Dunia Semakin Maju, TGH Sirrulwathon Izzi Sarankan Masuk Ponpes

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Di acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) berupa peringatan Isro’ dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, yang di selenggarakan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mujtahidin NW Dusun Batu Gulung Desa Prabu Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng).

Pihak Ponpes menghadirkan penceramah kondang, TGH. Sirrulwathon Izzi Asholaty, pengasuh Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng.

Dalam Tausiyahnya, Tuan Guru Sirr nama sapaannya mengingatkan kepada jama’ah untuk lebih mengedepankan ilmu agama tanpa meninggalkan ilmu umum. Kenapa pihaknya menyarankan demikian, sebab saat ini, dunia sudah maju dan itu tentunya berimbas terhadap pergaulan bebas.

Lebih lebih saat ini, Loteng sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki sirkuit Internasional Mandalika, di mana seluruh penjuru dunia sudah datang ke Lombok ini.

Dan sudah barang tentu, kedatangan para tamu mancanegara ini membawa budayanya masing-masing, yang mungkin budaya mereka itu tidak sesuai dengan budaya kita dan bahkan di luar ajaran agama Islami.

“Jika ada budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita dan ajaran agama, itu harus kita jauhi, makanya saya berharap kepada seluruh jama’ah, untuk memasukkan anak anaknya ke ponpes, lebihnya lagi di Kecamatan Pujut ini, sudah ada sirkuit Mandalika, yang menyedot pengunjung mancanegara,” katanya, Ahad (19/2).

Kenapa pihaknya menyarankan demikian, sebab di ponpes lebih identik dengan kajian kajian hukum islam. Dan di ponpes juga ilmu umum, juga diajarkan.
“Yang jelas belajar di ponpes, di samping ahli agama, ilmu umum pun diajarkan,” cetus Tuan Guru Muda ini.

Dikatakan, banyak kelebihan seseorang mempelajari ilmu secara umum, pertama, ilmu adalah warisan para Nabi, dengan ilmu itu, mampu menjaga orang yang mempunyai nya.

Selanjutnya, orang yang berilmu memungkinkan banyak teman. Orang yang berilmu, jika diajarkan kepada orang lain, maka ilmunya juga akan bertambah.

Lebih dari itu, orang berilmu, sering dipanggil dengan sebutan baik. Dengan ilmu pula memungkinkan memberikan syafaat di hari kiamat. Terhindar dari buruk sangka dan berbuat jahat serta bikin hidup tenang dan tentram dan yang lainnya.

“Yang jelas, tidak ada orang yang berilmu menjadi sampah di tengah masyarakat, dan ilmu juga akan jadi penyelamat kelak ketika kita sudah tiada,” Ujarnya.

Atas hal tersebut, mencari ilmu agama tidaklah sulit, sebab di Desa Prabu Kecamatan Pujut ini, sudah ada ponpes, yang siap membina dan menuntun para generasi penerus, yang kaya ilmu agama dan umum. “Saya minta kepada semua jama’ah, jika ada ponpes yang lebih dekat, kenapa kita pilih yang jauh jauh, sebab saya yakin apa yang di ajarkan di ponpes lain di tempat ini juga dianjurkan,” serunya.

Dalam menuntut ilmu, para santri mohon untuk mengedepankan adab, sebab keberkahan ilmu itu akan lahir dengan sendirinya jika para santri menjaga adab. “Saya yakin santri santri disini juga diajarkan ilmu Ta’lim Muta’alim, ilmu yang menjelaskan tentang adab menuntut ilmu,” Tutupnya.

Catatan ntbupdate.com, acara Isro’ dan Mi’raj tersebut sebelumnya diadakan berbagai macam lomba dan pertandingan, diantaranya lomba cerdas cermat tingkat MI MTs dan MA, lomba adzan, lomba pidato Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Lomba tersebut diikuti oleh santri Ponpes setempat dan di tutup dengan pengumuman pemenang masing-masing lomba.

Dalam acara Isro’ dan Mi’raj ini mengambil tema “Semangat Isra’ dan Mi’raj untuk menguatkan solidaritas persatuan alumni serta membangun karakter peserta didik”. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *