memang indah dan masyarakatnya juga agamais.
“Saya yakin, keindahan dan kelebihan di Lombok ini masih banyak yang belum ditemukan, sebab belum dua bulan bertugas sudah di suguhkan dengan sesuatu yang tak pernah ia temukan, kecuali di sini. Apalagi setelah lama bertugas pasti bikin rindu Lombok ini,” tutupnya. (**)