Kantong PAD Loteng Bolong, Tahun Ini Jadi Pelajaran

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Masih adanya sejumlah titik kantong kantong Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Tengah (Loteng), yang kurang maksimal digarap, ini membuat capaian PAD Loteng targetnya tidak tercapai.

Tidak tercapainya PAD Loteng tersebut, membuat mantan ketua Komisi II DPRD Loteng angkat bicara. Dalam press release yang dikirim ke redaksi ntbupdate.com M. Samsul Qomar Mantan ketua Komisi II DPRD Loteng menuliskan, Tidak tercapainya target PAD Rp 315 M tahun 2022, ini harus jadiĀ  pelajaran bagi Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan TAPD.

Tidak hanya itu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), selalu penyumbang PAD juga harus putar otak dan kerja lebih keras lagi. “Kantong kita sangat banyak, namun kurang maksimal di kelola, sehingga hal ini menyebabkan kantong pendapatan kita bolong, di tahun ini saya selaku mantan ketua komisi II DPRD Loteng, berharap kantong kantong yang bolong bisa di tambal, sehingga target kita terpenuhi,” katanya, Kamis (9/3).

Salah satu kantong PAD yang bolong jelasnya, seperti retribusi parkir, ada setoran namun tidak masuk pembukuan dan beberapa kantong kantong lainnya. “Jika kita lihat potensi kita, sebenarnya PAD kita bisa lebih dari yang ditargetkan, dan tidak tercapainya PAD kita tahun 2023, itu sangat aneh dan tidak masuk di akal, jika berkaca pada potensi yang kita miliki,” jelasnya.

Atas hal itu lanjut ketua KONI Loteng ini, pihaknya hanya bisa menyodor solusi, salah satu way out PAD bisa naik selain meminimalisir kebocoran bahkan pencurian retribusi adalah ramahnya pemda pada investasi.
Sejauh ini baru beberapa bangunan hotel dan villa yang berdiri di Loteng tentu ini bagus sekali jika Bupati memiliki kebijakan, dalam mempermudah investor masuk.

“Kita harus belajar pada Bali dimana investasi sangat sangat ramah karena PAD akan datang seiring sejalan dengan pembangunan.
Jika di kawasan wisata sudah mulai, tentu pembangunan dan penataan aset daerah di kota Praya maupun di kawasan lain harus segera dan cepat,” Bebernya.

Kenapa demikian ? Sebab di tahun mendatang bisa dipastikan, kepemimpinan Pathul – Nursiah sudah berakhir, sehingga tahun ini saatnya pemda lebih banyak memberikan akses kepada investor untuk menanamkan modalnya di Loteng.

“Masa jabatan periode ini kan singkat hanya 4 tahun kurang sementara kita sudah di hantam badai covid 2 tahun jadi pendek sekali waktunya untuk berbuat dan 2023 ini saat yang tepat, semoga bisa disiasati dan belajar dari kegagalan kita di tahun 2022,” ulasnya.

Jika pemda kurang yakin bisa mendatangkan para investor menanam saham di Loteng, pihaknya bersama para pegiat siap membantu membangun daerah ini, dengan catatan harus imbangi dengan proses yang lebih mudah dan anti ribet.

“Saya mengamati, banyak yang tertarik mengelola eks aset kita yang mangkrak, kita harus mampu tangkap peluang ini dan kami siap untuk membantu pemda, asalkan prosesnya dipermudah,” pintanya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *