LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Dalam rangka membantu Pemerintahan Daerah (Pemda), Lombok Tengah (Loteng), dalam mencegah dan mengatasi penyebaran penyakit HIV-AIDS di Loteng.
Kamis (22/12), komite dokter dokter RSUD Praya Loteng, menggelar simposium atau pertemuan dengan tujuan mendiskusikan beberapa pendapat mengenai suatu topik tertentu yang dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab.
Dalam simposium kali ini membedah penyebaran HIV-AIDS di Loteng dengan mengambil tema “Management terapi terpadu untuk menyatukan langkah cegah dan atasi HIV-AIDS” kegiatan tersebut di pusatkan di aula RSUD setempat.
Gelaran simposium ini, pihak komite dokter dokter RSUD Praya mengundang peserta dan sumber yang berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Loteng dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Loteng serta pihak terkait di Puskesmas se Loteng.
Ketua panitia dr. Lalu Muhammad Nuh mengatakan, Simposium ini sebenarnya kegiatan rutin yang dilakukan dengan membedah berbagai macam topik yang sedang ngetren dan selanjutnya dicarikan solusi.
Akan tetapi, karena tersandung musibah bencana covid-19, simposium selama beberapa tahun tidak pernah dilakukan.
“Simposium bersama para dokter, biasanya kita bedah persoalan penyakit yang sedang ngetren, namun karena musibah covid-19, semua kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang di larang, dan alhamdulilah sekarang musibah itu sudah berlalu, saatnya kita bergerak bersama bantu pemda, termasuk simposium yang kita laksanakan hari ini,” katanya.
Dalam simposium kali ini, membedah masalah penyakit HIV-AIDS, guna mencari solusi dan mengatasinya.
Dalam simposium ini, menghadirkan nara sumber berkompeten, masing-masing dr. Lalu Buly Patrahadi U. SpPD, dengan materi tatalaksana HIV-AIDS terkini komprehensif dan multidisiplin.
Selanjutnya dr. Gusti Nyoman Sutama SpOG, dengan materi proteksi transmisi ke janin dari ibu dengan HIV-AIDS. dr. Putu Diah Vedaswari M. Biomed spA materi Diagnosa dan tatalaksana HIV-AIDS pada anak. dr. yudha permana. SpDV materi, Manifestasi klinis kutaneius pada penderita HIV-AIDS.
Selain itu, dr. Wahyu Wirawan Triyono, materi Management program layanan VCR di Rumah Sakit, dan pemateri terakhir drg. Arhom Erwin Rahcman Toyib. SpPM dengan materi Manitestasi HIV-AIDS di rongga mulut.
Selanjutnya jumlah pesertanya, sebanyak 112 orang, terdiri dari tenaga rekam medik RSUD, IDI dan PDGI yang ada di masing masing Puskesmas se Loteng. “Kegiatan ini hanya sehari dan diikuti 112 peserta,” paparnya.
Sementara itu narasumber dr. Gusti Nyoman Sutama SpOG mengatakan, kegiatan simposium seperti ini, sebenarnya secara Kontinyu di lakukan, dan ini sebagai bentuk dukungan penuh direktur RSUD dalam meningkatkan pengetahuan tentang ilmu kesehatan di internal RSUD Praya.
Selain itu, RSUD juga berbagai kesehatan dengan berbagai jejaring, termasuk dengan Puskesmas, anggota IDI dan PDGI Loteng.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan direktur RSUD Praya, dalam mengembalikan profil kesehatan di Loteng dan membantu pemda Loteng dalam menangani persoalan penyakit di Loteng, terutama dalam simposium hari ini yang membahas langkah mencegah dan mengatasi HIV-AIDS di Loteng,” paparnya panjang.
Mengambil tema masalah HIV-AIDS dalam simposium kali ini lanjut dr specialis kandungan ini, ada ditemukan kasus HIV-AIDS sehingga dalam simposium ini membahas masalah langkah untuk melakukan pencegahan dan pengobatan.
Terutama peserta yang berasal dari Puskesmas, nantinya hasil dari simposium ini bisa di implementasikan di gestrut terbawah yakni di masyarakat, sesuai dengan wilayah binaan masing-masing Puskesmas.
“Jadi Puskesmas salah satu pelayanan kesehatan terbawah, bisa mengimplementasikan hasil simposium kali ini di masing-masing wilayah binaannya,” ungkapnya. “Temuan HIV-AIDS ini masih kecil, tapi kita jangan sampai lengah, artinya ketika melihat pucuk gunung itu sangat kecil, tapi lihat bawahnya yang besar, jadi maksud kita sebelum penyakit ini menyebar, harus dilakukan pencegahan dan mencarikan solusi yang tepat, seperti pepatah “sedia payung sebelum hujan,” sambung dr. Specialis kandungan ini.
Ke depan, untuk mencapai hasil maksimal, dalam simposium ini pihaknya juga akan mengundang pihak PPNI Loteng sebagai peserta, biar bersama sama membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kesehatan di Loteng.
dr Sutama menambahkan, guna mencegah penyakit HIV-AIDS ini, hal pokok adalah, jangan melakukan kontak cairan dengan penderita HIV-AIDS, sebab jika sampai melakukan hal itu, bisa berakibat fatal. “Yang jelas hindari berhubungan badan di luar nikah,” cetusnya (nu-01).